Who's She?

5.8K 166 3
                                    

"Melupakan mu? Ingin rasanya aku bisa membuktikan itu, dan membuka topeng kelabu yang selalu membodohi diriku sendiri, bahwa semuanya telah 'lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Melupakan mu? Ingin rasanya aku bisa membuktikan itu, dan membuka topeng kelabu yang selalu membodohi diriku sendiri, bahwa semuanya telah 'lalu."

_Adzhar Al-ghifari Malik M_

0

2.47

Di sebuah kamar bernanunsa putih terlihat sepasang suami istri yang masih tertidur lelap, ruangan dingin yang di sebebkan ac itu tiba tiba menghangat karna sang suami mengganti suhunya.

Gus Adzhar menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang, lalu membaca do'a, dan setelah itu mengambil air di atas nakas,

Rutinitas setiap bangun pagi harus meminum air agar tidak dehidrasi, dan merasakan sakit tenggorokan.

Gus Adzhar menoleh kesamping dimana istrinya tertidur memunggunginya. Di sebelah kanan dan kirinya terdapat guling yang sengaja disimpan.

Gus Adzhar tersenyum lalu mengusap rambut halus Tasya, rasanya masih seperti mimpi yang membuat dirinya tidak mau bangun karna keindahan tersebut.

Dirinya tidak keberatan bila guling itu menghalanginya dan Tasya, karna kandungan Tasya yang sudah memasuki usia 7 bulan, membuat wanita itu rasanya tidak betah jika harus tidur menghadapi suamihya terus.

Dan kehamilan Tasya yang memang sudah besar, membuat Gus Adzhar cuti dari kerjanya ia akan menjaga istrinya, dan pekerjaan kantor ia serahkan pada secertaris nya.

"Ini berat gasi bawa baby?" tanya Gus Adzhar bermonolog sendiri, ia penasaran. Maksud nya Tasya tak pernah mengeluh berat, tapi ia selalu mengeluh sakit. Makanya Gus Adzhar berpikir jika membawa baby itu ringan.

"Rasanya masih seperti mimpi, saya sebentar lagi jadi ayah, dan kamu menjadi ibu nya. Padahal dulu saya menyerah memperjuangkan kamu di sepertiga malam saya Tasya, tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, kamu sudah Allah takdirkan hidup menua bersama saya, Tasya."

Gus Adzhar masih mengusap pucuk kepala istrinya, rasanya ia seperti kecanduan untuk melakukan itu semua.

Gus Adzhar pun turun dari atas tempat tidur, lalu berjalan memutar untuk berada di depan istrinya.

Gus Adzhar duduk di tepi kasur lalu mengusap pipi Tasya berharap wanita itu bangun, untuk melaksanakan salat di sepertiga malam.

"Sayang, wake up." Gus Adzhar tersenyum, melihat istrinya hanya mengusap pipi nya karna terganggu.

"Ayo bangun, kalo nggak mas tinggalin salat nya," ujar Gus Adzhar, hendak pergi tapi lengan nya buru buru dicekal oleh Tasya

Wanita itu menatap teduh Gus Adzhar lalu tersenyum.

"Morning."

"Morning too baby, ayo bangun. Mau salat hm?" tanya Gus Adzhar.

Tasya mengangguk, lalu meminta Gus Adzhar membantu nya duduk. Dengan sigap Gus Adzhar pun membantu Tasya duduk dengan menyelipkan sebelah tangan nya dipinggung Tasya dan satu lagi menarik lembut tangan kanan nya.

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang