(42) A D A R A : Akhir dari sebuah kisah

136 19 9
                                    

Di sebuah kamar inap rumah sakit, seseorang tertidur tepat di sebelah gadis yang terlihat terbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah kamar inap rumah sakit, seseorang tertidur tepat di sebelah gadis yang terlihat terbaring. Kepalanya yang diperban, serta hanya suara detak jantung yang terdengar.

"Ra tolong balik Ra."

"Ara!"

Nafas terengah-engah, terbangun penuh keringat dingin. Dia Adnan, Menatap khawatir pada sosok perempuan di depannya.

"Lo masih hidup?"

"Apa dari tadi itu semua mimpi?"

Adnan kembali mengingat kejadian hari dimana Ara dioperasi, hari dimana semua orang gelisah akan keadaan Ara.

"Alhamdulillah Ara bisa diselamatkan, namun saat ini dia mungkin akan koma beberapa hari."

Ucapan dokter yang menangani Ara, membuat semua berucap syukur.

"Ini semua mimpi Ad, Ara emang masih hidup," ujar Adnan, menatap lekat Arabelle.

Pintu ruang terbuka, memunculkan sosok Zoe disana.

"Udah bangun lo? Ikut gue kita sarapan," ajak Zoe.

"Gue mimpi Ara meninggal,"

"Lo terlalu banyak berpikiran aneh tentang Ara,"

"Tapi semua kayak nyata,"

"Gak usah ngomong yang enggak-enggak, gue tau fisik lo juga lagi lemah Ad. Lo mogok makan dari kemarin, itu yang buat lo berhalusinasi atau mimpi aneh,"

"Gue gak mau ikut lo, gue tetep mau disini sama Ara,"

"Gak usah keras kepala, ikut atau gue paksa? Ayolah Ad, gimana kalo Ara bangun dan liat keadaan lo yang berantakan kayak gini?"

Adnan kembali menatap ke arah Ara. "Yaudah kalo gitu gue ikut,"

"Ra tunggu bentar ya." Adnan berlalu pergi mengikuti ke arah Zoe.

Sudah hampir satu minggu lamanya Ara koma di rumah sakit, dokter bilang hanya untuk beberapa hari. Namun ternyata tidak, nyatanya Ara masih tetap tidak bangun.

Semua alur mimpi dimana Ara meninggal, hanya bunga tidur Adnan seorang. Kecemasan yang berlebih membuat dia sangat takut kehilangan Ara.

"Makan yang banyak," ujar Arka, cowok itu juga ikut makan bersama Zoe dan Adnan. Sedangkan Dita dan Aurel menemani Ara.

"Gue gak nafsu,"

"Ad. Demi Ara, kalo dia tau lo gak mau makan, lo sakit karena dia. Gimana responnya nanti?"

Jawaban Arka benar, jika Ara terbangun dan mengetahui hal ini pastinya dia akan marah. Adnan pun memaksakan dirinya untuk makan hari ini.

Handphone berdering, memunculkan nama Gilang disana. Adnan menghentikan aktifitas makannya, lalu mengangkat telepon.

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang