26Nov2022;saturday
.
.
________________________________________
"Pacar Vampir?""Aku?"
"Aku pacar Vampir? AAAAKKKKKHHHH!!!"
Lisa menelusupkan wajahnya masuk ke dalam bantalan sofa di sebuah tempat karaoke.
Tempat karaoke?
Aha, yups!
Tempat karaoke.
Bagian yang menjadi favoritnya saat memiliki masalah hidup dengan manusia atau bahkan dirinya sendiri —Lisa akan selalu pergi ke tempat ini hanya untuk berteriak sekencang-kencangnya tanpa takut akan amarah orang lain.
Di sini bebas, ia mau melakukan apapun tidak akan ada yang melarang atau bahkan mencibirnya.
Meskipun sudah tengah malam, Lisa tetap memutuskan pergi ke tempat ini setelah kejadian tak terduga yang ia alami beberapa jam lalu di perpustakaan kampus.
Pikirkan nanti saja soal jadwal kuliah besok. Otaknya masih belum bisa di anggap waras, ia perlu pelepasan.
"AAAAAAKKKKKHHHH!!!"
Kembali gadis itu menggaung keras. Sambil memejamkan mata, Lisa berusaha melepaskan seluruh perasaan kesal yang ada di tubuhnya.
"Dasar aneh!"
Eh!
Lisa berhenti sejenak. Kala telinganya menangkap suara seseorang yang berbicara singkat di dalam ruangan itu. Hingga kemudian ia menoleh.
"Ini kan tempat menyanyi, kau gila ya?"
Bibir Lisa berjengit kemudian.
Bagaimana tidak?
Sosok pria yang menjadi sumber kekesalannya malah datang dan duduk melipat kaki di samping tubuhnya.
Mengomentari seenaknya lagi!
"Yak—"
Baru saja ingin mengomel, tapi pergerakan Yuta yang memainkan layar tempat pemilihan lagu pun seketika membuat Lisa bingung.
"Aku saja deh yang nyanyi!"
"Sudah gila, ya?" Ucap Lisa, yang tak bisa lagi berpura-pura biasa.
Yuta menoleh kali ini. "Kau bertanya padaku, apa pada diri sendiri?"
Mendengar jawaban itu, tak ayal Lisa jadi merengek tertahan sambil memukuli bantalan sofa di sana.
"Sudahlah, daripada kau teriak-teriak tidak jelas —lebih baik dengarkan saja suara indah pacarmu ini!"