28okt2023;saturday
.
.
_________________________________________
Sebias sinar mengusik mata. Lisa refleks mengangkat tangannya, demi menutupi cahaya mentari yang sudah menyelinap masuk kedalam kamarnya. Ia kemudian bangun, lalu melihat keadaan kamarnya.
Berantakan.
Bahkan Lisa kini terduduk dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh polosnya.
"Kemarin malam?" Gadis itu menggumam sejenak, mengumpulkan sisa kesadarannya. "Astaga!"
Lisa memukul sisi kepalanya. Ya, ia mengingatnya. Bagaimana kemarin malam ia membiarkan Yuta menyentuhnya lagi. Bahkan secara nyata dirinya juga menikmatinya.
"Apa yang sudah ku lakukan?"
Lisa beranjak kemudian. Lalu memandangi tubuh telanjangnya didepan cermin. Betapa bayangan tentang wajah vampir yang berulang kali menggeram diatasnya kini kembali mengusik.
Kemarin malam, saat bibirnya ia biarkan terkulum sensual didalam mulut vampir itu, Lisa ingat sekali Yuta dengan sengaja menggigit sebagian sudutnya, lalu menghisap darah yang mengalir dari darah yang dihasilkan oleh bibir Lisa. Lalu setelahnya, pria itu menjamah bagian lehernya, dan melakukan sesuatu yang sama disana.
Pada akhirnya kini bibir dan lehernya memiliki luka gigitan kecil seperti bekas tusukan dua buah jarum.
Sejenak Lisa berpikir, apakah mungkin Yuta sengaja melakukannya?
"Agar aku menjadi vampir?"
Mata gadis itu melotot, lalu secepatnya mencari pakaian yang bisa ia gunakan. Ia kemudian berjalan keluar dari kamarnya. Agak terburu-buru, sampai kemudian kakinya terhenti. Kala matanya melihat keramaian manusia diluar halaman rumah Yuta.
Terlihat dengan jelas, orang-orang sedang sibuk mendekorasi bagian halaman luas itu dengan kain putih dan beberapa karangan bunga.
Kembali ingatan tentang ucapan Mark datang.
"Apa aku benar-benar akan dipaksa menikah?"
Lisa berbicara sendirian, hingga tak lama seseorang tampak menarik lengannya. Lisa yang merasakan itu cepat menoleh.
"Mark?"
"Ya, ini aku!" Sahutnya sambil mengajak Lisa berjalan menuruni anak tangga.
"Kenapa kau menarikku? Kau ingin membawaku kemana?"
Mark tak menjawab, kecuali dengan gerakan yang semakin cepat.
"Katakan apa yang sebenarnya---"
Ucapan Lisa terhenti begitu saja. Kala sekelompok orang yang terlihat seperti sebuah keluarga tengah duduk diruang tamu rumah Yuta.