Happy reading!
15. Drunk
BRAK
Bantingan pintu yang terdengar keras dan kencang. "Altezza!" teriak marah Brams.
"Altezza? Ada apa kamu nak?" tanya Sofia.
"Seharusnya kau tidak pulang kesini! Seharusnya kau pulang kerumah mu!"
"Untuk apa saya harus dipindahkan kesini lagi?!" mata laki-laki itu yang memerah menahan rasa sakit.
Brams mendekati Altezza yang lusuh didekat pintu. "I'm so sorry, ada apa dengan dirimu?"
"Dia akrab dengan laki-laki lain, sementara tidak dengan saya!" ujarnya menjatuhkan satu butir air mata.
"Siapa dia?" tanya Brams yang serius.
"Lupakan!" laki-laki itu langsung berjalan menuju kamar yang pernah ia tempati dirumah ini.
"Siapa dia itu? Saya harus mencari tahu." batin Brams.
Sampai dikamar Altezza langsung membantingkan tubuhnya diatas kasur. "Arghhh!"
Nafasnya yang masih tidak beraturan tetapi sadar dari emosinya. "Sial! Kenapa gua harus pikirin cewe aneh itu?!"
"Ga berguna!" lanjutnya.
Ia memejamkan matanya dan mengingat momen Bara dekat dengan Mytha. "Closed huh?" batin Altezza sambil tersenyum smirk.
"Shitt!"
*****
Bara menatap langit-langit kamar sambil memikirkan sesuatu. "Sampai kapan gua harus berlanjut dengan perasaan ini?" batin Bara.
"Sudah lama perasaan gua nyaman dengannya, jika diujarkan dia akan menjauh,"
"Hal ini yang gue ga suka."
"Akan tetap seperti ini!" batinnya, tersenyum sakit.
*****
Laki-laki itu keluar dari kamarnya. "Mau kemana?" tanya Brams yang melihat anaknya dengan pakaian berantakan.
"Pulang." bohongnya, berjalan keluar.
Brams yang mendengar jawaban itu sudah tidak percaya dari awal. "Dia itu Mytha bukan?" tanya Brams yang melihat pergerakan Altezza berhenti.
Ia memutar tubuhnya kearah Brams. "Bukan! Papa salah!"
"Jujurlah! Papa sudah tahu semuanya. Apakah kamu mempunyai perasaan dengan perempuan itu?"
"Tidak!"
"Oh ya? Untuk apa tadi kau datang marah-marah?"
"Papa ga perlu ga tau!" ujarnya lalu keluar rumah itu.
"Dasar anak muda." batin Brams yang melihat anaknya sudah pergi.
*****
Laki-laki itu memang berbohong! Ia tidak pulang kerumah tetapi ia pergi datang ketempat club yang sering ia kunjungi.
Saat datang ia langsung masuk kedalam ruang privat, didalam sana ia sudah mulai minum satu botol alkohol dengan kadar tinggi hingga habis. "Dia milik gue!" ujarnya yang mulai ngawur.
"Eh eh." ujar Diki pada dua temannya.
"Hm?" dehem Farel.
"Itu motornya Altezza bukan si?" unjuknya memfokuskan kearah yang ditunjuk.
"Lah iya itukan motornya Altezza." ujar Farel.
"Mungkin dia didalam." ujar Vino.
"Bukannya mungkin lagi! Tapi emang udah pasti." ujar Diki.
"Eh tapi lu berdua sadar ga si? Altezza kan udah lama dia ga ketempat gini-ginian tapi kenapa dia datang lagi?" tanya Diki.
"Ya mana gua tau, mungkin dia lagi ada masalah." ujar Farel.
Saat Vino ingin kedalam tiba-tiba Farel menahannya. "Lo mau kemana? Kan kita udah dari dalam."
"Gua takut Altezza minum alkohol berlebihan." ujar Vino lalu pergi kembali kedalam.
"Iya juga si, nanti kalo dia ngapa-ngapa gimana?" ujar Farel dan menyusul masuk kedalam.
"Loh ngapa gua ditinggal?" monolog Diki, lalu juga ikut masuk kedalam.
Saat didalam ketiganya langsung mencari keberadaan Altezza tapi tidak ditemukan. "Dia ga ada disini." ujar Farel.
"Biasanya Altezza ditempat privat, gua mau kesana dulu." ujar Vino, dan tetap diikuti kedua temannya.
Sampai ditempat privat yang biasa sering ditempati Altezza. Ketiga laki-laki itu langsung masuk kedalam, beruntung pintu yang ditempati tidak dikunci seperti biasanya. "Istighfar lo!" ujar Diki.
Ketiga laki-laki itu terkejut melihat pernampilan Altezza yang tidak rapih dan didepannya juga terlibat empat botol yang sudah habis laki-laki itu minum. "Benar apa yang gua bilang." ujar Vino.
"Biar apa lo kaya gini?" tanya Farel.
Altezza menatap ketiga laki-laki itu dengan tatapan kunang-kunang. "Dia kesini?" ujarnya.
"Hah?" Ketiga laki-laki itu yang kebingungan dengan ucapan Altezza.
"Hmmm... Tapi gua males ah, dia cewe aneh tapi beda, dia dingin tapi galak," ujarnya yang ngawur itu membuat ketiga temannya tambah kebingungan.
"Tapi gua sayang hahaha, tapi—" lanjutnya.
"Stop it!" ujar Vino.
"Lo harus ikut gua pulang!" Vino yang mulai angkat Altezza tapi ditolak.
"Ga! Gua ga mau pulang! Gua mau dia disini!"
"Pulang atau lo gua laporin ke om Brams karna lo kaya gini!" ancam Vino.
"Gua ga peduli! Terserah lo mau apa!"
"Ja, tolonglah jangan kaya gini!" ujar Farel.
"Ayo bawa dia kemobil!" ujar Vino.
"Gimana caranya?" tanya Diki.
"Kita gotonglah." ujar Farel.
Altezza memberontak dan menonjok ketiga temannya satu-satu.
Bugh
Bugh
Bugh
"Jangan paksa gua untuk pulang!"
"Aww.." rintih Diki dan Farel.
"Mau lo apa?" tanya Vino yang masih sabar menghadapi Altezza.
Laki-laki itu terdiam. "Pusing.." lirihnya.
"Ikut gue pulang!"
"Ga!"
"Terserah! Gua Diki Farel mau pulang." ujar Vino yang ingin keluar.
"Suruh dia datang kesini!" Ketiga temannya pun kembali melihat kearah laki-laki itu.
Senin, 11 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru)
General FictionJudul Awal/Versi Lama : CGMBB Ini tentang gadis dingin yang bertemu dengan laki-laki nakal, awalnya saling membenci dan di akhiri dengan saling mencintai. Mytha adalah anak tunggal kaya raya, gadis dingin yang mempunyai wajah berparas cantik, karen...