Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih tak bergeming. Ya, Lisa tetap tenang meskipun kekasihnya tampak berapi-api di depan wajahnya. Bahkan setelah menghancurkan semua barang-barang di dalam asramanya.
Pikirkan tentang barang-barang itu nanti saja, karena Lisa yakin Yuta akan memperbaiki segalanya.
Setelah seluruh benda tadi selesai beradu, keadaan pun kembali senyap. Yuta terengah, masih menunggu jawaban yang harus dilontarkan Lisa.
"Penipu!"
Gadis itu pun mengabulkan permintaannya. Dimana satu kata sudah terlontar, dengan diiringi makna kebencian yang dalam saat ia menyampaikan isi hatinya.
"Kau pembohong, Vampir jahat!" Katanya lagi, bahkan sebenarnya ia ingin menangis, tapi ia berusaha menahannya, hanya karena tak ingin dianggap terlalu mencintai laki-laki itu.
Perlahan Lisa menggerakkan jemarinya, yang mulai normal seperti biasa. Gulungan surat di sakunya pun ia gapai dan langsung meletakkan itu kuat di depan dada laki-laki itu.
Sontak hal itu langsung melemahkan Yuta. Dipandangnya lembaran yang terjatuh, tanpa pelindung bahkan sekedar tali yang mengikat gulungan surat itu pun tak terlihat ada di sana lagi.
"K-kau... Surat ini... D-dari---"
"Rumahmu! Aku mencurinya!"
Lisa tersenyum sarkas setelah membantu Yuta menyelesaikan maksud pertanyaannya. Ia kemudian mundur satu langkah dan langsung menyandarkan punggungnya pada tembok yang hampir retak.
"Kenapa? Kau ingin marah?"
Yuta tak menyahut, ia lebih dulu mengutip surat miliknya dan membuka benda itu kembali.
"Jadi... Aku tumbal?"
Kembali Yuta menatap syok kepada Lisa. Tapi anehnya, laki-laki itu malah tak mengeluarkan suara apa-apa, yang semakin membuat Lisa yakin dengan kebenaran dari segala hal yang sudah Eunwoo ceritakan.
"Kau ingin kekasihmu hidup kembali, hm? Karena itu kau sengaja mendekatiku dan membawaku masuk ke dalam perangkap kalian. Hingga nanti malam. Tepat ketika purnama datang, kalian akan melakukan ritual terkutuk bersama para iblis. Lalu aku akan mati, dan Lilyana —wanita tercantik mu itu akan kembali hidup menggunakan tubuhku. Begitu?"
"Siapa yang memberitahu mu hal ini?" Yuta menatap nyalang gadis itu, sambil kembali menarik pundak Lisa agar dapat menyoroti wajahnya lebih dekat.
"Eunwoo?! Benar?"
Sungguh!
Lisa benar-benar kesal saat ini. Tampak jelas mata gadis itu murka dan setiap urat wajahnya ikut memperkuat kemarahannya. Hingga setelahnya ia langsung mendorong dada Yuta kuat-kuat.
