(24) A D A R A : Detektif D'A

61 20 38
                                    

"Dengan melakukan ini, bukankah kamu akan tahu siapa yang terbaik untuk menetap di hati?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengan melakukan ini, bukankah kamu akan tahu siapa yang terbaik untuk menetap di hati?"

~Dita_Aurel

🐻🐻🐻

Setelah penjelasan Adnan pada Ara beberapa hari lalu, kini mereka menjadi semakin dekat. Ara juga tidak kesal kembali dengan Adnan.

Cowok itu dengan senang hati datang ke lapangan hanya untuk memberikan minum pada Ara, padahal Ara juga membawa air minumnya sendiri.

"Nih," Adnan memberikan air minum pada Ara.

"Ara juga bawa padahal, yaudah makasih ya. Adnan balik ke kelas aja, lagian jam olahraga hari ini kan kelas Ara,"

"Iya. Kalo capek istirahat," perintah Adnan.

Cowok itu pergi dari sana, dan Ara pun kembali ke tengah lapangan untuk melanjutkan olahraganya. Bermain bola voli menurutnya sangat sulit, karena malah membuat sakit di tangan.

"Kayak gini Ra tangannya," Arka mencoba untuk mengajari Ara.

"Tau ah sakit tau tangannya," ucap Ara.

"Sini gue liat," Arka memegang tangan Ara, mengeceknya apakah baik-baik saja atau tidak.

"Dih kesempatan," celetuk Dita.

"Iya nih parah banget," kata Aurel.

"Diem gak?" Arka menatap ke arah mereka berdua.

"Iya-iya," balas Aurel.

"Emang lo lupa lagi cara main voli Ra? Bukannya dulu sering diajarin Ata," ucap Dita.

"Masa lalu kan perlu dilupain, makanya cara main voli juga jadi lupa," jawab Ara.

"Alasan doang, ayo Ra istirahat bentar disana," Dita menarik tangan Ara dan mengajaknya duduk dipinggir lapangan.

"Gak bisa deh deket-deket lagi," ujar Arka.

"Nih Rel minum, lo pasti gak bawa kan?" Ara memberikan air minum miliknya karena tau bahwa sahabatnya itu selalu lupa untuk membawa minumnya sendiri.

"Peka banget deh makin sayang," Aurel meminum air milik Ara.

"Lo bawa dua botol?" tanya Dita, saat dia tahu bahwa Ara memiliki air minum yang lain.

"Ini dari Adnan," jawab Ara.

"Masyaallah hts aja peka buat ngasih minum sang pujaan hati, gak sama tuh kayak pacar sahabat kita," Dita melirik ke arah Aurel.

"Apa lo? Ngomongin pacar gue?" tanya Aurel.

"Iya lah, lo liat dong mereka gak ada hubungan apa-apa tapi perhatiannya melebihi orang pacaran,"

"Iya deh iya,"

"Eh hidung lo berdarah Ra," Aurel yang beralih menatap Ara langsung menyadari tentang darah yang tiba-tiba keluar dari hidung Ara.

Arabelle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang