Welcome Baby Z!

5.7K 156 16
                                    

“Lahirnya dirimu, yang akan menjadi penengah antara keharmonisan keluarga kita, nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lahirnya dirimu, yang akan menjadi penengah antara keharmonisan keluarga kita, nak."

_Adzhar Al-ghifari m. Mahendra_

Gus Adzhar berlari melewati lorong rumahsakit yang begitu ramai oleh hiruk piruk banyak orang, peluh nya berjatuhan, tangan nya bergetar hebat. Ia takut.

Setelah menerima telephone dari Jaziel, ia langsung saja pergi ke rumah sakit tanpa peduli bagimana nasib Selsa yang ia tinggalkan.

"Maksud kamu?"

"Lo masih nanya? Bajingan! ADEK GUE NGORBANIN NYAWANYA BUAT NGELAHIRIN ANAK LO! TAPI LO MALAH SELINGKUH SAMA PEREMPUAN MURAHAN ITU! ASSHOLE!"

Gus Adzhar yang mendengar itu, mengangakan mulutnya pikiran nya belum konek ia masih melamun. Sampai suara Jaziel kembali terdengar.

"Setelah Tasya lahiran, gue bakalan bawa dia! Lo gaada bedanya sama Zidan. Bahkan lo lebih menjijikan daripada dia!"

Gus Adzhar mengedarkan pandangan nya, tak lama ia menemukan Umi Umayra, Hajrin, Jaziel dan Amara. Laki laki itu menarik nafas dalam lalu menghampiri mereka.

"Umi Tasya man_"

Bugh!

Jaziel yang sudah tak tahan melihat wajah tak berdosa sahabatnya segera membogem rahang tegas Gus Adzhar hingga Gus Adzhar tertoleh kesamping,

Jaziel yang belum puas langsung mencengkram kerah kemeja Gus Adzhar, menatap laki laki itu tajam. Amara yang berada disebelahnya tak berani melerai

"Lo lihat sekarang! Gara-gara lo adek gue harus bertaruh nyawa tanpa siapa siapa disana! Harusnya ELO! LO LANGGARIN JANJI LO! LO BAJIBGAN! BERENGSEK!"

"GUE KASIH DIA BUAT LO! BUAT LO DZHAR! GUE UDAH BERHARAP LO BISA JAGAIN DIA! KALO TAU AKHIRNYA WAKTU ITU GUE NGGAK AKAN RESTUIN LO BERDUA ANJING!" Jaziel berteriak teriak seperti orang kesetanan, amarahnya sekarang sudah di ubun ubun.

Bugh!

Lagi lagi pukulan telak mengusap halus pipi Gus Adzhar, laki laki itu tak menolak karna ini memang salah nya.

Amara langsung saja memeluk Jaziel, laki laki itu menumpahkan tangisan nya untuk adiknya, yang sekarang berada di ruang persalinan dengan Chalista.

Niatnya ingin memberikan surprise kepada adiknya bahwa ia telah di Surabaya, tapi baru saja berada didepan gerbang pesantren ia dikejutkan dengan Tasya yang sudah merintih kesakitan di bopong oleh Alvin yang memang kebetulan ditugaskan untuk mengabarkan Tasya.

Jaziel yang melihat itu kalang kabut, langsung membawa adiknya kerumah sakit. Awalnya ia ingin bertanya baik baik  suaminya dia dimana, tapi melihat nomor asing yang memberitahukan bahwa Gus Adzhar berada dengan perempuan, bahkan nomor itu memberikan beberapa foto bukti, termasuk foto saat Gus Adzhar memangku perempuan itu. Membuat Jaziel menggeram marah.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang