(30) A D A R A : Game online

54 21 49
                                    

"Jika hal ini membuat mu senang, maka lakukan lah sepuasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika hal ini membuat mu senang, maka lakukan lah sepuasnya. Tidak ada yang akan melarang sehingga kamu berhenti tersenyum riang."

~Adnan

🐻🐻🐻

"Pokoknya hari ini jangan capek-capek, gue gak mau lo sakit lagi," sedari tadi Aurel terus saja mengomel pada Ara.

"Itu bener banget, gak boleh sampai kelelahan atau kita marahin terus ya lo Ra," sambung Dita.

"Iya-iya. Ini gue dengerin kok cerewet banget sih lo pada," ucap Ara.

"Lo udah sarapan belum? Kalo belum kita beliin," tanya Aurel.

"Udah kok tadi. Perhatian banget sih,"

"Kita berdua khawatir kalo lo sampe sakit lagi," ujar Dita.

Pagi ini saat Ara sampai ke sekolah, dia langsung bertemu dengan kedua sahabatnya. Mereka berdua terus saja bertanya tentang keadaan Ara seperti apa.

"Ara," panggil Adnan dari arah belakang.

"Eh Adnan, kenapa?"

"Nanti pulang bareng gue yah?"

"Temen-temen gue pada kangen lo katanya," lanjut Adnan dengan berbisik.

"Boleh,"

"Belajar yang rajin," ucap Adnan dan melangkah pergi.

"Cie disamperin ayang pagi-pagi, gimana tuh rasanya,"

"Apasih Rel, bukan ayang gue juga,"

"Lo udah baikan sama Adnan?" tanya Dita.

"Iya udah. Ke kelas aja yuk pegel tau,"

Baru saja mereka akan pergi dan masuk kelas, kedatangan Reen dkk yang menghadang membuat ketiganya juga tidak bisa pergi melewati mereka.

"Jalan tuh masih luas, bisa gak usah berdiri di depan kita? Minggir." Dita mencoba lewat di tengah-tengah mereka.

"Gue ada perlu sama temen lo yang namanya Ara, jadi boleh kan kalo kalian aja yang minggir?" ucap Reen.

"Dia temen gue, kalo kalian mau ngomong sesuatu ucapin disini,"

"Sayangnya ini privasi,"

"Jadi... Clarissa Aleora Anandita apa bisa lo pergi sama temen lo itu juga?" lanjut Reen, membaca nama Dita lewat seragam sekolah.

"Udah gak papa Dit, lo sama Aurel ke kelas duluan aja nanti gue susul,"

Dita hanya bisa mengangguk setuju, pergi bersama Aurel berdua dan meninggalkan Ara bersama Reen dan kedua temannya itu.

"Ada apa?" tanya Ara, menatap ke arah Reen yang berdiri di depannya.

"Gue minta lo jangan deket-deket sama Adnan, berapa kali sih gue harus bilang ini sama lo? Adnan punya gue jangan berani-berani lo rebut hati dia gitu aja,"

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang