Pohon Mangga

6.5K 189 1
                                    

Prang!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang!!!

Suara gelas jatuh begitu jelas terdengar di dalam ruangan bernanuansa putih, seorang perempuan menetralkan nafas nya yang memburu, ia mencengkram sprei dengan kuat rahang nya mengeras saat itu juga. Urat urat leher nya terpampang begitu jelas.

"Fuck! Kenapa bisa?!" desis nya tajam. Perempuan itu menyunggar rambut merah nya kebelakang. Ia pun mengambil ponsel nya lalu menelephone seseorang.

"Apa kau yakin?! Jangan membodohi ku," ujar nya dingin.

"Aku tak berbohong, kau coba buka saja instagram nya."

Perempuan itu menutup panggilan telepon nya lalu mulai mencari akun instagram seseorang. Ia meremas ponsel itu kuat lalu membanting nya di atas tempat tidur.

Sial! Wanita itu kecolongan.

Perempuan itu kembali mengambil ponsel nya lalu mengetikan nama seseorang.

"Fuck, kenapa bisa seleranya sangat rendahan seperti itu?" tanya nya kepada seseorang di sebrang telephone.

"Kakak aku sudah katakan bahwa aku tak tahu apa apa."

"Terus aku harus apa sekarang?"

"Apakah otak jenius mu hilang setelah melihat berita mengerikan itu?"

"Tentu saja! Bisa bisanya dia memiliki kekasih jelek seperti dia?"

"Jelek?! Dimatamu dia jelek, tapi disini dia selalu di dambakan semua laki laki, termasuk dia!"

"Apakah kau juga mengakatan bahwa dia cantik?"

Jede sejenak, sebelum seorang perempuan di sambungan telephone itu kembali mengajukan suara.

"Aku tak mengatakan bahwa dia cantik, tapi itu memang kenyataan nya."

"Sudahlah aku ingin istirahat, sepertinya sedikit winn bisa membuat ku sedikit waras untuk memikirkan rencana pembunuhan untuk perempuan itu."

"Ajak aku jika kakak akan balas dendam."

"I know."

Tut

Perempuan itu mematikan sambungan telephone nya lalu menidurkan dirinya terlentang mendadak ke atas. Senyumanya terbit ketika membayang kan sosok laki laki yang 7 tahun ini selalu mengganggu dirinya.

"Ah, aku merindukan mu? Bagaimana kabar mu disana?" perempuan itu bermonolog sendiri sambil tersenyum manis.

***

"Sayang kamu yakin?" tanya Gus Adzhar, ia menatap istrinya yang menatap berbinar ke atas.

Tasya mengangguk semangat, Gus Adzhar menggigit bibir bawah nya, ia menatap pohon mangga yang menjulang tinggi di depan nya.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang