The Dream

7K 205 29
                                    

"Dzhar!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dzhar!"

"Adzhar!!"

Gus Adzhar membuka matanya, nafas nya memburu dengan dada naik turun. Laki laki itu meneguk ludah nya kasar, keringat dingin memenuhi dahinya.

"Minum dulu." Gus Adzhar langsung saja meneguk air didalam gelas itu hingga tandas, matanya berkeliaran melihat ruangan putih di depan nya, ia menoleh kesamping mendapati selang infusan menancap ditangan kanan nya, ini kenapa?

"I-ini dimana?" tanya Gus Adzhar pelan, ia belum menyadari didepan nya siapa.

"Lo di rumah sakit anjir!" Gus Adzhar mengernyitkan alis nya bingung, perlahan matanya menatap siapa orang didepan nya, setelah mengetahui siapa orang didepan nya, Gus Adzhar terjingkrat kaget.

"K-kok? Ziel?"

Jaziel mengerinyit bingung dengan apa yang dilakukan adik ipar nya.

"Lo kenapa? Ada yang sakit?" tanya Jaziel, sedikit hawatir.

Gus Adzhar masih diam dengan pandangan kosong, bukan nya Jaziel membenci dirinya? Tapi ini? Dan kenapa ia bisa berada di rumah sakit seperti ini?

Jaziel menghembuskan nafas pelan, lalu duduk di kursi disebelah brankar Gus Adzhar. "Lo pingsan lama banget anjir! Dari jam 4 subuh sampe sekarang jam 9 malem." pingsan?

"G-gue pingsan?" tanya Gus Adzhar, linglung.

Jaziel mengangguk,

"B-bukan nya lo benci sama gue?" tanya Gus Adzhar heran. Jaziel yang mendengar itu mengerutkan kening nya bingung, ada apa dengan sahabat nya ini?

"Ngapain gue benci lo bangsul? Gaguna banget sat! Ngapa juga lo bangun bangun kayak mimpi gue benci lo aja." Jaziel terkekeh pelan, lalu memakan anggur hijau yang berada diatas nakas.

Tunggu, mimpi?

Gus Adzhar perlahan menepuk pelan pipinya ini bukan mimpi, apa tadi? Apa jangan jangan Gus Adzhar bermimpi? Tasya menceraikan nya?

"Kok bisa gue pingsan?"

"Lo itu lagi lembur di Kantor kan, terus gue telephone buat dateng ke rumah sakit waktu jam setengah tiga pagi, karna Tasya mau lahiran. Lo dateng tuh, pas bayi nya lahir. Terus lo azanin, pas udah di azanin lo malah pingsan, kata dokter lo kecapean ples dehidrasi parah. Jadi lo dirawat deh."

Jaziel menatap Gus Adzhar yang terdiam, lalu menaikan alisnya. "Kok bisa lo dehidrasi? Gak minun lo dari kemaren." refleks Gus Adzhar mengangguk, membenarkan.

"Tasya dimana?" tanya Gus Adzhar, ia ingin menemui wanita itu, ingin memastikan sesuatu, semoga benar semua itu hanya mimpi!

"Tasya di ruang rawat lain, lo jangan kesana_" ucapan Jaziel terhenti, kala Gus Adzhar dengan cepat mencabut infusan dan keluar dari ruang inap nya.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang