EPS 22

9.1K 521 7
                                    

Jeno tersenyum lalu dengan gerakan halus memeluk Jaemin yang masih duduk di pangkuannya itu dengan hangat dan lembut.

"Nana,,,, jangan manja dan imut kayak gini terus, nanti Daddy nggak tahan" ucap Jeno dengan santai.

"Emang Daddy pengen pipis?" Tanya Jaemin dengan polosnya dengan sedikit kesulitan menatap Jeno dibelakangnya.

"Nana mau nggak jadi istri Daddy?" Tanya Jeno pada Jaemin yang masih makan marshmellow itu.

"Enggak" jawab Jaemin sambil hendak turun dari pangkuan Jeno.

"Kenapa nggak mau,,,,,, apa masih ada lagi yang kurang dalam diri Daddy sehingga Nana ragu" ucap Jeno tak mengizinkan Jaemin turun dari pangkuannya.

"Nana masih kecil,,,,, nanti jadi janda eh maksudnya duda" jawab Jaemin sambil berbalik menatap Jeno dengan sangat dekat.

"Nana sayang" Jeno mencubit pipi gembul Jaemin dengan gemas.

"Kenapa mikir sampai ke situ sih?" Tanya Jeno sambil menaikan sebelah alisnya.

"Mmmm,,,,,, Nana masih kecil nanti Daddy bosan" kata Jaemin.

"Ya makanya jangan bikin Daddy bosan" jawab Jeno sambil tersenyum.

"Sayang Daddy itu udah dewasa nggak ada lagi pemikiran kayak gitu,,,,,, Daddy kalau sudah berucap akan memikul tanggung jawab maka Daddy tak akan pernah berpaling" jelas Jeno.

"Nggak mau ahh,,,,,, Daddy kan tampan pasti banyak yang suka nanti Nana malah jadi pajangan doang,,,,,, Nana nggak mau ah diduain" ketus lelaki manis itu.

"Kamu mengakui ketampanan Daddy kamu?" Senyum menggoda Jeno.

"Haa,,,,,, Daddy jelek nggak mau jadi istri Daddy" jawab Jaemin ketus sambil memangku tangannya.

"Hueee,,,,, jangan liatin Nana gitu" ucap Jaemin malu saat Jeno terus menatapnya sambil tersenyum.

"Beneran nggak mau jadi istri Daddy?" Tanya Jeno santai pada Jaemin.

"Nggak" geleng Jaemin.

"Ya udah kalo nggak mau nanti cari pengantin yang lain ya tapi kamu harus datang ke pernikahan Daddy jadilah salah satu saksi kebahagiaan Daddy ya" kata Jeno sambil tersenyum lebar saat wajah submissive nya berubah sedih bercampur tak rela itu.

"Hueee,,,,, nggak mau juga datang ke pernikahan Daddy" sebal Jaemin sambil menendang meja Jeno dengan kakinya walaupun tak bergerak.

"Ehhh,,,,, patah kaki kamu nanti" ucap Jeno terkejut saat Jaemin menendang mejanya tiba-tiba dan memeriksa kaki Jaemin.

"Nana nggak suka Daddy dekat sama siapapun apalagi menikah" kata Jaemin dengan jujur.

"So,,,, Nana itu belum siap atau nggak mau jadi istri Daddy?" Tanya Jeno to the point saja dia punya cara tersendiri menaklukkan lelaki nakalnya.

"Haaa,,,,, kepala Nana pusing mikirin nikah Daddy,,,,, Nana nggak tau banyak soal pernikahan nanti Daddy malah nyesel nikah sama Nana karena Nana nggak bisa memahami Daddy" jawab lelaki kecil itu yang mengundang sebuah senyuman di wajah Jeno.

"Ikut Daddy yuk keruang rapat" ajak Jeno yang tak ingin lelaki manisnya pusing memikirkan semuanya.

"Terus nanti Nana ngapain disana?"

"Temenin Daddy" jawab Jeno.

"Iya deh dari pada di rumah bosen" kata Jaemin langsung turun dari pangkuan Jeno.

"Ayo,,,,,ehh Daddy nggak makan dulu?" Tanya Jaemin sambil mengulurkan tangannya agar Jeno berdiri.

"Nanti aja habis Daddy rapat" kata Jeno sambil memegang tangan Jaemin lalu segera berdiri dan membawa laptopnya.

"Daddy nggak suka ya kamu natap dominan lain segitunya" kata Jeno kepada Jaemin saat mereka didalam lift karena Jeno baru saja memergoki Jaemin menatap salah satu manajer perusahaan sampai tak berkedip saat mereka berjalan menuju lift.

"Haa,,,, Nana kan cuma natap lucu aja wajahnya Daddy" kata Jaemin lagi.

Seketika ekspresi wajah Jeno berubah datar dan dingin saat mereka keluar dari lift apalagi saat begitu banyak pengawal dan stafnya menyapa ekspresi wajah Jeno semakin menakutkan saja.......

Tapi Jaemin cukup paham akan itu......itu adalah ekspresi yang selalu ditunjukkan atasan kepada bawahannya agar mereka segan dan tidak bersikap seenaknya.....

Jaemin hanya senyum senyum sendiri berjalan di samping Jeno sebenarnya ingin tertawa tapi harus apa ekspresi Daddy galaknya sangat lucu.....

Langkah Jeno berhenti saat beberapa staf menghampirinya lalu mereka berbincang sedangkan Jaemin yang berdiri di samping Jeno itu menatap sekeliling.....

Banyak sekali wanita dan pria dominan yang berpenampilan glamor di kantor Jeno tapi para wanita tidak ada satupun tatapan mereka yang menyukai Jaemin jelas sekali tak sukanya......

Jaemin memeluk lengan Jeno dengan santai dan bersandar nyaman sambil berdiri pada Jeno..... seolah menyatakan bahwa Jeno miliknya......

Jaemin tertawa saat dia hanya menikmati ekspresi wajah Jeno yang terus saja berubah pada stafnya.

"Jangan gitu Daddy makin jelek" kekeh Jaemin dengan beraninya didepan begitu banyak orang sambil tertawa.

"Nana,,,,, nanti becanda nya sama Daddy sekarang Daddy lagi kerja" tegas Jeno lalu mengelus kepala lelaki manisnya sambil terus mendengarkan penjelasan stafnya.

Saat mereka sampai di dekat ruang rapat Jaemin langsung menutup mata Jeno dan kembali menarik Jeno keluar.

"Ada apa?" Tanya Jeno hangat sambil menatap Jaemin sepenuhnya.

"Daddy mau rapat atau cuci mata" Ketus Jaemin,,,,, yang tentu saja secara spontan Jeno kembali menatap kedalam semua orang  yang sudah duduk diam menunggu mereka.

"Ya rapat dong Na,,,,, kalau yang begitu udah biasa tapi cukup menggoda sih" kekeh Jeno dengan sengaja menatap kedalam lagi karena Jeno berdiri diambang pintu sedangkan Jaemin tepat di balik pintu satu lagi yang tertutup.

"Daddy nggak boleh liat yang begituan" tegas Jaemin sambil menatap Jeno tajam sebuah seperti ancaman sampai Jeno tertawa.

"Kenapa?" Tanya Jeno pura pura bodoh.

"Pokoknya nggak boleh" kata Jaemin sambil menggembungkan pipi gembul nya.

"Iya deh,,,,, tapi kalau udah nikah janji ya bakalan ngasih Daddy semua" goda Jeno.

"Ogah,,,,, ngga mau" ketus lelaki manis itu sambil melipat kedua tangannya.

"Mmm,,,,,, tadi Daddy liat orang lain marah nanti Daddy liat nggak mau terus Daddy harus apa?" Tanya Jeno berbelit-belit.

"Ihh,,,,,sama Daddy mah ribet" sebal Jaemin dan memilih pergi saja tapi mana boleh sama Jeno.

"Ayo ikut Daddy biar kamu nggak punya fikiran jelek terus tentang Daddy" kata Jeno lalu memasuki ruang rapat dimana didalamnya sudah begitu banyak orang menunggu.....

Jaemin semakin tidak mau melepaskan genggaman tangan Jeno saat mereka berjalan menuju meja paling ujung entah karena canggung atau malu Jeno pun tak tau.....

Jeno menarik kursi dan mempersilahkan Jaemin duduk disampingnya dan rapat pun dimulai.

"Pakailah ponsel Daddy" kata Jeno sambil memberikan ponselnya dan sebuah earphone ke Jaemin yang dengan senang hati Jaemin terima.

Jaemin mulai sibuk dengan ponsel Jeno tanpa Jeno tau apa yang sedang dilakukannya dominan itu sibuk dengan rapat yang sedang dipimpinnya.....

1 jam kemudian.....

Jaemin sudah bosan bermain ponsel dia meletakkan ponsel diatas meja dan menyandarkan badannya menatap semua orang yang tengah fokus saling bertanya, menjawab dan menjelaskan masing masing termasuk Jeno lalu Jaemin ikutan menatap layar monitor.

"Hufft" Jaemin jadi mengantuk karena bosan.

"Kak jahat-"

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang