Divorce and Kissing

6.9K 212 1
                                    

Maaf foto yang biasanya aku pake gabisa di undo!!! Kesell banget!! 😒
Tapi gapapa aku lagi semangat nulis jadi maklumi ya hehe,
_______

Ⓗⓐⓟⓟⓨ Ⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ


Gus Adzhar duduk bersila bersama Abi Umar dan Umi Umayra di samping nya, didepan Gus Adzhar ada satu keluarga yang bisa di sebut teman dari Abi Umar.

Gus Adzhar terus tertunduk karna berhadapan dengan perempuan bercadar didepan nya, meski begitu rasanya bulu kuduk Gus Adzhar merinding karna perempuan itu terus menatap nya.

Tadinya Gus Adzhar ingin bersama istrinya tapi tidak enak dengan Abi Umar, katanya pertemuan ini melibatkan Gus Adzhar.

"Bagaimana kabar mu Mar?" tanya laki laki paruh baya bisa disebut kyai Amir,

Abi Umar tersenyum sembari mengangguk. "Alhamdulillah aku baik, seperti yang kamu lihat," jawab Abi Umar.

Kyai Amir mengangguk membalas senyuman teman nya, ini memang pertemuan ketiga setelah beberapa tahun silam. Mereka itu berteman jarak jauh jadi jarang sekali bertemu, paling paling bertegur sapa jika mendapatkan job yang sama.

Tapi kali ini Kyai Amir ingin membicarakan sesuatu yang mungkin bisa dibilang tidak wajar, tapi ini urgent.

"Jadi kedatangan ku kesini ingin bersilaturahmi dengan mu Mar, rasanya kita tidak pernah bertemu." Kyai Amir memulai pembicaraan dimana tujuan nya sekarang.

Kyai Umar tersenyum sembari mengangguk setuju, memang mereka tidak pernah bertemu,

"Eh, itu putrimu Mir? Rasanya sudah lama tidak melihat nya, mungkin terakhir bertemu waktu putrimu dan putraku berumur 7 tahun?" tanya Kyai Umar sembari memerhatikan putri teman nya.

Kyai Amir tertawa singkat, matanya melirik putrinya yang terus memainkan jari jari tangan nya, ia pun kembali menoleh Kepada Kyai Umar.

"Jadi begini kedatangan aku kesini ingin mengundang keluarga besar mu untuk hadir ke kediaman ku, kebetulan bulan depan anak kedua ku akan menikah," ujar Kyai Amir.

Kyai Umar mengangguk, ia baru ngeh bahwa teman nya memiliki anak 5, anak sulung sudah menikah anak ketiga sudah menikah, anak kedua akan menikah. Dan untuk anak perempuan di depan nya pasti di antara anak ke empat ataw ke lima, soalnya mereka kembar identik.

"Lalu, yang kau bawa ini putrimu yang mana?" tanya Kyai Umar.

"Putriku yang ku bawa bernama Humaira zubair Nadziban, ini putriku yang kelima, sedangkan yang ke empat bernama Humairah abidzar Nadziban." Kyai Umar mengangguk tau.

Umi Umayra dan Gus Adzhar tak banyak bereaksi apa apa, tapi Umi Umayra mengobrol dengan anak nya Kyai Amir bernama Humaira, sedangkan Gus Adzhar hanya diam mematung.

'Tasya sudah pulang? Mengapa lama sekali, bagaimana jika terjadi sesuatu?' Gus Adzhar bergerak gelisah, ia takut istrinya kenapa kenapa sekarang, apalagi Tasya sedang hamil muda.

"Ekhem, jadi begini. Tujuan ku kesini bukan hanya soal mengundang mu ke perjamuan di kediaman ku Mar." Kyai Amir menatap dalam Kyai Umar bergantian dengan Gus Adzhar.

Kyai Umar mengerutkan kening nya bingung, apa ada sebuah omongan yang mengharuskan dia datang kesini sendiri? Biasanya laki laki paruh baya itu akan mengutus bawahan nya.

"Aku kesini ingin melamar anak mu."

Kyai Umar, Umi Umayra dan Gus Adzhar membulatkan matanya? Tunggu! Apa? Melamar salah satu anak nya? Yang mana?

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang