4. Tertinggal

538 36 0
                                    

Cindy langsung tersenyum lebar seolah berhasil menemukan harta karun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cindy langsung tersenyum lebar seolah berhasil menemukan harta karun. Dia setengah tidak percaya orang di depannya adalah benar - benar Keenan yang dia inginkan.

"Keenan?"

Keenan mengangguk dengan senyuman cemas. Dia tidak menyangka saja akan terpilih. Melihat betapa konyol dan memalukannya semua teman - temannya tadi, kira - kira pertanyaan apa yang akan dia dapat atau tantangan keberanian apa yang harus dia lakukan.

"Keenan, kamu pilih jujur atau berani?" tanya pak Damang.

Keenan kebingungan dan mengedarkan pandangan ke semua orang yang sebagian memberi isyarat untuk memilih jujur dan sebagian lagi menyuruh pilih berani.

"Nggg .... Nggg .... Jujur." Keenan menjawab ragu - ragu.

"Silahkan ajukan pertanyaan kamu, Cindy."

Keenan bertatap muka langsung dengan Cindy. Tidak tahu kenapa perasaannya cemas sekali dengan pertanyaan yang akan diajukan Cindy.

"Keen, apa ada cewek yang kamu suka?"

DEG.

Jantung Keenan seperti berhenti berdetak. Pertanyaan yang gampang - gampang sulit.

"Maksudnya?" Keenan masih berusaha memperjelas pertanyaan Cindy sebelum dia menjawabnya. "Cewek?"

"Iya, cewek." jawab Cindy. "Selain mama kamu, kakak kamu, atau saudara kamu, apa ada cewek yang kamu cintai?"

Tepat dugaan Keenan. Cindy menanyakan pertanyaan yang tidak bisa dia jawab. Bahkan Albert pun terlihat tegang di belakang, seolah dia tahu situasi ini berat untuk Keenan.

"Jawab dengan jujur," pinta Cindy, "Kamu pilih jujur, kan?"

Keenan awalnya bingung. Tapi akhirnya dia ingat kalau dia cukup menjawab 'iya' atau 'tidak' saja, dan semuanya selesai. Tidak akan ada pertanyaan lainnya.

"Iya."

Cindy senang sekali. Dia lalu menoleh ke pak Damang. "Pak, boleh tanya satu pertanyaan lagi? Ini yang terakhir, kan?"

Apa maksudnya? Keenan mulai cemas lagi.

Pak Damang mengiyakan. "Ya, boleh. Bonus buat kamu karena mau jadi relawan. Kamu boleh ajukan satu pertanyaan lagi ke Keenan."

Cindy tambah girang. "Makasih, Pak."

Dan Keenan semakin tegang.

"Keen, cewek yang kamu cintai itu, apa sekarang dia ada di sini?"

Albert tampak kesal dengan sikap Cindy yang terkesan memojokkan sahabatnya itu. Dia sudah hampir maju mau menghampiri mereka, tapi Dino menahannya. "Tuh cewek bener - bener, ya."

Keenan diam. Tidak tahu harus jawab apa.

Sementara Cindy tidak melepaskan tatapan harapan ke matanya. Mereka beradu pandang dalam waktu yang lama karena Keenan belum menjawab juga.

Keenan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang