(21) A D A R A : Geng Vagabond

74 27 38
                                    

"Berusaha untuk menyingkirkan orang yang tidak disuka, apakah akan mudah? Apalagi jika dihadapkan dengan kenyataan yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berusaha untuk menyingkirkan orang yang tidak disuka, apakah akan mudah? Apalagi jika dihadapkan dengan kenyataan yang ada."

~Reen

🐻🐻🐻

Sore ini Ara baru saja ingin pulang ke rumah, setelah cukup lelah dengan semua mata pelajaran tadi. Membuatnya sangat ingin cepat-cepat pulang dan tiduran di kamarnya.

"Lo pulang sama siapa Ra? Mobil lo masih dibengkel kan?" tanya Dita saat keluar dari kelas.

"Gue pul--"

"Ara pulang sama gue," potong Arka.

"Kebiasaan banget sih tiba-tiba muncul," ujar Ara.

"Lo pulang bareng gue kan Ra?" tanya Arka menatap pada Ara.

"Dia pulang sama gue," Adnan yang tiba-tiba datang juga mengajak Ara untuk pulang bersamanya.

"Gue pulang sendiri, oke? Jadi mending kalian pulang duluan aja sana,"

"Udah denger kan penolakan Ara? Yuk Ra keluar gerbangnya bareng sama gue aja," Dita menarik tangan Ara dan membawanya pergi bersama.

Jangan tanya kemana Aurel saat ini, dia dari tadi sudah keluar kelas duluan bersama pacarnya dan meninggalkan kedua sahabatnya.

"Maaf yah Ra gue gak bisa anter lo pulang, soalnya ini penting banget lagi ada urusan mendesak," ucap Dita di dalam mobil.

"Gak papa santai aja, gue bisa naik taksi kok Dit. Lo bisa langsung pergi aja, lagi ada urusan juga kan?" balas Dita.

"Oke kalo gitu sampai ketemu besok ya! Mwahh,"

"Dadah hati-hati," ucap Ara dengan melambaikan tangannya.

Dita pergi, namun Ata tiba-tiba datang dan menghentikan motornya di depan Ara. Menyapa gadis itu dan mengajaknya untuk pulang bersama.

"Gue anter pulang ya Ra?"

"Gak usah Ta gue bisa pulang sendiri," tolak Ara.

"Tapi gue khawatir lo kenapa-napa kalo pulang sendiri,"

"Lo pikir gue anak kecil? Mending lo pulang aja sana,"

"Ngapain lo di sini?" tanya Adnan pada Ata.

"Gak ada urusannya sama lo," jawab Ata.

"Lo yakin mau pulang sendiri Ra?" tanya Adnan.

"Iya Adnan, itu juga udah ada taksi. Duluan ya!"

Ara menaiki taksi dan meninggalkan mereka disana, raut wajah Adnan juga terlihat sedikit khawatir tentang Ara hari ini. Wajah gadis itu juga terlihat sedikit pucat.

Teringin Adnan memastikan cewek itu baik-baik saja dan ingin mengikutinya, namun pesan yang dikirim oleh Dafa membuatnya terpaksa untuk pergi ke markas.

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang