"Maafin Nana kalau udah ganggu Daddy selama kita kenal hiks,,,,,nih dasi Daddy" tangis Jaemin melepas dasinya dan mengembalikan dasi jeno lalu melangkah pergi dengan sedih.
"Mau kemana?" Tanya Jeno sambil memegang tangan lelaki manis itu.
"Mau pergi" ketus Jaemin sambil menarik tangannya.
"Udah cukup ya kamu pergi,,,,,mau pergi kemana lagi hah belum cukup tinggalin Daddy seminggu ini,,,, kemana aja kamu hah?" Tanya Jeno emosi.
"Suka suka Nana dong,,,,, Daddy nggak punya hak" ketus Jaemin membalikkan ucapan Jeno.
"Cukup ya" Jeno langsung mengangkat sebelah tangannya.
"Apa Daddy mau tampar Nana haa" kata Jaemin sok berani walaupun takut.
"Astaga" gemas Jeno lalu memeluk dan mengecup kening lelaki manisnya itu.
"Daddy angkat tangan itu pertanda meminta diam bukan mau tampar manis" Jeno tertawa sambil menarik hidung mungil Jaemin.
Jaemin merengek lalu memukul dada Jeno dengan kesal.
"Udah ayo keluar acaranya mau dimulai" kata Jeno sambil meraih tangan Jaemin dan mengajaknya keluar dari ruangan itu.
"Lepasin" kesal Jaemin sambil menarik tangannya.
"Nggak mau ikut Daddy" kata Jeno bersikeras tak mau melepaskan genggamannya.
"Nana bukan anjing kecil yang harus ditarik tarik" sebal Jaemin tak mau lagi berjalan lagi.
Jeno tersenyum lebar lalu berbalik menatap lelaki manisnya yang sudah kesal berdiri di belakang itu tapi tangannya masih Jeno genggam......
Jeno mengalihkan tangannya ke pinggang ramping Jaemin dan merapatkan tubuhnya lalu baru berjalan dengan santai lagi.....
Dengan kesal dan menahan emosi Jaemin berjalan di samping Jeno yang seperti robot yang mengikuti remote control nya menatap si dominan yang menyebalkan.
"Untung aja ganteng" batin Jaemin sambil menatap Jeno kesal.
"Daddy ganteng ya Na?" Tanya Jeno karena dari tadi lelaki kecil itu terus menatapnya tanpa henti...... Jaemin yang sedikit pendek berjalan di samping Jeno tentu saja si dominan itu dapat melihat langsung dengan detail ekspresinya.
"Ganteng?,,,,, kalau ganteng nggak bakalan jomblo seumur hidup udah jadi om om jangankan punya anak punya istri aja nggak" cibir Jaemin pada Jeno.
"Apa,,,,kau bilang?" Tanya Jeno dengan penuh intimidasi.
"Nggak bilang apa apa kok Om,,,,,ehhh" Jaemin menutup mulutnya segera lalu berlari keluar perusahaan dimana sangat banyak sekali orang dan menghampiri kembali pengawalnya.
"Bunny nakal" geram Jeno lalu keluar dan berbaur dengan para teman dan kolega bisnis.
Sambil tetap berdiri Jeno mendengarkan penjelasan demi penjelasan dari kolega bisnis yang bergabung dengan Jeno dan teman-temannya......
Saat menatap ke sembarang arah nampak lah Jaemin yang duduk sendiri sambil minum menggoda bahkan berusaha keras memecahkan konsentrasi Jeno dengan segala tingkahnya......
Ingin tertawa tapi sungkan atau bisa saja dianggap gila oleh orang yang berdiri di sekitarnya..... begitulah yang Jeno rasakan saat melihat Jaemin.
"Halo tuan muda Na" sapa seorang CEO tampan yang langsung duduk di kursi sebelah Jaemin.
Ekspresi anak anak yang suka menggoda seketika langsung berubah menjadi dingin dan tegas khas seorang mafia di wajah Jaemin dan menatap pria itu.
"Salam kenal" ucap pria itu dengan hangat sambil mengulurkan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan CEO (Nomin)✓
De TodoBOOK 1 Happy reading guys ʘ‿ʘ Warning ⚠️: ° b×b ° homo ° m-preg Start : 19/11/2022 End : 07/09/2023