Deeptalk With My Husband

1.8K 77 4
                                    

       Menghela nafas berat, rasanya ibu muda ini ingin mengamuk dan mengacak acak tempat tidur ini dengan segera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Menghela nafas berat, rasanya ibu muda ini ingin mengamuk dan mengacak acak tempat tidur ini dengan segera. Tasya melemparkan asal baju kecil Zyavanca ke tempat tidur, setelah itu keluar dari dalam kamar.

Tasya berjalan menuruni anak tangga Ndalem, hari ini Tasya dan suaminya memang menginap di Ndalem, karna ada urusan penting yang memerlukan kerja dari subuh. Dan saat ini sudah jam 10 pagi Tasya sudah rapih, wangi dan segar bahkan sudah memandikan Zyavanca. Tapi suaminya malah dengan kurang ajar membawa anak laki laki itu pergi ntah kemana, hanya dengan memakai handuk.

Tasya berjalan ke arah dapur, ketika melihat Umi Umayra dan pengurus Ndalem yang sibuk memasak.

"Assalamu'alaikum." Tasya berucap salam,

"Wa'alaikumsalam," dengan serentak mereka menjawab, begitupun Umi Umayra yang semula sedang menggunakan kedua tengannya memagang alat masak. Wanita paruh baya itu menatap menantunya.

"Ada apa sayang? Udah nge mandiin Zyavanca nya?" tanya Umi Umayra. Tasya berjalan menuju mertuanya, dan berdiri di samping Umi Umayra.

"Udah Umi, cuman aku lagi nyari mas Adzhar, anak Umi itu malah bawa Zyavanca pergi belum aku pakein baju, masih pake handuk, makanya Tasya mau nanya. Umi tahu nggak, mas Adzhar bawa Fayi kemana?" Tasya mengadu sekaligus bertanya.

Umi Umayra menganggukan kepalanya sambil terkekeh ringan, setelah memiliki anak, putranya itu lebih sering menjahili istrinya dan terus menyembunyikan Zyavanca, agar istrinya itu tidak terus memerhatikan putranya. Bapak bapak posesif memang.

Setelah mengetahui jawaban Umi Umayra, mengatakan bahwa Gus Adzhar pasti didepan, atau jika tidak didepan pasti di taman. Mengetahui itu, Tasya pun berpamitan tak lupa mengucapkan terimakasih, lalu pergi untuk mengambil anak nya dari penjajahan ayah nya sendiri.

Berjalan sambil menengok ke  kanan ke kiri, Tasya mengamati lingkungan Ndalem ini, setelah sekian lama Tasya sekarang menginjakan kaki disini lagi. 5 bulan berlalu bukan hal mudah bagi ibu sepertinya.

Sejak 5 bukan itu Tasya lebih mudah strees dan sensitive, Tasya sering kali menangis hanya karna bingung bagaimana cara mengurus putranya, dari permasalahan Zyavanca terus menangis, sakit demam  hingga masalah asi. Otak nya stress pun membuat kelancaran asi Tasya sedikit kurang. Dan itu tidak cukup bagi Zyavanca pemikat susu akut.

Gus Adzhar juga sudah mewanti wanti Tasya, jangan terlalu stress. Sebagai kepala keluarga hingga orang yang paling dewasa, Gus Adzhar sering kali mencoba menguatkan istrinya dan terus berkata bahwa semuanya akan baik baik saja.

Bagi Gus Adzhar juga ternyata menjadi ayah tidak mudah. Dimana, yang Gus Adzhar pikirkan terlebih dahulu adalah 'bersih. Kata bersih itu bukan  hanya semata mata untuk badan, tapi juga untuk mental Gus Adzhar dan Tasya.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang