EPS 33

7.5K 409 7
                                    

"Kakek tua aja mau punya istri lagi dia dibawain bunga atau apalah yang bakalan calon istrinya senang sedangkan Daddy nggak ada,,,,, apalagi seminggu ini Daddy udah berubah nggak kayak dulu lagi Nana nggak suka" kata Jaemin terus terang setelah orang tua mereka pergi.

"Daddy berubah gara gara kamu juga" kata Jeno sambil menatap Jaemin yang duduk di sebelahnya itu.

"Emang kapan Nana suruh Daddy berubah?" Tanya Jaemin dengan emosi.

"Bukan kamu yang suruh Daddy berubah tapi sikap kamu" jawab Jeno dengan datar.

Jaemin mendekati Jeno bahkan duduk tanpa jarak lalu merangkul pundak Jeno dan memeluknya.

"Daddy kenapa berubah semenjak terakhir kita pulang dari acara pestanya Hyunjin?" Tanya Jaemin sambil menatap Jeno intens.

"Daddy nggak bakalan berubah kok tapi memang beginilah sifat asli Daddy" jawab Jeno lugas.

"Ohh jadi sikap Daddy yang kemarin palsu gitu" sanggah Jaemin.

"Nggak,,,,, cara kamu terhadap Daddy yang membuat Daddy berbeda saja,,,,," jawab Jeno singkat.

"Huhh,,,,, Daddy berbelit-belit sekarang Nana minta Daddy langsung ke intinya saja" kata Jaemin memaksa Jeno agar menatap sepenuhnya.

Jeno tentu saja memalingkan wajahnya tak mau menatap mata penuh intimidasi itu tapi desakan Jaemin terus menerus membuat Jeno jujur dengan sendirinya.

"Daddy cemburu Na,,,,, Daddy nggak bisa menahannya, Daddy cinta sama kamu, Daddy pengen miliki kamu seutuhnya dan nggak mau berbagi sama orang lain sakit hati Daddy Na liat kamu bersama orang lain" kata Jeno jujur tanpa sebuah batasan lagi mengatakan apa yang sedang dia rasakan.

"Tapi Hyunjin sahabat Na-,,,,,"

"Daddy tau,,,,, tapi hati Daddy sakit Na liat kamu bersama dominan lain walaupun itu hanya sebatas sahabat kamu,,,,, maaf kalau perasaan Daddy terlalu berlebihan bahkan posesif tapi beginilah Daddy kalau sudah mencintai seorang submissive untuk itulah selama ini Daddy takut mencintai seorang submissive lagi" sambung Jeno.

"Jika rasa cinta ini hanya sebuah kebetulan tapi kenapa Daddy nggak bisa berpaling atau menghindar rasanya menyiksa Na,,,, tolong terima cinta Daddy agar Daddy bisa tenang" ucap lirih Jeno sambil mengambil tangan Jaemin dan meletakkan di dadanya.

"Tapi Nana takut Daddy" kata Jaemin.

"Kita mulai pelan pelan saja,,,,, kita mulai semuanya dari nol kita bangun rumah tangga yang bahagia serta saling melengkapi dalam setiap kekurangan" ajak Jeno memegang kedua tangan Jaemin.

"Tapi Nana kan masih kecil dan belum dewasa nanti Daddy bosan atau nggak Daddy malah nyesel karena nikah sama Nana yang tak sesuai dengan apa yang Daddy harapkan serta yang paling Nana takuti hanya satu" ucap Jaemin lirih diakhiri kalimatnya.

"Apa itu?" Tanya Jeno.

"Daddy itu dominan dewasa pasti punya masa lalu serta seorang submissive atau wanita yang sampai saat ini masih tersimpan di dalam hati Daddy, Nana memang masih kecil tapi jujur saja kalau untuk menikah Nana takut jika nanti didalam pernikahan submissive atau wanita masa lalu Daddy kembali datang" jawab Jaemin.

"Karena bagaimanapun Nana nggak akan bisa melihat orang yang Nana sayang bersama atau bahkan mencintai orang lain melebihi rasa cintanya pada Nana" kata Jaemin yang mengukir sebuah senyuman lebar dibibir Jeno

"Ternyata bunny nakal Daddy ada sisi dewasanya juga" bangga Jeno sambil mengelus kepala Jaemin ditengah keseriusan mereka.

"Nana serius" rengek Jaemin.

"Dengar ya,,,,, mungkin Daddy memang punya masa lalu tapi bukan berarti masa lalu akan menjadi bayang bayang dimasa depan dan satu yang harus kamu ingat baik baik setiap orang punya prinsip" kata Jeno.

"Emang prinsip Daddy apa?"

"Tiada kata maaf untuk seorang penghianat apalagi cinta,,,,, dan untuk orang yang sudah memilih pergi mengejar sesuatu hal apapun itu dan meninggalkan kita tanpa sebuah perasaan maka orang itu harus dilupakan karena walaupun nanti orang itu kembali rasa cinta tak akan seperti dulu,,,,, yang tersisa hanyalah sebuah kenangan pahit" sambung Jeno.

"Daddy sudah mengubur dan melupakan semua hal mengenai masa lalu Na dan Daddy siap untuk melangkah ke masa depan bersama kam" ucap Jeno dengan tegas dan lugas.

"Nana berikan hati dan kepercayaan Nana terhadap Daddy tolong jaga baik baik tapi jika Daddy gagal dalam menjaganya maka mungkin perpisahan akan jauh lebih baik" kata Jaemin dengan ucapan pelan namun sejuta makna.

Jeno paham akan arti ucapan perpisahan yang dimaksud anak mafia itu!

Jadi kamu terima lamaran Daddy?" Tanya Jeno dengan semangatnya.

"Nggak tau coba tanya Papa nya Nana" jawab Jaemin dengan polosnya.

"Ya intinya kamu mau kan nikah sama Daddy" tanya Jeno yang diangguki Jaemin walaupun masih ada keraguan.

"Apalagi yang membuat Nana ragu tanya sama Daddy langsung?" Tanya Jeno karena melihat diwajah Jaemin masih ada keraguan.

"Nanti Daddy jadi tersinggung karena pertanyaan Nana?"

"Nggak akan,,,,,, tanya saja"

"Daddy minta maaf ya,,,,, mungkin sikap Daddy beberapa hari ini membuat Nana tak nyaman tapi satu yang harus Nana tau Daddy mencintai Nana dan sekali lagi maaf mungkin cara Daddy mencintai terlalu berlebihan sehingga Nana tidak nyaman" kata Jeno lembut mengelus kepala Jaemin yang bersandar di pundaknya.

"Nana tau Daddy nggak suka Nana dekat sama Hyunjin tapi Hyunjin itu adalah sahabat Nana satu satunya yang sedari dulu selalu ada buat Nana jadi Nana cuma minta satu hal kalau nanti kita nikah Daddy tetap bolehin Nana temenan sama Hyunjin ya" pinta Jaemin.

Jeno sadar diri memang dia tidak boleh egois lagipula kalau Hyunjin punya tempat tersendiri di hati Jaemin itu wajar......

Karena Hyunjin lebih dulu hadir di kehidupan Jaemin dibandingkan dirinya dan untuk apa cemburu buktinya Nana lebih memilih menikah dengannya dibandingkan dengan Hyunjin.

"Boleh ya Daddy" pinta Jaemin.

"Iya" kata Jeno sambil mengelus kepala Jaemin yang bersandar padanya.

"Manja banget kamu sih" gemas Jeno memainkan hidung mungil Jaemin.

"Yuk kesana" ajak Jaemin sambil menggandeng tangan Jeno.





________________

Akhir dari pertemuan Jeno dan keluarga Jaemin adalah lamaran Jeno yang diterima tapi pernikahan mereka baru akan terlaksana dalam rencana satu bulan ke depan karena butuh persiapan yang sangat matang untuk itu......

Tapi Jeno tak mau membiarkan begitu saja mengingat waktu sebulan yang rasanya cukup lama sehingga Jeno memasangkan cincin dijari Jaemin sebagai tanda dan sebuah ikatan antara mereka.

Seminggu kemudian......

Jeno tengah melamun di ruang kerjanya di sore hari.

"Aneh,,,, dulu sebelum melamar Jaemin hampir setiap hari atau acara pasti ketemu Jaemin tapi kenapa semenjak udah melamar Jaemin nggak pernah ketemu lagi ya?" Heran Jeno.

Ditelpon ponsel Jaemin selalu tidak aktif dan kalau disamperin ke rumahnya pasti nggak ada sepertinya kebiasaan bunny nakal itu kumat yaitu menghilang tanpa kabar lalu datang seperti hantu.

"Aaa,,,,, tapi aku merindukannya" rintih Jeno sambil mengambil jasnya lalu berjalan keluar ruangannya itu menuju ruangan Mark.

"Bos,,,,,,"

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Ohh ya lupa aku.... karena beberapa Minggu lalu nggak up karena ujian Pat.... jadi aku akan up hari ini sampai hari Minggu aja ya guys karena hari Senin nya aku ujian assesmen madrasah lagi jadi doain aku ya guys semoga berjalan lancar 🙏😄.

See you next time 👋

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang