(17) A D A R A : Pengakuan

86 35 46
                                    

"Kehadiran mu sangat berharga, jadi maaf jika aku telah jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kehadiran mu sangat berharga, jadi maaf jika aku telah jatuh cinta. Pada mu, gadis manis yang selalu menyimpan luka."

~Adnan

🐻🐻🐻

Hari ini Ara merasa sangat kesepian, belajar di rumah sangat tidak asik menurutnya. Karena tidak ada kehadiran teman-temannya disini, selain itu dia baru beberapa hari di skors tapi Ara sudah sangat ingin masuk sekolah kembali.

"Ya ampun gabut banget," keluh Ara.

"Kangen sama Dita Aurel... mereka gak ada niatan buat telepon gue gitu?" Ara menatap handphone miliknya, tak ada notifikasi apapun.

Baru saja memikirkan kedua sahabatnya, ternyata mereka mengirim pesan pada Ara. Mengucapkan hal yang baru saja diucapkan Ara.

Dita memberi usulan untuk mengajak Ara serta Aurel menginap di rumahnya, berhubung Papanya sedang berada di luar kota. Begitu pun dengan Mamanya yang sibuk mengurus Restoran sampai jarang pulang ke rumah.

"Bakal di izinin nginep gak ya?" tanya Ara pada dirinya sendiri.

"Coba dulu deh, nanti sore kan mereka juga yang bakal kesini. Semoga diizinin."

Ara kembali membuka buku pelajarannya, melanjutkan membaca dan merangkum materi-materi tersebut. Di saat dia sedang fokus menulis, pembantu rumah datang. Membuat Ara menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa Bi?"

"Ada tamu Non, katanya mau ketemu Non Ara," ucap pembantu rumah Ara.

Dengan segera Ara keluar dari kamarnya, dan melihat siapa yang datang untuk menemui dia. Baru melangkah keluar rumah, keberadaan cowok itu membuat Ara enggan untuk melihatnya.

"Ra. Please gue cuman mau bicara sebentar," Ata menahan Ara untuk tidak masuk kembali ke dalam rumah.

"Mau apa lo ke sini? Bukannya urusan kita berdua udah selesai?"

"Gue mau kita balikan, gue udah put--"

"Enak ya dateng-dateng minta balikan?" potong Ara.

"Gue gak bisa lupain lo Ra," ucap Ata.

"Bukannya lo udah gak cinta sama gue? Ngapain susah-susah buat lupain gue,"

"Gue baru sadar, selama ini yang bener-bener tulus cinta sama gue itu cuman lo doang Ra. Gue minta maaf udah bohong dan selingkuhin lo, gue nyesel." Ata meraih tangan Ara, memegangnya lembut.

"Lepasin." Ara menghempaskan tangan Ata.

"Lo mau kan pacaran sama gue lagi? Gue janji gak akan pernah nyakitin lo,"

"Gue udah maafin lo, tapi tolong gue gak bisa balikan. Bisa ngerti?"

"Kenapa Ra? Gue mohon cuman lo yang selalu ngerti gue, cuman lo doang yang selalu support apa yang gue lakuin,"

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang