Part 20

128 5 0
                                    

🤟



20. Membubarkan Worva

Altezza yang datang kerumah Mytha dimalam hari itu. "Permisi."

Tok

Tok

Ceklek

Pintu terbuka karena bi Asri yang membukakan pintu itu. "Nak Altezza?"

"Iya bi." tersenyum laki-laki itu.

"Ada apa ya?"

"Apa Mytha ada didalam bi? Saya ingin bertemu dengannya."

"Maaf sekali nak Altezza tetapi non Mytha tidak ada dirumah. Dari tadi pagi pergi kekantor sampai sekarang non Mytha nya belum pulang."

"Belum pulang?" monolognya.

"Iya nak Altezza, atau mungkin non Mytha sekarang lagi kumpul markas sama anggotanya."

Altezza hanya mengangguk kecil. "Yasudah kalo begitu saya pulang ya bi, terimakasih."

"Iya sama-sama." ujar bi Asri yang melihat Altezza sudah memasuki mobil lalu pergi.



*****



"Tenanglah va, kita semua disini akan aman, dan kita semua disini akan melawan mereka supaya mereka tidak mengganggu kita lagi." ujar Keyla yang menenangkan Eva.

"Hm, lo pasti aman sama kita." ujar Serena.

Suara motor yang sangat terdengar dari arah luar, yang artinya menandakan bahwa worva sudah datang ke lokasi markas The Devil's Ride.

"Bersiaplah!" ujar Riri.

"Untuk Eva dan Karla, sekarang kalian pergi ke basement untuk bersembunyi disana! Cepat!" ujar Mytha, setelahnya Eva dan Karla langsung pergi bersembunyi disana.

The Devil's Ride keluar dari markas yang pimpin oleh Riri dengan Mytha didepan sana. "Manusia sampah seperti kalian harus dihilangkan dari bumi!" ujar Riri kepada semua worva yang menutup wajahnya dengan topeng.

Laki-laki pemimpin worva hanya tersenyum smirk dibalik topeng. "Anda salah faham Fariza!" ujarnya.

Semua terkejut dengan suara yang tidak asing kepada pemimpin worva. "Siapa anda?" tanya Mytha.

Pemimpin worva membuka topeng secara perlahan, dan akhirnya diperlihatkan wajah itu ke semua The Devil's Ride.

The Devil's Ride terkejut jika pemimpin worva itu adalah, "Waldi?" batin Mytha dan Riri, secara bersamaan.

Laki-laki pemimpin worva bernama Waldi Rafer, sepupu dari Karel Refar. Ternyata Waldi yang menjadi pengganti Karel sebagai ketua Worva.

Walaupun kedua laki-laki itu masih ada darah persaudaraan, tetapi Waldi tidak akrab dengan Karel. Masa lalu mereka pernah ada keributan akibat harta warisan kakek mereka dijatuhkan ke tangan Karel semua, dari situlah Waldi marah kalau Karel selalu mendapat kemenangan dari keluarga besar kakek mereka. Maka dari itu persaudaraan mereka tidak akrab sehingga Waldi pernah berjanji jika Karel mati ia tidak akan pernah bersedih namun ia akan terus bahagia selamanya.

"How are you all?" ujar Waldi tersenyum manis.

"Fine, if you guys won't disturb our peace!" ujar Riri.

Waldi mendengar itu hanya terkekeh. "Saya bukan Karel, fariza!"

"Are you the current chairman of Worva?" tanya Mytha.

"Tidak! Disini saya hanya menjalankan misi penyampaian untuk terakhir kalinya, karena setelah ini saya akan kembali keluar negeri selamanya."

"Pembohongan!" ujar Bagas.

"Saya? Pembohongan? Oh itu tidak mungkin! Saya berbeda dengan Karel! Saya tetaplah saya sebagai Waldi Rafer bukan Karel Refar!."

"Apa tujuan anda datang kesini?" tanya Mytha.

Waldi menghembuskan nafasnya. "Sebenarnya saya juga malas menyampaikan ini, dengan repotnya saya harus mengajak kalian untuk balapan terakhir kalinya sebagai pengganti Karel."

"Dengan alasan?" tanya Raffi.

"Tidak ada alasan! Hanya saja bermain untuk terakhir kalinya saya disini. Setelah itu Worva akan saya bubarkan tanpa alasan!"

"Lo ragu ga sih?" bisik Levi pada Liam.

"Kurang yakin, tapi dari wajahnya dia serius." jawab Liam membisik.

"Segampang itukah anda membubarkan worva ditangan anda sendiri? Apa anda amnesia jika worva dari bagian anda juga?" ujar Riri dengan keseriusan.

"Bolehkah saya tertawa?" tanya Waldi setelah bertanya ia langsung tertawa.

Waldi yang masih tertawa. "Kenapa anda tertawa?" tanya Bara.

"Sejak kapan saya dari bagian worva? Kalau saya saja tidak akan pernah akrab dengan Karel."

The Devil's Ride terheran dengan manusia didepan mereka itu. "Saya tidak suka membuang waktu! Jika tujuan anda kesini untuk terakhir kalinya, percepatlah!" ujar Mytha.

"Baiklah, saya ingin balapan bersama Riri, bagaimana?" ujarnya.

"Oke!" Riri yang menyetujui itu.

"Ga masalah si, Riri juga ga kalah jago balapan." ujar Leona.



*****



Semua sudah berada ditempat pembalapan. "Berjanjilah! Setelah balapan ini anda akan pergi dari sini, dan worva akan dibubarkan ditangan anda sendiri sesuai apa yang anda ucapkan!" ujar Riri yang fokus pandangan kearah depan kepada Waldi berada disebelah kirinya.

"Janji!"

Setelah mengatakan perjanjian itu, kedua bersiap-siap lalu menancap gas saat balapan sudah dijalankan. "Waldi kayanya serius deh sama ucapannya." ujar Serena.

"Bagus deh kalo kaya gitu." ujar Evan.

"Hm, lagi juga setelah ini worva akan dibubarkan." ujar Levi.

Yang lainnya masih menunggu kehadiran Riri dan Waldi untuk menyelesaikan balapan.



*****



Altezza yang berhenti dipinggir jalan, laki-laki itu membuka laptop melacak keberadaan Mytha ada dimana. "Sial!" kesalnya menutup laptop dengan kasar.

"Susah banget cari markas dia ada dimana, masa gua harus suruh Vino buat lacak ini? Arghh ga mungkin! Nanti dia malah banyak tanya lacak lokasi markas Mytha buat apa,"

"Apa gua kerumah om Byan?" batinnya, lalu lanjut menyetir mobil ketempat tujuan.



*****



Ternyata keduanya melewati finish secara bersamaan. The Devil's Ride bertepuk tangan melihat itu. "Sesuai yang anda ucapan!" ujar Riri, setelah menyelesaikan balapan.

"Yeah, saya akan pergi dari sini,"

"Dan untuk kalian semua, Worva? Mulai hari ini kalian worva saya bubarkan dan urus diri kalian masing-masing! Tidak ada diantara kalian membuat geng baru! Atau menyusun rencana lain! Jika benar itu terjadi, kalian semua akan ada akibatnya dari saya!" teriak Waldi kepada semua worva.

Menurut, Worva pun dibubarkan hari itu juga didepan The Devil's Ride melihat dengan mata mereka sendiri, wajah semua worva diperlihatkan setelah membuka topeng itu lalu mereka semua pergi dari sana.

"Selesai," ujar Waldi kepada The Devil's Ride.

"Saya pergi dari sini dan berjanji tidak akan mengganggu kalian! terimakasih atas waktunya malam ini." pamitnya tersenyum, lalu pergi meninggalkan The Devil's Ride disana, melihat Waldi yang sudah pergi menjauh.








Minggu, 18 Desember 2022

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang