EPS 25

8.9K 480 8
                                    

Jeno hanya tersenyum lebar menikmati wajah lucu tak rela lelaki nakalnya yang lucu itu dia yang salah ehh malah dia yang marah lelaki kecil memang tak pernah sepemikiran dengan pria dewasa tapi jadi seperti sensasi baru bagi Jeno menghadapi Jaemin perasaan dan emosi Jeno benar terombang-ambing dibuatnya.

"Jeno sama,,,,,," ucapan Jeno terpotong.

"Sama Nana" tegas Jaemin langsung menarik tangan Jeno dan membawanya ke atas menuju kamarnya jelas sekali betapa tak rela nya lelaki kecil itu Daddy galaknya bersama orang lain.

Yuta dan Winwin hanya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang lucu itu marah tapi tetap saja tak rela melihat Jeno bersama wanita lain walaupun hanya pelayan......

Jaemin menggenggam tangan Jeno dan terus saja jalan menuju kamarnya dan membawa Jeno masuk tanpa menutup pintu kembali......

Jaemin melepaskan tangan Jeno saat mereka sudah berdiri dihadapan ranjang Jaemin......

Jeno menatap kamar Jaemin dengan detail ternyata Jaemin tidaklah tipe orang yang terlalu anak anak seperti sikapnya itu dapat terlihat dari interior dan penataan kamarnya.

"Ya udah mandi,,,,,, biar Nana cariin baju" kata Jaemin langsung memutar langkah keluar tapi tangannya langsung dipegang oleh Jeno.

"Nggak,,,,, Daddy nggak bakalan mandi,,,,, percuma aja Daddy pakai fasilitas kalau orang yang punya nya nggak ikhlas minjemin" kata Jeno.

"Nana ikhlas,,,,, Daddy mandi aja" kata Jaemin masih dengan wajah cemberut.

"Nggak ada orang ikhlas begitu,,,,, kalau masih marah ya udah Daddy tunggu sampai kamu nggak marah" kata Jeno.

"Kelamaan,,,, Daddy bisa masuk angin kalau pakai baju basah" kata Jaemin.

"Ya biarin aja" jawab Jeno santai.

"Huhh,,,,, Nana nggak marah cuma kesel aja Daddy salah salahin mulu" jujur Jaemin sambil menatap Daddy galaknya yang tinggi itu.

"Ya karena kamu itu memang salah bukan Daddy salah salahin" jawab Jeno.

"Nana suka aja liat Daddy galak pemarah makanya Nana sering jahilin Daddy tapi tadi saat Daddy bentak Nana ehh air mata Nana turun gitu aja" jujur Jaemin.

"Boleh jahil Na,,,,,, tapi ingat fikirkan keselarasan,,,,, dan soal Daddy bentak kamu Daddy minta maaf karena tadi Daddy nggak bisa kontrol emosi,,,,, rasanya Daddy pengen marah tau nggak liat kamu keluar mobil padahal lagi hujan kamu bisa sakit wajarlah Daddy marah" jawab Jeno yang diangguki Jaemin.

"Udahlah sekarang lupain aja anggap aja hal tadi nggak pernah terjadi" kata Jeno yang diangguki Jaemin.

"Ya udah Daddy sekarang mandi ya,,,,,, ini handuk Nana pinjemin" kata Jaemin mengambil handuk di almari nya dan menyerahkannya pada Jeno dengan senyum.

Jeno tersenyum lebar ternyata menghadapi lelaki kecil memang tidak sesuai ekspektasi ternyata Jaemin mudah marah tapi mudah pula berbaikan dengannya.

"Ya udah Daddy mandi sekarang,,,,, Nana mau cari baju dulu" pamit Jaemin tanpa menjawab kebingungan Jeno bagaimana mungkin lelaki kecil itu ukuran dan segala bentuk kebutuhan pribadi Jeno.

Jeno memasuki kamar mandi Jaemin dengan sedikit hayalan berbahayanya 🤣🤣🤣......



_____________________

"Ini udah,,,,, ini juga udah,,,, apa lagi ya?" Tanya Jaemin sendiri sambil menatap pakaian diatas ranjang.

"Nana" panggil Jeno saat dia selesai mandi dan hanya keluar dengan handuk yang terlilit di pinggangnya.

Sebenarnya Jeno sudah memprediksi pasti jika Jaemin berbalik menatapnya maka lelaki manis itu akan berteriak karena Jeno  tidak memakai baju.

"Iya Daddy,,,,,nih pakaian Daddy kalau masih ada yang kurang bilang biar Nana cariin" kata Jaemin sambil menatap Jeno yang baru selesai mandi.

Jeno mengerutkan dahi dibuatnya dan saat memperhatikan pakaian yang disiapkan Jaemin dengan detail ternyata Jaemin menyiapkan semuanya sampai ke suatu yang begitu pribadi disiapkannya.

"Cari dimana Na?" Satu pertanyaan yang muncul di pikiran Jeno...... karena jika harus membeli semua ini tidak mungkin Jaemin mendapatkannya dalam waktu singkat.

"Ambil diruang pribadi" jawab Jaemin.

Jeno mengangguk,,,,, dia mengerti sudah pasti sekelas keluarga Jaemin yang memiliki mall pribadi dalam rumahnya.

"Nana yang siapin sama milih semua ini?" Tanya Jeno.

"Iya" jawab Jaemin dengan jujurnya.

"Itu juga?" Tanya Jeno sambil menunjuk pada pakaian dalam.

"Iya emang kenapa?,,,,, Daddy nggak suka warnanya?" Tanya Jaemin dengan polosnya.

"Emang cocok dijadiin istri Na" gemas sekaligus geram Jeno membatin melihat kepolosan Jaemin seandainya Jaemin istrinya sudah Jeno eksekusi sedari tadi mumpung dikamar.





_____________________

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian itu...... tapi sejak saat itu jugalah Jeno tidak pernah lagi bertemu atau mendengar kabar Jaemin bahkan nomernya tidak pernah aktif dan tak ada yang bisa Jeno lakukan,,,,,, identitas serta keberadaan Jaemin sangatlah privasi sulit diketahui.......

Jeno turun dari mobilnya dengan penuh kharisma seorang pebisnis muda sambil merapikan dasinya karena siang ini dia datang ke perusahaan Yeonjun sahabatnya dalam rangka menghadiri acara peluncuran produk mobil sport yang dikelola langsung oleh perusahaan Yeonjun.......

Belum ada tamu yang masuk kedalam perusahaan Yeonjun,,,,,, mereka semua menunggu di lobby sehingga siapapun yang datang akan sangat tersorot dan menjadi tatapan ratusan pasang mata......

Jeno berjalan dengan cool nya di samping ada Mark yang tak kalah pentingnya dan dibelakangnya diikuti beberapa pengawal pribadinya.

"Cobalah untuk fokus lupakan dia sejenak" kata Mark pelan saat menatap ekspresi dingin wajah Jeno.

"Aku hanya merindukan bunny ku" lirih Jeno tanpa mengubah ekspresi wajahnya memang tak bisa Jeno pungkiri Jaemin masuk cukup dalam ke kehidupannya sampai Jeno merasa ada yang kurang tanpa Jaemin.

"Bersabarlah,,,,, mungkin bunny mu limited edition itu sedang bersembunyi" kata Mark sambil mengelus lengan Jeno seolah mengerti akan apa yang dirasakan sahabatnya.

Lalu Jeno bertegur sapa dengan para sahabat karibnya sekaligus teman nongkrong 🤣

"Ada apa bro,,,,, ekspresi mu saat melihat yang manis manis malah semakin dingin saja" kekeh Lucas saat Jeno menghampiri mereka.

"Nggak cuma manis tapi juga cantik dan bening" tawa Mark menatap penuh minat submissive dan wanita disekelilingnya.

"Bisa tidak topiknya diganti" ketus Jeno lelah dengan obrolan tidak berguna para sahabatnya.

Lalu Jeno dengan langkah cepat menuju meja untuk mengambil segelas minuman.

"Aduhhh" suara lembut seorang submissive saat Jeno tak sengaja mengenai lengannya sampai buku catatan yang digenggamnya terjatuh.

"Maafkan aku" ucap Jeno saat menatap submissive itu karena memang dia yang salah.

"Tidak apa-apa tuan" senyum lembut submissive itu.

Jeno langsung menunduk untuk mengambil buku catatan itu bahkan tangan Jeno belum sempat menyentuh buku catatan itu untuk mengambilnya..... sebuah buku catatan kecil juga mendarat tepat disebelah buku catatan itu.....

Jeno kembali berdiri untuk menatap siapa orang yang menjatuhkan bahkan lebih mirip melempar buku catatan kecil itu dan Jeno langsung terpaku menatapnya.....

Jaemin berjalan dengan elegan nya memakai setelan kerja seorang pemuda pebisnis dengan balutan black suit dan dasi kupu-kupu..... tatanan rambut yang hitam legam semakin menambah kesan mengagumkan terhadapnya sampai semua orang terdiam menatapnya......


Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang