Albert awalnya bingung tapi kemudian otaknya mulai bekerja saat kembali melihat tulisan 'SEJARAH' yang ditulis besar - besar dengan huruf kapital. Kemudian dia membuka - buka makalah itu untuk melihat isinya. Matanya seakan hampir keluar ketika akhirnya sadar itu adalah tugas makalah Sejarah bu Salsha waktu itu. Tapi kenapa makalah Keenan ada di rumah Dino? Apa mungkin ....
Albert menoleh ke arah pintu yang terbuka. Tatapannya mulai menajam seolah bisa melihat Dino di sana. Dia pun teringat saat hari di mana Keenan mengatakan kalau tugas makalahnya belum selesai. Berarti waktu itu Keenan berbohong, padahal yang sebenarnya makalahnya hilang sebelum dikumpulkan. Dan Dino yang mengambilnya? Dino sahabatnya sendiri?
Dino muncul sambil membawakan dua botol minuman dingin segar yang baru dibuatnya. "Sorry, lama. Di kulkas nggak ada apa - apa jadi--" ucapan Dino terhenti melihat Albert menatap tajam ke arahnya. Lalu pandangan matanya mengarah ke bawah ke arah makalah yang berada di tangan Albert. Dino kaget dan tanpa sadar kedua botol minuman yang dia pegang meluncur jatuh ke bawah dan pecah. Semua isinya tumpah ke lantai kamar.
Albert bukan tipe orang yang akan berpikir dua kali kalau sudah marah. Dia langsung mendekati Dino dan menonjok wajahnya membuat Dino terhuyung ke belakang.
"Berengsek, lo! Gue nggak percaya lo ngelakuin ini sama sahabat lo sendiri!" Albert kembali menonjok Dino tanpa ampun. "Bisa - bisanya lo nyuri barang punya sahabat lo sendiri dan bikin dia dihukum atas sesuatu yang nggak pernah dia lakuin." Albert mau menonjok Dino lagi tapi Dino bisa menangkisnya, membuat Albert kesal. "Pengkhianat lo!" serunya marah.
Dino pun kelihatannya juga tidak menyangkal apa yang dituduhkan Albert padanya. Dia cuma masih tidak kepikiran kalau hal ini akhirnya akan terbongkar.
"Gue bener - bener nggak habis pikir sama lo, Din. Lo yang udah ngambil makalah ini, dan lo juga dengan sok nggak berdosanya berani nawarin diri buat bantuin Keenan? Temen macam apa lo, hah?!"
Dino cuma bisa diam.
"Lupain si Cindy."
Dino mulai bereaksi kaget saat Albert menyebut nama 'Cindy'.
"Lo pikir gue nggak tahu apa - apa soal ini? Lo pikir gue nggak tahu kalo lo sebenernya suka sama
Cindy?""Sejak kapan lo tahu?" Dino masih shock, rahasia terbesarnya juga terbongkar oleh Albert.
Albert menyeringai. "Lo bahkan sama sekali nggak menyangkal soal ini. Gue tahu lo suka sama Cindy, tapi ternyata cowok yang Cindy suka itu Keenan. Lo juga tahu kan, soal itu. Lo berpura - pura sok ngedukung Cindy sama Keenan tapi akhirnya lo nusuk Keenan dari belakang."
"Gue nggak pernah nusuk Keenan dari belakang. Gue akuin emang gue suka sama Cindy, dan gue juga tahu cowok yang disukai Cindy itu Keenan. Makanya gue memutuskan untuk ngelepasin Cindy sama cowok yang dia suka. Gue pengen Cindy bahagia makanya gue selalu dukung Cindy deketin Keenan." Dino melakukan pembelaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keenan (Completed)
Teen Fiction(Biasakan FOLLOW dulu sebelum membaca) Ini tentang Keenan dan semua rasa sakitnya. Ada banyak kesedihan yang tersimpan di balik sebuah senyuman. "Jangan menyimpan rasa sakit itu sendirian. Berbagilah rasa sakitmu denganku."