(Biasakan FOLLOW dulu sebelum membaca)
Ini tentang Keenan dan semua rasa sakitnya.
Ada banyak kesedihan yang tersimpan di balik sebuah senyuman.
"Jangan menyimpan rasa sakit itu sendirian. Berbagilah rasa sakitmu denganku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cindy mendatangi taman belakang sekolah yang terdapat kolam ikan. Tempat itu masih tetap sama dari tahun ke tahun. Hari ini adalah hari terakhir Cindy masuk sekolah sebelum liburan kenaikan kelas. Dia memandangi tempat yang penuh kenangan itu dengan mata berkaca - kaca.
Ingatannya pun kembali ke saat dua tahun yang lalu, saat hari pertama MOS di SMA Cakrawala.
Pertama kalinya Cindy bertemu Keenan adalah saat MOS. Cindy ingat betul bagaimana cowok itu tersenyum dan membuat jantungnya serasa jungkir balik tak karuan. Sampai beberapa hari Cindy cuma bisa diam - diam memperhatikan Keenan dari jauh tanpa berani mendekatinya. Cuma melihatnya saja membuatnya senang dan lebih semangat datang ke sekolah pagi - pagi. Keenan dengan atribut MOS - nya yang aneh tetap tidak mengurangi pesonanya di mata Cindy.
Pada hari terakhir MOS sebelum malam inaugurasi, Cindy mendatangi taman belakang dan tidak sengaja melihat Keenan di sana. Keenan berbaring santai di bawah pohon dengan melipat kedua lengannya di belakang kepalanya. Tidur. Cindy senang sekali bertemu pujaan hatinya di sana. Dia berjalan mendekat dengan pelan - pelan dan memperhatikan wajah Keenan dari dekat. Cowok itu tetap kelihatan manis meskipun lagi tidur.
Imut banget, sih.
Cindy gemas sendiri dan langsung mengambil ponselnya bermaksud mau memfoto Keenan secara diam - diam.
Cekrek!
Suara kamera yang lupa di off dan lampu flash kamera yang lupa di off juga, menyinari wajah Keenan. Cindy kaget.
Entah karena suara jepretan kamera atau silau karena lampu flash kamera, Keenan terbangun. Dia membuka matanya dan kaget melihat cewek yang memegang kamera ponsel ke arahnya.
Melihat Keenan bangun, Cindy tambah kaget dan gugup. Dia langsung menyembunyikan ponselnya di balik punggungnya dan mundur beberapa langkah saat Keenan berdiri.
Keenan memijat dahinya sebentar. Mungkin pusing karena tiba - tiba terbangun. Dia menatap bingung pada Cindy. "Kamu ngapain di sini?"
Cindy jadi gugup. Ini pertama kalinya mereka bertatap muka langsung dan Keenan bicara padanya. "Hah? Eng ... aku ... aku ...."
Keenan memiringkan kepalanya, berusaha melihat ponsel yang disembunyikan Cindy di belakang punggungnya.
Cindy pun sepertinya tahu maksud Keenan. Dia langsung takut dikira macam - macam dan segera mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Keenan yang berhasil dia ambil.
"Ini. Aku nggak bermaksud apa - apa, kok. Aku cuma iseng aja. Beneran, deh."
Keenan melihat fotonya yang sedang tidur ada di ponsel Cindy, lalu menatap Cindy tanpa ekspresi.