6 Years Ago

4.8K 142 5
                                    

Gus Adzhar mengusap peluh yang berjatuhan dari rambut ke wajah nya, laki laki itu berjalan lunglai ke sisi lapangan lalu duduk lesehan sembari mengatur nafas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Adzhar mengusap peluh yang berjatuhan dari rambut ke wajah nya, laki laki itu berjalan lunglai ke sisi lapangan lalu duduk lesehan sembari mengatur nafas nya.

"Dzhar! Nggak mau main lagi?" tanya Alvin, mata laki laki itu menatap sahabat nya yang sedang duduk lesehan di sisi lapangan dengan nafas ngos ngosan.

Gus Adzhar menggeleng. "Nggak, lanjut aja, gue cape." Gus Adzhar menyahut.

Cuaca yang terik ini di sebuah lapangan terlihat begitu banyak laki laki yang sedang melaksanakan olahraga bola voly, begitupun para perempuan yang menonton pertandingan itu.

Salah satu pemain nya adalah Gus Adzhar, ia sudah mencetak rekor. Untuk sekarang ia sudah lelah makanya tidak mau bermain lagi.

Laki laki berkata coklat itu menatap sekeliling mencari botol minum yang biasanya sudah tersedia, tapi kali ini tidak ada. Tenggorokan nya terasa kering karna belum minum sendari tadi.

"Ah cupu lo! Masa udah tepar aja," teriak Tara, laki laki itu berjalan ke arah Gus Adzhar bersama sekelompok teman nya yang lain.

Tara menepuk bahu Gus Adzhar lalu duduk lesehan disisi nya.

"Masalahnya kita main dari tadi, gue haus," sahut Gus Adzhar dengan delikan sinis nya.

"Kalian pada haus kagak?" tanya Fatih, kepada teman teman nya.

"Yakali kagak, kita main dari tadi belum minum, masa minum keringet kan galucu kalo gue mati konyol karna kehausan," jawab salah satu teman Gus Adzhar.

Fatih terkekeh lalu berdiri dari duduk nya, "Gue ambil minum dulu, wait." Fatih langsung saja berlari kecil ke kantin untuk membeli minum.

"Jadi nanti yang ikut lomba kita?" tanya Alvin membuat percakapan.

Denis, teman Gus Adzhar menjawab. "Iya, siapa lagi dong. Lagi pula tim kita punya skill nya juga, biar kita lihatin bakat kita dibidang olahraga kayak gimana."

Gus Adzhar mengangguk. "Selagi kita bisa, kita aja yang jalan. Gausah nunggu yang lain yang cuman ngasih omongan doang."

Tara memukul pelan bahu Gus Adzhar. "Yee, korban PHP ya om?" tanya Tara diiringi tawa kecil nya.

Gus Adzhar mendengus, matanya melirik ke kanan ke kiri mencari sosok gadis, biasanya gadis itu selalu kesini untuk membawakan nya air,

Tak lama gadis bersurai merah berjalan pelan ke arah nya dengan menenteng sebotol minuman dingin. Gadis itu tersenyum kala Gus Adzhar menatap matanya.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang