20Jan2023;friday.
.
___________________________________
Selimut putih membentang lusuh menutupi dua tubuh yang kini saling merengkuh. Sepasang mata milik si wanita perlahan mengerjap, sambil bibirnya berulang kali tersenyum malu-malu. Tidak ada orang lain padahal, selain ia dan kekasihnya. Namun, Lisa memang sedang tersipu akibat ingatan yang kembali terbias tentang senja kemarin sore.
Senja terbaik yang pernah ia nikmati di penghujung hari.
Sejenak matanya melirik ke atas. Memperhatikan wajah tampan yang masih terpejam pulas dibawa mimpi indahnya.
...
"Ummhhh, akkhhh, ini sakit..."
Lisa mengaduh akibat Yuta yang tiba-tiba mempercepat tempo gerakannya. Hingga vampir itu tersadar, dan lekas meminta maaf pada kekasihnya.
"Baiklah, aku akan lebih berhati-hati."
Sejenak tempo gerakannya kembali lembut. Yuta pun sedikit menegakkan kepala, hanya untuk memperhatikan ekspresi Lisa. Takut jika ia menyakiti gadis itu lagi.
Tapi tak berselang lama, dirinya malah dibuat semakin berhasrat, setelah melihat wajah Lisa yang meringis kenikmatan sambil sesekali menggigit bibirnya sendiri.
"Lisa..."
"Hm?"
"Meskipun kau belum mencintaiku, tapi sekali pun jangan pernah berpikir untuk mencari laki-laki lain ya?"
Gadis itu menggeleng. "Tidak."
Hampir saja Yuta sakit hati dengan jawaban itu. Tapi kemudian gadisnya melanjutkan...
"Aku akan mencintaimu saja. Aku janji!
...
"Ya, aku janji!" Kuar gadis itu lagi, sambil kemudian terkekeh lucu. "Bodohnya aku yang pernah menertawakan Vivi!"
Jemarinya terulur, menyentuh sisi wajah pria yang menjadi kekasihnya itu. Hingga tiba-tiba tangannya ditarik sempurna untuk kembali memeluknya. Agak terkejut sih, tapi saat kembali merasakan dekapan hangat dari tangan Yuta —Lisa pun tak leluasa untuk menyembunyikan rasa bahagianya. Tak ayal dirinya jadi semakin melesakkan wajahnya memasuki perpotongan leher Yuta.
"Haha..."
Suara tawa kecil itu agaknya mengejutkan batin Lisa. Ia pun kembali mendongak, dan terkejut mendapati Yuta yang sudah menatapnya dengan raut gemas.