(38) A D A R A : Ujian

65 19 23
                                    

"Sudah berusaha lebih keras, tapi kenapa lagi-lagi takdir tidak pernah memihak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah berusaha lebih keras, tapi kenapa lagi-lagi takdir tidak pernah memihak?"

~Arabelle

🐻🐻🐻

Besok adalah hari dimana ujian dimulai. Setelah beberapa hari kemarin Adnan tahu tentang penyakit Ara, cowok itu semakin bersikap overprotektif.

Alhasil Ara juga sudah lelah mendengar semua ceramah atau pun perintah dari Adnan, dia masih tetap tidak mengikuti apa yang Adnan suruh untuk tidak belajar giat malam ini.

Walaupun dia tahu Adnan sangat memperhatikannya, dan ini juga demi kesehatannya. Tetapi jika hari ini dia tidak belajar untuk besok, bagaimana semuanya akan berjalan lancar sesuai dengan harapan Ara?

"Iya Adnan iya, Ara denger," ucap Ara, setelah mendengar semua perkataan Adnan lewat ponselnya.

"Iya... Ara gak akan belajar lagi malam ini,"

"Beneran kok Adnan,"

"Barusan udah kok minum obat, iya janji gak akan belajar lagi bawel deh."

"Oke besok Ara tunggu, babay Adnan!"

Setelah mematikan teleponnya, Ara beralih duduk di meja belajar dan membuka buku catatannya. Memang dia sudah berjanji untuk tidak belajar lagi, tapi untuk kali ini dia tidak bisa menurut.

"Maaf Adnan. Ara gak bisa kalo malam ini gak belajar, besok udah ujian dan Ara harus kerjain sebaik mungkin," ujar Ara.

Ara dengan cepat mulai kembali mempelajari apa saja yang telah dia catat atau rangkum. Materi sekolah serta contoh-contoh soal ujian sudah dia persiapkan dengan matang.

Waktu terus berjalan, malam semakin larut. Namun gadis ini tetap tidak mengubah posisinya, masih tetap memegang buku dan membacanya dengan teliti.

Sudah pukul 03.00 WIB tetapi Ara masih belum tidur, belajar keras seperti ini seharusnya tidak sering dia lakukan.

Sudah berkali-kali baik Tante Gista maupun Adnan memperingati Ara agar tidak belajar terlalu keras, namun Ara keras kepala. Bagaimana pun juga mendapatkan nilai yang memuaskan adalah impian dia sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Udah jam tiga?" ucap Ara saat melihat jam.

"Tapi masih ada satu materi yang belum gue baca,"

"Ngantuk sih, tapi gue harus lanjut. Sabar ya belajarnya bentar lagi selesai kok,"

Memperbaiki posisi duduknya, lalu lanjut membaca. Itu yang Ara lakukan, sampai tidak lama kantuknya sudah menguasai dirinya.

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang