Sub Bab 11 | Lagi suka orang?

4.8K 488 6
                                    

Jangan, jangan, dan jangan.
_________________________________________


Elang melambaikan teman-teman barunya dari kelas lain itu yang mulai sekarang akan lebih sering ia lihat karena mereka memutuskan untuk membuat grup belajar bersama. Elang diam sejenak di pintu kemudian berbalik dan menatap sinis serta menyilangkan tangan di dada ketika menatap Arsene yang duduk dengan tenang memperhatikannya berjalan mendekat sambil meminum sirup.

Tulang keringnya ditendang tanpa aba-aba, Arsene hampir menjatuhkan gelas sebelum kemudian menarik Elang yang terkejut karena jatuh dipangkuan Arsene.

"Sopan lo nendang-nendang gue?"

Elang mengerutkan alisnya, menjambak rambut Arsene sekali membuat empunya mengaduh dan berdecak tidak terima. "Sopan lo tiba-tiba dateng terus temen-temen gue di jutekin?"

"Lah suka suka gue?"

"Kok suka suka lo sih!"

"Ya emang lo suka gue?"

"Ya-" Elang berhenti berbicara, menatap Arsene yang hanya diam mengamati manik matanya tanpa bicara apapun, Elang terkesiap dan buru-buru berdiri dari pangkuan Arsene. "Kepala lo kotak noh suka, suka apaan."

Arsene melirik Elang yang kemudian duduk di menyender pada sofa tepat disebelah kakinya yang menjuntai ke bawah, memperhatikan bocah itu memakan donatnya sambil bermain ponsel.

"Chat siapa?" Tanya Arsene ketika Elang terlihat terkekeh kecil.

"Bukan siapa-siapa." Arsene menatap ubun-ubun pria di bawahnya namun kemudian mengalihkan pandangan dan menghembuskan napas, dia menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Lang."

"Hm?"

"Lo lagi suka orang?"

Elang diam, menaruh donatnya yang hampir separuh dia makan. "Mungkin?"

"Siapa?"

Elang melahap donatnya bulat-bulat, dia beranjak tanpa menjawab, Arsene tidak membiarkannya pergi sehingga menahan tangannya untuk menetap 1 menit lebih lama.

"Gue lagi nanya."

"Lo gak perlu tau."

Tanpa sadar Arsene meremat tangan Elang pelan dan hal tersebut membuat Elang bingung. "Debi?"

"Ngomong apa sih?"

Arsene menarik Elang mendekat. "Lo suka Debi?"

Keduanya saling tatap cukup lama, kemudian Elang berpaling dan melepaskan genggaman tangan Arsene. "Enggak."

Entah mengapa seiring perginya Elang, Arsene tidak lagi gusar, dia tersenyum kecil sambil memainkan ponselnya.

-o0o-

"WOI ANJENG!"

"Berisik."

Wajahnya memerah, menutupi daerah memalukan yang mungkin bisa terlihat oleh Arsene karena pria itu dengan tiba-tiba masuk kanar mandinya tanpa izin.

"KELUAR GOBLOK, ORANG LAGI MANDI."

"Gue juga mau mandi, likat nih." Arsene membuka satu persatu pakaiannya, menyisakan boxer dan mandi dengan memunggungi Elang.

"Kebiasaan kecil kita jangan dibawa sampe sekarang lah, Sen."

Arsene terkekeh. "Mang napa? Malu punya lo kecil?"

Elang menendang Arsene dari belakang. "Congor lo."

"Ya kenapa sih? Sama-sama laki-laki lo pikir kita bisa ngapain?" Arsene menoleh sedikit mengintip Elang yang telingannya masih merah sampai ujung. "Telinga lo merah banget."

"JANGAN NGINTIP BANGSAT."

Arsene menyunggingkan senyum geli. "Mau gue bantu?"

Elang mendegus. "Bantu apaan?"

"Bantu gosokin punggung lo kali? Mau?"

Kali ini Elang benar-benar berbalik hanya untuk menedang pinggang Arsene sampai pria itu terjerambab dan kemudian Elang menghentakkan kaki dan segera menyelesaikan acara mandi sore nya.

-o0o-

TBC

Pesawat Kertas [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang