30. Koma

610 24 0
                                    

"Lalu kenapa dia tidak bisa?" Iqbal semakin tidak ngerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu kenapa dia tidak bisa?" Iqbal semakin tidak ngerti. "Siapa orangnya? Saya akan bicara langsung sama dia." Iqbal kembali mengecek hasil tes yang dipegangnya dan membaca nama si calon pendonor, "Cindyta?" lalu dia menatap dokter Anna karena Iqbal merasa kenal dengan nama itu. "Ini Cindyta? Cindy temannya Keenan yang itu?"

Dokter Anna mengangguk. "Iya, Cindyta yang itu. Kemarin dia datang menemui saya dan memohon - mohon untuk dites ginjalnya karena dia ingin memberikan satu ginjalnya untuk Keenan. Tapi saya menolak karena Cindy tidak memenuhi syarat untuk itu. Dia perempuan dan masih di bawah umur. Jika dia memberikan ginjalnya pada usia ini, itu akan berpengaruh pada masa depannya."

"..."

"Untuk perempuan yang belum menikah dan hanya memiliki satu ginjal, itu sangat tidak bagus untuk kesehatannya. Saat dia sudah menikah nanti dan hamil, dia bisa saja mengalami semacam penyakit lain atau mengalami gangguan selama kehamilan. Hal ini adalah satu - satunya masalah besar bagi perempuan. Karena memikirkan masa depan Cindy, maka saya mengatakan bahwa dia tidak bisa dan tidak boleh mendonorkan ginjalnya."

Iqbal tampak kecewa. Semua harapan dan kebahagiaannya lenyap seketika.

"Saya tetap melakukan pemeriksaan karena Cindy memaksa. Dan saya sudah putuskan hanya akan melakukan tes saja tanpa mengambil ginjalnya kalau memang cocok. Bahkan saya berharap ginjalnya tidak cocok dengan Keenan sehingga saya tidak perlu berbohong."

"Karena itu Dokter memberikan hasil tes ini pada saya dan bukannya pada Cindy?"

Dokter Anna mengangguk. "Karena ini beresiko sangat besar, jadi saya tidak bisa mengambil ginjal Cindy meskipun itu cocok sekali pun. Kita tidak bisa mengabaikan hidup seseorang untuk menyelamatkan hidup seseorang yang lain. Lagipula untuk pendonor di bawah umur membutuhkan persetujuan wali, dan saya juga tidak yakin orangtua Cindy akan mau menyetujuinya. Saya harap kamu mengerti, Iqbal."

Iqbal kembali dalam keputusasaan. Sudah berkali - kali ada yang melakukan tes tapi tidak ada satu pun yang cocok. Giliran ada yang cocok, tapi tidak mungkin untuk mengambil ginjalnya. Iqbal menyesal kenapa ginjalnya tidak cocok untuk Keenan?

Dokter Anna memegang pundak Iqbal. "Saya mengerti perasaan kamu, Iqbal. Dan tolong, jangan sampai Cindy tahu tentang hasil tes ini. Saya akan memberinya hasil tes palsu agar dia berhenti memohon. Ini demi kebaikan Cindy dan kita harus merahasiakannya."

Iqbal mengangguk dengan berat hati. Dia mengerti maksud dokter Anna.

"Saya minta maaf sudah memberikan kamu harapan sesaat. Seharusnya memang kamu tidak perlu tahu tentang hal ini. Tapi saya hanya ingin kamu tahu kalau Cindy memiliki ginjal yang cocok untuk Keenan meskipun kita tidak bisa mengambilnya. Saya hanya ingin kamu sekedar tahu keberanian dan ketulusan Cindy untuk Keenan meskipun dia tahu resikonya."

Iqbal hanya mengangguk saja. Meskipun berusaha memahami tapi tetap saja dia ingin egois dan mengorbankan Cindy demi Keenan. Tapi dia sadar itu salah dan dia tidak akan bisa melakukan itu. Dia yakin Keenan pun juga akan menolak menerima ginjal Cindy kalau dia tahu yang sebenarnya. Sekarang ini Iqbal cuma bisa berharap akan ada donor ginjal lain yang cocok dan benar - benar memenuhi syarat dalam segala hal.

Keenan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang