Kalau kalian ketemu typo (terkhusus katanya kurang huruf B), maklumin, ya..
Huruf B-nya keyboard ku rusak😂Sebenarnya udah diedit, tapi siapa tau masih ada yang kelewat.
Happy reading❤️
🐢🐢🐢
Kabar bahagia yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga!
Tidak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaanku hari ini. Mau tahu kenapa? Jika biasanya Kak Wira pulang seorang diri, kali ini dia datang bersama laki-laki yang katanya berniat menyewa apartemen menggantikanku tentunya.
Akhirnya!
Oh, ngomong-ngomong Kak Mega dan laki-laki yang waktu itu kulihat saling tindih bersama Kak Wira juga ikut. Kalau Kak Mega sih wajar, dia ada sangkut pautnya kenapa aku bisa berakhir tinggal dengan Kak Wira. Nah laki-laki itu? Seandainya bukan karena penyewa penggantiku, mungkin aku akan lebih fokus pada ‘teman’ Kak Wira itu.
Laki-laki itu berkulit kecoklatan itu mengulurkan tangannya. “Saya Ali.”
Aku mengulas senyum sembari menyambut tangannya. “Ariel.”
“Saya boleh lihat-lihat, kan?” tanyanya.
Aku mengangguk cepat. “Boleh, silakan.”
Didampingi Kak Wira dan temannya, Ali memulai tour-nya di dalam apartemen yang luasnya tidak seberapa ini. Masih dengan ujung bibir terangkat tinggi, aku menghampiri Kak Mega dan spontan memeluknya.
“Kak,” aku mengurai pelukan, “dia beneran mau nyewa di sini, kan?”
“Kemungkinan besar iya.”
“Semoga aja iya.” Biar aku bisa cepat-cepat pindah dari sini.
“Ali itu kenalannya Bambang.”
Aku mengernyit. “Bambang?”
“Ah, itu. Yang dateng bareng gue tadi.”
“Oh.”
Jadi namanya Bambang. Sebentar. Kalau Kak Mega kenal, berarti dia juga tahu hubungan terlarang Kak Wira dan Bambang? Pantas saja Kak Mega sama sekali tidak mengkhawatirkanku ketika di awal menyarankanku tetap tinggal bersama Kak Wira.
“Kita bertiga satu tempat kerja,” kata Kak Mega lagi.
Alurnya jadi makin jelas. Genrenya office romance. Bolehlah jadi ide cerita, tapi sayang karakternya agak menyimpang. “Oh gitu, ya, Kak.”
Selesai house tour, para lelaki itu tidak langsung menghampiriku dan Kak Mega. Mereka malah ngobrol di balkon sambil minum kopi. Dilihat dari raut muka seriusnya, sepertinya yang mereka bahas bukan topik ringan. Mungkin mereka tengah bernegosiasi masalah biaya sewanya?
“Lama banget sih mereka.” Kak Mega mengintip jam tangannya.
“Kenapa? Kak Mega mau pulang?”
“Hm?”
“Pulang aja, Kak. Enggak apa-apa.” Bukan mengusir, aku paham Kak Mega sudah berkeluarga dan tidak bisa seenaknya lagi mau pulang jam berapa. Lagi pula ada Kak Wira yang berhadapan langsung dengan Ali.
“Dan biarin lo sendirian? Enggaklah!”
Aku mengernyit, lagi.
“Walaupun gue percaya Wira sama Bambang, tetep aja gue enggak tenang biarin lo sendiri sementara ada tiga cowok di sini.”
![](https://img.wattpad.com/cover/316953728-288-k357374.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicari : Teman Sekamar [TAMAT]
RomanceAriel Ananda, perempuan tulen walau namanya lebih cocok untuk laki-laki. Mengambil keputusan besar untuk keluar dari rumah. Alasannya, keadaan yang tidak mendukung profesinya sebagai penulis. Wira Hermawan, editor disalah satu penerbitan yang sangat...