(7) A D A R A : I'm fine

116 62 48
                                    

"Sekali lagi, luka yang kamu beri kembali datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali lagi, luka yang kamu beri kembali datang. Hanya karena merusak sebuah kepercayaan."

~Arabelle

🐻🐻🐻

Sudah sekitar satu minggu Ara tidak masuk sekolah dikarenakan hukuman kurungnya, dan siksaan waktu itu membuat Ara harus tetap di kamar.

Tidak keluar apalagi bersekolah, karena jika sampai orang lain tahu bahwa ada kekerasan yang menimpa Ara mungkin akan mengakibatkan hal buruk terjadi kepada Papanya.

Hari ini luka-luka yang terdapat di tubuh Ara mulai sembuh walaupun masih ada bekas, tidak apa-apa bagi Ara. Dia masih bisa menutupinya nanti, namun jika kembali melihat luka di tubuhnya. Ara akan kembali teringat tentang perlakuan kasar Papanya.

Ucapan yang di lontarkan membuat hati Ara semakin terluka, sebenarnya dia anak kandung atau bukan? Kenapa Papanya bisa sekasar itu kepadanya, siksaan kemarin lusa membuat Ara tak tahan untuk tetap di rumah ini.

Namun apa daya? Dia tidak punya siapa-siapa lagi selain Papanya, ingin sekali bertemu sang Mama namun apakah itu mungkin? Apakah jika tinggal bersama Mamanya akan membuat Ara bahagia? Atau malah sama saja, sama tidak di perhatikan apalagi diberikan kasih sayang.

"Ara kuat, gak boleh manja yah. Sakit ini gak berarti dengan semua yang udah kamu alamin sebelumnya," ucapnya pada diri sendiri.

Ara mencoba untuk memberikan semangat padahal dirinya tahu bahwa dia sedang tidak baik-baik saja saat ini, dia sangat membutuhkan seseorang untuk berbagi kesedihannya.

Tapi sayangnya, dia tidak tahu harus bercerita pada siapa. Karena Ara tidak mau jika sahabat maupun pacarnya, mengalami kesedihan yang Ara rasakan.

Lebih tepatnya cewek ini tidak ingin melihat sahabatnya juga terluka sebab dirinya, dan dia hanya ingin sahabatnya tau bahwa Ara baik-baik saja.

"Lo di suruh makan dibawah," Zoe datang ke kamar Ara, membuat Ara yang sedari tadi diam langsung melihat ke ambang pintu dimana Zoe berdiri disana.

"Duluan aja, gue gak laper," jawab Ara.

"Bisa turun ke bawah aja? Gue gak mau kena omel bokap lo,"

"Tinggal bilang kalo gue gak laper,"

"Kenapa susah buat nurut sih?" Zoe melangkah, mendekatkan dirinya pada Ara.

"Lo gak liat gue sibuk perban tangan gue? Keluar."

"Berani lo nyuruh gue?"

"Kenapa, gak suka? Lagian ini kamar gue ya Zoe," Ara berdiri dari tempat tidurnya, menghadap ke arah Zoe.

"Lo mulai berani lagi sama gue? Gak cukup kah siksaan yang Papa kasih? Sadar diri, lo itu cuman benalu di rumah ini. Dan gak usah sok berkuasa karena lo bukan nyonya di sini,"

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang