Anggur merah

10.6K 337 4
                                    

Sudah terhitung 4 jam 10 menit Tasya berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung 4 jam 10 menit Tasya berdiri. Sungguh ini pertama kalinya Tasya di hukum. Dari sekolah nya dulu ia murid teladan jadi tak pernah dihukum

Peluh Tasya berjatuhan antara panas matahari dan lelah nya tubuh. Kepala Tasya sungguh pusing. Bahkan Tasya tak menyadari bahwa sisi kepalanya berdarah hingga hijab putih nya bernoda

Tasya menunduk sebentar lalu tangan kanan nya memegang hidung. Saat ia melihat

Darah

Tasya mimisan! Tangan Tasya bergetar hebat, wajah nya pucat pasi. Pasukan oksigen semakin menipis meski di alam terbuka

Tasya memegang kepalanya. Sakit! Itu yang ia rasakan sekarang. kepalanya seperti di hantam. sakit, dan perih menjadi satu.

Ck ia lupa punya penyakit mang ia belum mengisi perut nya sendari pagi.

Tasya menggelengkan kepalanya darah semakin banyak. Tasya megerjap ngerjapkan matanya yang rabun. Lama lama yang ia lihat hanyalah kegelapan.

Tasya pingsan!

"Astagfirullahal'adzim Mbak Tasya!" pekik seorang Gadis yang memakai baju yang sama dengan Tasya. Ia berlari lalu mendekat dan duduk di tanah.

"Mbak!" panggil Syakila ia menepuk nepuk pipi Tasya yang sudah pucat

"Astagfirullah." Syakila terus melontarkan lafadz Allah karna tangan nya berlumuran darah dari kepala Tasya.

"TOLONG. TOLONG." Pekik Syakila. Semoga saja ada yang mendengar suaranya. Maklum suaranya cempreng

Tak lama datanglah seorang pemuda yang kebetulan ia ingin ke kelas 11 tapi niat nya di urungkan kala melihat adik nya di Lapangan.

Gus Adzhar langsung berlari menghampiri Adik nya.

Deg

"Astagfirullahal'adzim." gumam Gus Adzhar. Ia menatap bingung Adik nya dan menatap Tasya yang tergeletak di tanah

"Abang kok malah bengong! Ini bantuin Mbak Tasya bang. K-kepalanya bocor."

Gus Adzhar membulatkan matanya. Apa? Kepala bocor? Gus Adzhar langsung berjongkok

"I-ini bagaimana bawanya Syakila?" heran Gus Adzhar

"Abang gendong."

Gus Adzhar diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia takut akan dosa.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang