(37) A D A R A : Terbongkar

74 19 20
                                    

"Kenyataannya, takdir gak sebaik yang gue kira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenyataannya, takdir gak sebaik yang gue kira."

~Adnan

🐻🐻🐻

"Ra?"

Ara menjatuhkan sendok yang tadinya dia pegang, membuat Adnan tersadar dan menatap ke arah Ara.

"Tolong jangan sakit sekarang,"

Ingin rasanya Ara pergi dan bersembunyi di toilet saja saat ini, menahan rasa sakit kepalanya disana tidak apa-apa bagi Ara.

Namun yang dia inginkan adalah tidak merasakan tumornya yang tiba-tiba datang saat bersama Adnan. Lalu bagaimana sekarang? Sakit kepala ini bahkan tidak mau pergi.

"Lo gak papa?"

Adnan semakin cemas, nyatanya gadis ini tidak membalas sepatah kata pun. Melihat Ara yang terus saja memegangi kepalanya, membuat Adnan berdiri dan mendekat ke arah gadis itu.

"Ra... lo kenapa, lo sakit?"

"Ara, Ara gak papa," jawaban yang diberikan Ara pun tidak bisa sepenuhnya membuat Adnan percaya.

"Kita pulang sekarang ya, kita periksa keadaan lo,"

"Ya Allah kenapa sesakit ini." batin Ara.

Mau sekuat apapun Ara menahan, sakit tumor ini terus saja terasa. Membuatnya sulit untuk berpura-pura baik-baik saja.

Adnan benar-benar khawatir, apalagi dengan Ara yang tidak membalas lagi. Cowok itu melihat gerak-gerik Ara yang masih tetap memegangi kepalanya dengan kedua tangan, memperhatikan wajah yang Ara tampilkan.

Dugaannya pasti benar, Ara sedang merasakan sakit dibagian kepalanya. Dengan cepat Adnan menggendong dan membawa Ara pergi keluar Mall.

"Masih sakit? Kita ke rumah sakit sekarang ya," ucap Adnan saat memasuki taksi.

Ara tidak bisa membalas, mulutnya seketika seperti terkunci. Ia hanya bisa fokus akan sakit kepalanya saja, rasanya jika dia terus merasa seperti ini sebentar lagi mungkin akan pingsan.

Dan benar saja, tidak lama setelah taksi jalan Ara tidak sadarkan diri. Membuat Adnan menyuruh sang supir untuk mengebut sampai ke rumah sakit.

"Ara bangun ya, gue disini. Tolong jangan buat gue khawatir," Adnan terus mencoba membangunkan Ara, namun gadis itu tidak mau bangun.

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang