Part 23

125 4 0
                                    

🚣‍♀️🚣‍♀️🚣‍♀️








23. Gara-gara si caper

Pukul 22.00 baru saja sampai didepan rumah perempuan itu. Altezza menarik rem mobil dan berhenti. "Sudah sampai." ujarnya tidak melihat kearah Mytha.

"Hm." dehem Mytha setelah itu langsung turun dan diikuti Altezza yang juga ikut turun.

"Kenapa keluar?"

"Mau pastiin kalau lo beneran masuk kedalam rumah!"

"Cowo aneh." batinnya menatap Altezza sinis.

"Biasa aja kali mukanya!" ujarnya melihat Mytha berjalan masuk kedalam rumah.

Saat Mytha sudah masuk kedalam, disinilah Altezza masih setia berdiri diluar mobil sambil tersenyum tidak jelas. "Huh, hati lagi bahagia ya?," monolognya sambil memegang dada.

"Sama! gue juga lagi bahagia malam ini." lanjut ujarnya.

Setelah itu ia masuk kembali kedalam mobil, lalu pergi pulang.








Laki-laki yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya, ia menghempaskan tubuhnya dikasur sambil menatap langit-langit kamar. "Mau tidur tapi ga bisa tidur." ujarnya masih senyum-senyum tidak jelas.

Teringat kembali dengan laki-laki yang selalu berdekatan dengan Mytha. "Awas lo Bara! Sekali lagi gue masih lihat lo deket sama dia, gue abisin lo!" gumam laki-laki itu.

Ia kembali tersenyum, perlahan menutup mata dan memasuki alam mimpi.








"Malam nona, maaf waktu mengganggu waktumu dimalam hari." sapa suara dari seberang sana.

"Malam, ada apa?"

"Saya ingin bertanya, apakah benar nona sudah menyetujui kembali untuk bekerjasama dengan perusahaan pak Altezza?"

"Yeah, saya sudah menyetujui kembali."

"Baik nona, kalau begitu meeting untuk besok pagi akan dilanjut."

"Hm."

"Baik nona terimakasih."

"Sama-sama."

Tutt.

Setelah percakapan lewat telfon itu, Mytha langsung beristirahat sampai besok pagi.








Pagi hari, laki-laki paruh baya sudah rapi mengenakan pakaian kantornya. "Sofia?" panggil laki-laki paruh baya itu.

"Iya mas?" Sofia yang datang dari dapur.

"Aku mau langsung berangkat kekantor."

"Iya mas, tapi bukankah kamu meeting dikantor pak Byan?"

"Tidak jadi, meetingnya dikantor aku."

"Yasudah, hati-hati dijalan." ujarnya lalu mencium punggung tangan suaminya.



Altezza menatap wajahnya dari pantulan cermin, ia sambil memakai dasi yang ingin dipakai. "Arghh susah banget sih!" kesalnya tidak bisa memakai dasi.

Karena takut terlalu lama pergi kekantor, akhirnya ia membiarkan dasinya yang berantakan itu. "Ck, siapa lagi si?!" laki-laki melihat ponselnya yang berdering.

"Jovan?" gumamnya melihat tulisan diponsel.

Akhirnya ia mengangkat telfon itu. "Kenapa van?"

"Pagi pak, maaf hari ini saya tidak bisa mendampingi bapak saat meeting." ujar Jovan yang terdengar suara seraknya.

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang