EPS 09

11.6K 636 1
                                    

Di tengah kebingungan jaemin tiba-tiba seseorang menyapanya.

"Hey lelaki nakal mengapa kemari?" Ucap Mark tersenyum hangat pada Jaemin.

"Eh kak jahat,,,,,, Nana ke sini mau ketemu Daddy tapi nggak dibiarin masuk sama resepsionis gara-gara Nana belum ada janji sama Daddy katanya" ucap Jaemin dengan sedihnya.

"Padahal Nana pengen banget ketemu Daddy mana mau minta maaf" ucapnya lagi.

"Hei lelaki nakal nama aku itu Mark bukan kak jahat lagi ngerti" ucap Mark lagi.

"Nama Nana juga bukan lelaki nakal kali" jawaban lelaki kecil itu lalu tertawa cekikilan.

"Kak anterin Nana ketemu Daddy dong" ucapkan lelaki kecil itu dengan manjanya.

"Baiklah ayo ikut denganku" lalu Jaemin berjalan di samping Mark dan tidak lupa seperti kebiasaannya mencibir pada orang yang jahat kepadanya yaitu si resepsionis........

Saat sampai di depan pintu ruangan Jeno seperti kebiasaannya Mark langsung saja membuka pintu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan ternyata di dalam ruangan Jeno ada beberapa orang staff serta manajer yang sedang berdiskusi.....

Begitu pintu ruangannya terbuka dengan cepat dan sedikit keras tentu saja semua orang menoleh dan ternyata Mark yang datang bersama lelaki manisnya....

Apakah ini mimpi?!!

Tapi Jeno langsung menatap tajam Mark karena kebiasaannya yang tidak pernah hilang dia selalu masuk saja ke dalam ruangan Jeno tanpa mengetuk dulu.

"Eh maaf bos,,,,aku,,,,aku" ucap Mark seketika gelagapan lalu akan mengajak Jaemin untuk kembali keluar.....

"Tunggu,,,,,kalian semua keluarlah dulu" ucap Jeno pada beberapa orang yang sebelumnya berada di ruangannya.

Lalu Mark mengajak Jaemin berjalan mendekat menuju meja kerja Jeno.

"Maaf bos, aku hanya mengantarnya ke sini katanya dia ingin bertemu denganmu" ucap Mark setelah beberapa orang yang sebelumnya berada di dalam ruangan Jeno keluar.

"Baiklah keluarlah sekarang" ucap Jeno formal lalu sekarang tinggal mereka berdua.

"Ada apa? mengapa kemari?" Tanya Jeno menatap Jaemin yang berdiri di depannya.

"Apa Daddy terus menanyaiku? Tidak mempersilahkan aku duduk" kata Jaemin menyindir Daddy galaknya itu.

Tiba-tiba Jeno yang super formal itu menjadi tersenyum lebar dan menjadi salting dibuatnya lelaki manis itu selalu pandai membuat Jeno menjadi malu 🤣🤣🤣.

"Baiklah, silahkan duduk tuan muda Nakamoto grup" ucap Jeno mempersilahkan Jaemin duduk dengan formalnya.

Tapi anehnya lelaki kecil itu tetap saja berdiri dengan ekspresi dasarnya yang membuat Jeno mengerutkan dahi hingga akhirnya Jeno berdiri dari duduknya lalu mengajak Jaemin untuk duduk di sofa saja di dalam ruangannya.

"Ayo duduk" ucapnya lagi.

Tapi anehnya lelaki kecil itu malah pergi  pergi duduk di meja kerja sehingga Jeno harus kembali menghampirinya ke sana........

"Daddy duduknya harus di sini" ucap Jaemin lalu menarik satu kursi di depannya.

Jeno menurut dia menduduki kursi yang berada tepat di sebelah Jaemin dan tepat juga di meja kerjanya bukan di kursi kerjanya Jeno.

"Ada apa di sini apakah kau ingin membatalkan kontrak kerjasama perusahaanku dengan perusahaan Papamu?" Tanya Jeno dengan formalnya.

"Ihhh Nana ke sini mau cuma minta maaf bukan batalin kontrak" ucap Jaemin cemberut saat Jeno berkata begitu.

"Maaf?" Ulang Jeno menaikkan sebelah alisnya.

"Iya Nana mau minta maaf sama Daddy soal yang kemarin,,,,,,, Nana udah jahat gigit dadanya Daddy" ucap Jaemin sekarang menatap Jeno sepenuhnya.

Mendengar ucapan Jaemin ada seulas senyum yang tidak bisa ditebak dari ekspresi wajah Jeno yang tiba-tiba berubah berseri.

"Dan ini adalah tanda perminta maaf Nana" lalu lelaki kecil itu meletakan paper bag di tangannya tadi ke atas meja dan mendorongnya sedikit ke arah Jeno.

Dan seperti kebiasaannya pria dingin itu hanya melirik tanpa menyentuh paper bag itu sehingga membuat Jaemin yang lucu itu menjadi  emosi.

"Ohhh Daddy nggak mau maafin Nana?" Ucap Jaemin sedikit meninggi dengan emosi.

"Nggak,,,,,,,saya nggak mau maafin kamu sakit tahu nggak" ucap Jeno  dengan dinginnya.

"Ya udah sini Nana obatin" ucap Jaemin lalu hendak menyentuh dada Jeno tapi pria itu langsung menjauhkan tubuhnya lebih tepatnya menolak sentuhan Jaemin.

"Jangan sentuh saya kita itu belum ada status jadi kamu nggak boleh sembarangan sentuh-sentuh saya" ucap Jeno yang membuat Jaemin mengerutkan dahinya.

"Emang harus ada status ya cuma buat  obatin orang doang" ucap Jaemin heran.

"Ya iyalah emang kamu pikir saya laki-laki murahan apa yang bisa disentuh sentuh orang lain" ucap Jeno dengan juteknya.

"Idih sok suci banget lama-lama jijik Nana dengarnya tahu nggak" jawab Jaemin dengan ejekan jahatnya yang membuat Jeno tertawa.

"Jangan sok suci Nana aja sering lihat laki-laki yang gonta-ganti wanita maupun submissive,,,,,,,ini sok-sokan deh nggak boleh disentuh karena nggak ada status,,,,,,dasar modus" ucap Jaemin menatap Jeno sebelah mata.

"Ok mungkin kebanyakan laki-laki emang kesehariannya bermain wanita maupun submissive tapi tidak dengan saya hidup ini privasi bukan umum dan karena saya dimiliki pun ataupun memiliki saya maunya itu yang private bukan umum alias satu untuk semua jijik saya" ucap Jeno dengan tegasnya yang membuat Jaemin sedikit terkagum.

"Daddy maafin Nana,,,,,,, iya deh orang nggak bakalan sentuh Daddy tapi maafin Nana ya" ucap Jaemin lagi memohon.

"Lagian emang Nana yang salah Nana nggak seharusnya gigit dada Daddy tapi waktu itu Nana cuma emosi aja liat Daddy bentak bentak mamanya Daddy" jujur Jaemin.

"Nih Daddy dimakan enak tau" kata Jaemin lagi mengeluarkan kue yang dibawanya.

Jeno hanya menatap Jaemin lalu sesekali menatap kue di atas meja yang dibawa Jaemin.

"Daddy,,,,,,,,,mmmmmmm,,,,,,,Nana dimaafin kan?" Tanya Jaemin menatap Jeno.

"Sejak semalam Nana merasa bersalah terus sama Daddy makanya Nana datang kesini buat minta maaf langsung,,,,,,, Daddy kan orang baik Nana yakin pasti Daddy maafin Nana" ucap Jaemin dengan senyum membujuknya tapi ekspresi Jeno  masih datar saja.

"Kuenya enak tau" ucap Jaemin membuka penutup kotak kue coklat bertabur keju itu.

"Nggak, saya nggak mau maafin kamu" jawab Jeno dengan santai nya semakin Jaemin bersikeras meminta maaf semakin santai pula Jeno tidak mau memaafkannya hingga lelaki kecil itu kesal.

"Ya udah kalau nggak mau maafin biar kuenya Nana makan aja" kesal Jaemin lalu memotong dan memakan kue itu di hadapannya.

Jeno tersenyum lebar menikmati ekspresi Jaemin saat memakan kue yang memang keliatannya saja sudah enak apalagi kalau dimakan pasti sangat enak. Lelaki nakalnya itu memang sangat lucu dan imut.

"Bukankah kau membawa kue itu untukku?" Tanya Jeno saat Jaemin sudah menghabiskan setengah dari kue itu.

"Ya kan Daddy nggak mau jadi daripada mubazir mending Nana makan aja" jawab Jaemin dengan wajah polosnya.

"Aku hanya tidak mau memaafkan mu bukan berarti tidak mau makan kuenya lagian kalau mau makan kuenya lagian kalau mau memberikan sesuatu-"

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang