27. Should be me

541 103 18
                                    

24Mar2023;Friday

.

.

_______________________________________

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Segalanya berjalan lancar?"

Bingar sendu suara seseorang terdengar berbicara. Yuta mengangkat alis sepintas, lalu berjalan santai mendekati ranjang pesakitan yang tengah ditiduri seseorang.

"Daripada mempertanyakan hal itu, bukankah sebaiknya kau fokus pada kesembuhanmu dulu?"

"Haha..."  Eunwoo tertawa kecil mendengar penuturan Yuta. "Agak lucu mendengar kalimat itu dari seseorang yang bahkan menjadi penyebab utama kesakitanku sekarang."

"Ya aku salah, juga benar-benar bodoh. Tak seharusnya aku terus memiliki masalah dengan guru yang sudah berjasa memberiku banyak ilmu."

Yuta tertunduk beberapa saat, sebelum kemudian membungkukkan badan 90 derajat di hadapan Eunwoo.

"Aku benar-benar menyesal. Ketika kau sembuh, kau bisa menghukumku dengan hukuman apapun."

Beberapa detik melakukan penghormatan, Yuta pun menegak.

"Atau bahkan, jika kau ingin aku melakukan sesuatu, aku bersumpah akan menuruti segala hal yang menjadi keinginanmu."

"Jangan bicara seperti itu! Apalagi di hadapan orang lemah yang sudah benar-benar putus asa." Eunwoo coba mengingatkan, sambil kemudian menoleh ke arah jendela rumah sakit. "Karena semua itu akan menjadi sesuatu yang menyulitkanmu, jika akhirnya aku benar-benar melontarkannya."

"Tidak akan ada yang sulit, aku bahkan hampir membuatmu mati sia-sia. Harusnya aku yang mengalami rasa sakit yang kau terima sekarang. Aku benar-benar tak berguna, sudah merasa lebih hebat dari seseorang yang bahkan sudah sangat berbaik hati mendidik ku. Apapun, aku bersumpah akan menuruti apapun yang kau mau."

Pria di ranjang itu menggeleng. "Tidak, jika pun kau setuju, ku rasa takdir juga tidak akan pernah mengabulkannya."

Keadaan hening sesaat. Yuta memilih diam sambil memperhatikan Eunwoo yang sibuk melihat kearah luar jendela.

"Apa ini soal Lisa?"

Pertanyaan Yuta seketika membuat Eunwoo kembali beralih menatapnya.

"Kau ingin aku melepaskannya untukmu?"

Semangkuk bubur sejak tadi hanya mendapat tatapan dingin dari Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semangkuk bubur sejak tadi hanya mendapat tatapan dingin dari Lisa. Jangankan menelan, menyentuh sendoknya saja ia enggan.

Mark yang melihat itu agaknya mengerti tentang alasan dibalik keengganan gadis cantik itu.

"Ini buatanku, aku yang memasaknya tadi. Yuta bahkan sudah pergi sejak sore tadi."

Mendengar hal itu, Lisa pun hanya berdecih malas. "Sekali pun kau yang memasak, bahan-bahan yang kau pakai juga berasal dari uangnya kan?"

Tak dikira Mark, jika Lisa akan sampai sejauh itu membenci Yuta.

"Soal malam itu, sebenarnya aku sudah terlalu lancang berujar. Yuta tidak seburuk itu."

Lisa menggeleng. "Ini bahkan bukan tentang ucapanmu. Jadi berhentilah membelanya!"

Kembali Lisa merebahkan diri di atas ranjang. Mengabaikan bubur yang sejak tadi di letakkan Mark di atas meja.

"Aku berteman dengannya cukup lama, aku sangat mengenal Yuta. Dan... Aku bahkan tidak pernah melihat dia segila ini pada wanita."

"Sudah ku bilang berhentilah berusaha membuatnya terdengar baik di telingaku. Aku tak tertarik! Sebaiknya kau keluar, jika keberadaanmu di sini hanya kau niatkan untuk memperbaiki citra temanmu itu."

"Tapi aku tidak bohong. Kau tidak pernah tau apa yang sudah dia alami, sampai akhirnya dia menjadi---"

Pyarrrr!

Mark mendadak hening, saat Lisa dengan sengaja menyenggol meja lipat di atas ranjangnya begitu kuat. Bahkan mengakibatkan pecahnya mangkuk bubur yang dibawa pria itu beberapa waktu lalu.

"Aku bahkan tak berminat hidup! Jadi hentikan omong kosongmu!"

Itu seperti kalimat telak yang kemudian membuat Mark patuh. Ia pun bungkam, meski Lisa masih tetap tak beralih pada posisinya. Ah, ya... Urusan nanti tentang bagaimana Yuta akan berganti marah padanya.

Setidaknya, sejak tadi ia sudah berusaha.

Sementara itu, pria yang kini tengah dibenci Lisa mati-matian baru saja selesai melunasi administrasi rumah sakit untuk Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, pria yang kini tengah dibenci Lisa mati-matian baru saja selesai melunasi administrasi rumah sakit untuk Eunwoo. Ia kemudian berbalik arah, lalu mendorong kursi roda dengan sesosok tubuh lemah di atasnya.

"Ini hanya sementara, jika terapimu lancar, kau akan bisa berjalan lagi!" Katanya.

Eunwoo sendiri hanya tersenyum biasa. "Aku tadi sudah mendengar sendiri dari dokter, kau tak perlu mengulanginya lagi!"

"Ya, sejujurnya itu adalah bagian dari sikap ku yang benar-benar menyesali semuanya. Tapi, ku rasa ini salahmu juga, kenapa tak dari dulu saja kau menceritakan segalanya! Dengan begitu, ku rasa kekacauan ini tidak akan pernah terjadi."

"Aku hanya sedang berusaha, tidak mungkin juga aku bodoh mau bekerja sama dengan rival yang juga menginginkan wanitaku."

Alih-alih marah, setelah mendengar kalimat Eunwoo yang itu, Yuta malah tersenyum singkat.

"Dan, ku rasa kali ini kau akan benar-benar memenangkannya!"

_________________________________________

To be continued...

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Cutie VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang