Biduan 𝑺𝒚𝒂𝒓𝒊𝒇𝒂𝒉

11.1K 332 0
                                    

Setelah satu minggu di rawat dirumah sakit, kini Tasya sudah pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah satu minggu di rawat dirumah sakit, kini Tasya sudah pulang. Buka ke Jakarta tapi ke pesantren. Ia sudah bolos satu minggu pelajaran ia tak mau bolos lagi!

Meski sudah di bujuk rayu dari menggunakan Novel, Nori, makanan seblak baju dll oleh Hajrin dan Chalista. Anak ini masih saja menginginkan di pesantren

"Bunda Tasya janji gabakalan kenapa kenapa lagi ih, lebay banget." kesal Tasya. Kini mereka berada di parkiran.

Baru saja Hajrin mengantarkan Anak perempuan semata wayang nya ini ke pesantren. Niat nya dari awal membawa Tasya ke Jakarta untuk pemulihan terlebih dahulu

"Bunda sama Ayah cuman takut kamu kenapa kenapa lagi sayang." jawab Chalista dengan lembut

Tasya menghembuskan nafas pelan. Ia lalu menatap kembali manik milik ibu nya dengan dalam

"Bunda Tasya yang cantik kesayangan Ayah, Tasya bener bener nggak papa. Tasya udah sehat lahir maupun batin."

Hajrin dan Chalista hanya terkekeh. Jika ditanya dimana Jaziel? Ia sudah bekerja di kampus memang aneh kuliah menejemen kerja di kampus. Tapi jasa itu hampir sama dengan status perkantoran. Jadi Hajrin tak mempermasalahkan nya

"Yasudah Ayah sama Bunda pamit, kita bakalan kesini lagi nanti." ujar Hajrin, ia memeluk putri  semata wayang nya ini dengan hangat

Tasya mengerutkan kening heran. Mengapa Ayah nya kembali lagi kesini? Kalo Tasya pengen di boyong gimana?

"Kok Ayah kesini lagi?" tanya Tasya heran

"Ayah ada keperluan sama Umar." jawab Hajrin. Tasya hanya memangut mangut saja. Itu urusan kolot Tasya tak perlu repot repot pengen tau

"Yaudah Tasya ke Asrama ya." ujar Tasya yang di angguki Hajrin dan Chalista

"Assalamu'alaikum." Tasya menyalami tangan Hajrin dan Chalista

"Wa'alaikumsalam." jawab pasutri itu, mereka menatap kepergian putrinya dengan tas gendong yang berada di punggung nya

Chalista mentap suaminya yang terkekeh kecil melihat tingkah Tasya yang hampir mirip dengan nya waktu bujang dulu

"Ayah apa kamu yakin?" tanya Chalista

Hajrin sontak mentap Chalista lalu tersenyum kecil."Aku yakin, pilihan aku InnsyaaAllah aman asli. Kayak adem sari."jawab Hajrin

"Kok adem sari?" tanya Chalista heran

"Trus apa dong? Orang di iklan tipi itu, kan cap badak."

"Emang gimana iklan nya?"

"Yang asli yang ada badak nya,tapi buat Ayah yang asli itu seperti cinta Ayah buat Bunda." jawab Hajrin dengan sedikit rayuan

"Dih udah aki aki juga malu. Buruan pulang." Chalista langsung saja menarik tangan  suaminya, pipi nya sudah merah merona bak kepiting rebus

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang