Cindy mengajak Keenan ke taman tempat dulu mereka pernah belajar bersama. Karena jam pulang sekolah, taman yang luas itu cukup ramai. Tapi meskipun ramai, bukan berarti tidak ada tempat yang sepi untuk mengobrol dengan tenang. Mereka berjalan - jalan dan akhirnya sampai di sebuah kolam ikan kecil yang tempatnya cukup sepi.
"Cin." Keenan berhenti berjalan dan menghadapkan tubuhnya ke Cindy. "Sebenernya ada apa kamu ngajak aku ke sini? Ada hal penting apa yang mau kamu omongin?"
Cindy pun sadar dia terlalu lama mengulur waktu untuk dia jadikan alasan supaya bisa lebih lama berduaan dengan Keenan. Tapi sepertinya cowok itu menyadarinya.
"Ngg .... Aku nggak tahu ini hal yang penting apa enggak buat kamu, tapi jujur ini penting banget buat aku." Cindy harus menarik napas panjang dulu sebelum berhasil mengatakan kalimat itu.
"Hal apa?"
Kali ini Cindy benar - benar serius menatap mata Keenan langsung, sama seperti waktu permainan api unggun waktu itu. "Kamu inget pas permainan api unggun di tempat camping tempo hari?"
Keenan menangguk bingung. "Iya, inget."
"Waktu itu aku tanya ke kamu apa ada cewek selain keluarga kamu yang kamu suka dan kamu menjawab 'iya'."
Keenan mengangguk ragu, kelihatannya dia mulai tahu ke mana arah pembicaraan mereka.
"Pas aku tanya apa cewek itu ada di tempat camping apa enggak, kamu kan belum sempet jawab karena keburu hujan."
"..."
"Aku belum dapet jawaban dari kamu waktu itu, dan jujur itu bikin aku penasaran banget. Dan sekarang, aku pengen denger jawaban dari kamu, Keenan. Apa cewek itu juga ada di sana malam itu?"
Keenan bingung dan gugup. Dia kembali merasakan hal yang sama seperti malam itu di tempat api unggun. Sebuah pemikiran yang konyol kalau sekarang ini Keenan juga berharap hujan akan turun tiba - tiba dan dia bisa terbebas dari menjawab pertanyaan Cindy. Tapi semua itu jelas tidak mungkin karena langit sedang cerah - cerahnya dan kebetulan tidak datang dua kali.
"Keenan, jawab aku."
"Cin, aku pikir kita nggak perlu membahas masalah ini lagi," pinta Keenan. "Itu kan cuma permainan. Jadi buat apa dibahas lagi?"
"Aku tahu itu cuma permainan, tapi aku tahu kamu jujur pas kamu jawab 'iya' waktu itu. Dan aku cuma pengen denger jawaban berikutnya."
Keenan semakin bingung karena Cindy tidak menyerah. "Apa yang mau kamu lakuin kalo aku menjawab 'ada'?" Dia justru balik bertanya pada Cindy. "Terus kalo aku menjawab 'nggak ada' kamu juga mau ngelakuin apa? Kenapa permainan kayak gini penting buat kamu?"
Cindy kelihatannya sudah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan semacam ini. "Kalo kamu jawab 'ada' aku bakal tanya lagi siapa cewek itu. Dan meskipun kamu jawab 'nggak ada' aku juga bakal tetep tanya siapa cewek itu. Jadi jawaban kamu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keenan (Completed)
Teen Fiction(Biasakan FOLLOW dulu sebelum membaca) Ini tentang Keenan dan semua rasa sakitnya. Ada banyak kesedihan yang tersimpan di balik sebuah senyuman. "Jangan menyimpan rasa sakit itu sendirian. Berbagilah rasa sakitmu denganku."