(Biasakan FOLLOW dulu sebelum membaca)
Ini tentang Keenan dan semua rasa sakitnya.
Ada banyak kesedihan yang tersimpan di balik sebuah senyuman.
"Jangan menyimpan rasa sakit itu sendirian. Berbagilah rasa sakitmu denganku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pak Damang keluar dari tenda Keenan cs sore harinya. Albert dan Dino sudah berhasil membawa Keenan kembali ke tenda dan melaporkan pada pak Damang. Pak Damang baru saja menjenguk Keenan dan menyuruh Albert dan Dino merawat Keenan sampai mereka pulang besok pagi. Pak Damang juga memberikan obat - obatan pada Albert untuk diberikan ke Keenan. Seperginya pak Damang, Cindy yang baru pulang jelajah datang sambil lari - lari. Sepertinya dia baru saja mendengar kalau Keenan sakit dan langsung datang.
"Keenan lagi istirahat di dalam," jawab Albert. "Dia nggak apa - apa. Kayaknya cuma kecapekan aja."
"Aku boleh masuk nggak?" tanya Cindy penuh harap. "Aku mau jenguk dia. Bentar aja."
"Boleh, masuk aja," ujar Dino.
Tapi saat Cindy mau masuk ke tenda, Albert mencegatnya.
"Kenapa, sih?" tanya Cindy.
"Keenan lagi istirahat, mendingan lo nggak usah masuk." Albert berkata dengan ketus, membuat Dino dan juga Cindy sendiri bingung. "Udah ada gue sama Dino yang jagain dia, jadi lo nggak perlu terlalu khawatirin Keenan. Lagian gue nggak bakal ngijinin cewek masuk ke tenda cowok. Di dalem banyak barang - barang yang harusnya cewek nggak boleh lihat. Jadi gue harap lo ngerti."
"Bert, kok lo kasar gitu, sih?" Dino tidak habis pikir.
"Gue kan ngomong apa adanya. Apa gue salah?" Albert tampak galak hari ini dan Dino tidak tahu apa penyebabnya. "Jadi mendingan lo balik, gih," ujarnya mengusir.
Meskipun sebenarnya Cindy ingin sekali melihat keadaan Keenan, tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa karena Albert melarangnya masuk. Tapi setidaknya sekarang Cindy tahu Keenan baik - baik saja, dan sudah cukup melegakan.
"Ya udah, deh. Salam buat Keenan, ya." Albert cuma mengangguk saja.
Cindy pun pergi dengan perasaan kecewa.
"Bert, lo harusnya nggak perlu bersikap kayak gitu dong, sama Cindy," tegur Dino. "Cindy tuh punya niat baik mau jengukin Keenan. Harusnya lo ijinin dia masuk tadi."
"Din, gue paling nggak pengen berantem cuma gara - gara cewek. Dan mendingan kita nggak usah bahas masalah ini lagi. Oke?" Albert masuk ke dalam tenda tanpa mau mendengarkan protesan dari Dino lagi.
Dino langsung berlari mengejar Cindy. "Cindy!" Dino berhasil menghadang jalan Cindy dengan berdiri tepat di depannya.
Cindy kaget. "Dino?"
"Aku minta maaf ya, atas sikapnya Albert tadi yang udah kasar sama kamu." Dino merasa tidak enak hati sama Cindy. "Dia nggak bermaksud apa - apa, kok. Albert kan emang orangnya kayak gitu. Mungkin dia terlalu khawatir aja sama Keenan. Kamu jangan ambil hati ya, semua omongan Albert tadi."