Dengan senyumnya yang selalu ia perlihatkan kepada semua orang diluar sana, tak memungkiri bahwa Ara juga memiliki luka yang masih membekas dihatinya.
Semua bukan hanya tentang jatuh cinta, namun kasih sayang orang tua yang selalu Ara harapkan data...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf karena aku egois, aku hanya tak ingin jika orang lain berhasil merebut hati mu."
~Adnan
🐻🐻🐻
"Jadi lo bakal pilih siapa?" tanya Aurel.
Setelah kedua sahabat Ara ini selesai menyelidiki tiga orang cowo yang sama-sama menyukai Ara, mereka langsung melaporkan semuanya pada Ara.
Sudah berapa kali Aurel maupun Dita sama cerewetnya untuk menanyakan cowok yang akan Ara pilih, bagaimana bisa Ara menjawab sekarang. Dia saja masih bimbang dengan perasaannya sendiri.
"Gue nggak tau, perasaan sendiri aja sulit ditebak. Jadi stop dulu buat nanya siapa cowok yang gue pilih, kalian pikir ini gampang?"
"Tapi kita berdua penasaran, kan kalo udah milih bisa langsung sat set sat set," ucap Aurel.
"Nanti gue jomblo sendirian dong," seru Dita.
"Makanya cari cowok, Haikal aja tuh dia kan jomblo," saran Aurel.
"Idih ogah! Dita ini gak cocok sama modelan dia, coba lo cariin yang mirip Lucas, Bright atau Jefri Nichol,"
"Ngelunjak lo, gue tau lo suka fiksi tapi tolong ya jangan minta yang diatas rata-rata," ujar Aurel.
"Tau deh mending jomblo sampai nanti ada yang lamar,"
"Moga yang lamar Haikal aamiin,"
Dita langsung memukul Aurel saat itu juga, entah kenapa satu sahabat ini sangat menjengkelkan apalagi jika sudah bahas Haikal.
"Sekali lagi lo ngomong nama Haikal, gue gantung lo di pohon beringin!"
"Kalian liat Haikal gak?"
"Bacot lo babi! Masih pagi gue dibuat kesel sama nama si curut itu,"
"Lo sama aja yah mirip kayak pacar lo itu, tau ah ngeselin."
Dita meninggalkan mereka semua, setelah kedatangan Farrel yang tiba-tiba muncul hanya untuk menanyakan Haikal. Orang yang membuat Dita kesal jika mendengarnya.
"Sahabat kamu kenapa sih?"
"Biasa anaknya lagi gak mood, kamu udah makan belum yang? Ini kita juga mau ke kantin mau bareng gak?"
"Duluan aja yang, aku mau cari Haikal sama Adnan soalnya,"
Ara serta Aurel menyusul Dita yang sudah duluan pergi, menghampiri dan mencoba menghiburnya disana. Padahal Aurel hanya bercanda namun gadis itu selalu menganggap serius.
"Dita sayang... ututuu jangan marah dong sama Aurel ini, tadi bercanda kok sumpah,"
