Di Hukum

11.7K 342 0
                                    

Pagi hari pada pukul 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari pada pukul 02.30 Tasya bangun dari tidurnya. Ia menguap taklupa menutup mulut nya dengan kedua tangan. Tasya membaca do'a bangun tidur lalu berdiam diri terlebih dahulu untuk mengumpulkan nyawanya.

Nyawanya sudah terkumpul Tasya meminum air putih tiga tegukan. Lalu beranjak untuk mengabil wudhu. Setelah wudhu Tasya memasangkan mukena pada tubuh nya. Dan melirik brangkar teman teman nya yang masih tertidur.

Di kamar Tasya ataw di kamar Syarifah di lantai dua di isi cuman 5 orang. Tasya, Fatwa, Adiba, Diva dan Shela. Shela jarang sekali bersama Tasya. Ntah mengapa itu.
Tasya pun mengambil sapu lidi dan mendekat ke arah brangkar Fatwa

Plakk!

Tasya menabok pantat Fatwa dengan sapu itu karna posisi Fatwa membelakangi nya. Sontak Fatwa bangun dengan tudung yang sudah tak tahu aturan. Wajah kusam dan mata yang menutup

"Siapa si! Gue lagi tidur malah di ganggu ah ellah." kesal Fatwa. Saat ia hendak kembali tidur Tasya langsung menjewer telinga Fatwa tak terlalu kencang.

"Hmm apa? Mau bobo lagi? Ayo bangun! Udah mau Sholat Tahajjud cepet!!" omel Tasya.

"Aaaa aduh aduh, iya kangjeng ratu." dengan malas Fatwa pun turun dari atas brangkar lalu pergi ke kamar mandi dengan lunglai

Memang jika Sholat Tahajjud selalu Tasya yang membangunkan, karna mereka kebo. Jika mereka tak di bangunkan siap siap Pengurus Santriwati bakalan bikin kamar Asrama jadi banjir

Tasya pun bergilir pada brangkar Diva, Diba dan Shela. Yang masih molor dengan tidak elit

Plakkk

Plakkk

Plakkk

Tasya menabok pantat mereka. Membuat mereka meringis dan duduk dari ranjang

"Ayo para Ahli Syurga bangun Kalian. Aku bukan mimi peri yang bangunin nya pake suara. Aku bangunin kalian pake lidi biar mamphuss." ujar Tasya dengan berkacak pinggang

"Iya iya ihhh gada bosan kali kamu nabok pantat kita kalo tepos gimana? Mau tanggung jawab?" tanya Shela

"Bukan urusan aku kalo tepos. Cepet ke kamar mandi pake mukena kita ke mesjid keburu ada Ustadzah Rani yang Na'udzhubillah ngasih hukuman gak kaleng kaleng." balas Tasya.

Merekapun pasrah lalu bangun untuk ke kamar mandi. Tasya menggelengkan kepalanya berkali kali. Mengapa orang orang seperti mereka susah sekali di 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗𝚔𝚊𝚗

***

Setelah drama di Asrama tadi. Sekarang lima orang itu sedang berada di mesjid. Mereka sedang bermuroja'ah hafalan sembari menunggu Adzan Subuh

Tasya berada jauh dari teman teman. Jika sedang bermuroja'ah seperti ini tidak terlalu di atur posisi duduk nya. Jadi acak acakan ada yang di luar masjid juga.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang