Part 30

110 4 0
                                    

untuk senin besok sd jum'at ga up dl.

lanjut up part 31 hari sabtu.








30. Menghina dan terhina

Sekarang sudah pukul 07.45, pagi hari yang cerah ini ia juga tidak langsung pergi kemarkas. Ternyata ia pergi kepinggir danau.

Setelahnya, ia turun dari motor dan duduk di kursi panjang dekat sana. Setelah duduk, tiba-tiba saja ada yang memanggilnya. "Mytha?" panggil seseorang itu mendekat kearahnya.

Seketika Mytha juga langsung menoleh. "Hai." sapa seseorang itu tersenyum.

"Siapa?" dingin Mytha.

"Lo ga ingat gue?" tanya balik seseorang itu.

Sambil mengingat siapa yang didepannya ini ternyata, "Stevan?" ujar unjuk Mytha.

"Yes, boleh gua duduk disini?" izinnya ketika ingin duduk disamping perempuan itu.

"Silahkan." ujarnya lalu Stevan duduk disampingnya.

"Masih ingat gua siapa?" tanya seseorang itu.

"Hm, anak ips2." singkatnya membuat Stevan tersenyum simpul.

"Yeah, untung saja lo masih ingat gue,"

"Btw, lo ngapain disini pagi-pagi sudah didekat danau?"

"Ingin sendiri."

"Ga berubah, dari dulu emang dingin." batin Stevan.

"Oh berarti gua ganggu ya? Yaudah gua pergi—"

"Ga perlu, lo kan udah ada disini."

"Serius gapapa?"

"Hm."

"Lo sendiri kenapa bisa ada disekitar sini?" tanya Mytha.

"Gua lagi jalan-jalan pagi aja disekitar sini, dari kejauhan ngelihat cewe dipinggir danau kaya gua kenal. Ternyata benar, kalo cewenya itu lo." jelas Stevan.

"Sarapan bareng yuk sama gua?" ajak Stevan seketika Mytha menoleh kearah kembali.

"Sarapan?" monolognya yang terdengar.

"Iya disana, tuh ada tempat bubur ayam. Gua tau lo belum sarapan." ujar unjuknya.

"Hm."

"Yaudah ayo." Stevan langsung menarik tangan Mytha, keduanya jalan kesana.



*****



Pagi hari, ivanka berdiri diluar rumah menunggu kehadiran Altezza untuk pulang. "Altezza kemana si?! Kenapa dia belum pulang?" kesal Ivanka, dari tadi hanya menelfon ulang Altezza berkali-kali.

"Handphonenya ga aktif, atau mungkin dia dimarkas?" monolognya berfikir.

"Ishh yaudahlah gua kesana aja." lanjutnya, lalu ia pergi naik taksi sambil membawa koper.








Sampai dimarkas disana sudah ada Vino, Farel, dan Diki yang ketiganya setia menjaga markas. "Altezza?" teriak suara cempreng dari luar masuk kedalam, membuat ketiga laki-laki didalamnya langsung menutup telinga.

Sontak ketiga laki-laki itu menoleh kearah pintu, dan disana terdapat Ivanka masuk membawa koper.

"Bujug, itu nenek lampirkan ya?" ujar Diki.

"Iya itu nenek lampir, ngapain dia kesini?" heran Farel.

"Ada apa?" datar Vino.

"Suruh Altezza keluar!"

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang