Part 26

119 4 0
                                    

Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih.








26. Dinner

"Masa kamu lupa sih sama suara aku?"

Altezza berfikir, lalu tahu bahwa sekarang ia sedang menelfon dengan, "Ivanka?" monolognya terdengar sampai sebrang sana.

"Yes, kamu benar."

"Tau nomer gua dari mana?" dingin Altezza.

"Kamu ga perlu tau kalau aku tau nomer kamu dari mana."

"Ck, ngapain lo telfon gue?!"

"Aku udah didepan rumah kamu, kamu dimana si? Dari tadi aku panggil kok sepi banget?"

"Gue ga ada dirumah!"

"Terus kamu dimana? Cepat pulang dong."

"Mending lo pergi aja dari rumah gue!"

"Ta—"

"Gua ga akan pulang kerumah sebelum lo pergi dari rumah gua!"

"Sekarang kamu kaya gitu Altezza? Altezza punya aku yang dulu kemana?"

"Jijik gua dengernya! Cewe kaya lo ga pantas dekat sama gua!"

Tutt.

Panggilan telepon itu dimatikan Altezza terlebih dahulu.

"Shitt! Kenapa dia ada disini?!" batinnya.

Setelah itu Altezza ternyata lebih memilih pulang kerumah.



Sampai dirumah ia turun dari mobil lalu langsung masuk kedalam rumah, fikirannya wanita itu sudah tidak ada disana. Tapi, fikirannya salah karena wanita itu benar-benar menunggu sampai Altezza pulang.

"Ngapain lo kesini?" to the point Altezza.

"Aku mau kita balik kaya dulu." jawab wanita itu yang mengenakan pakaian dress terbuka.

"Gak! Urusan lo sama gua sudah selesai! Lebih baik lo pergi dari sini, balik ke tempat asal lo ke Italia!"

"Aku ga mau pulang, aku mau kita—"

"Ga bisa Ivanka!"

"Kenapa? Kita bisa memperbaiki semuanya dari awal, aku juga udah minta maafkan sama kamu." wanita itu yang masih sama memaksa Altezza untuk kembali bersamanya.

"Karena lo udah pernah ngecewain gua! Gua ga akan pernah mau lagi sama cewe kaya lo!" ujarnya dengan tekanan.

"Tolonglah kasih aku kesempatan—"

"Stop it! Pergi lo dari sini!"

"Kamu usir aku?"

"Yes! Gua usir lo dari sini! Cepat pergi!"

"Gak! Aku ga mau pergi! Aku mau sama kamu disini—"

"Ivanka! Lo punya telingakan?!" bentakannya membuat wanita itu terkejut.

"K-kamu bentak aku Altezza, kamu kan tau aku dari dulu ga suka dibentak," lirihnya menunduk.

Altezza pun terdiam. "Gua harus apa biar lo bisa pergi dari sini?"

"Aku kesini ingin cerita sama kamu." lanjut lirihnya.

Karena kasihan Altezza mengizinkan wanita itu masuk kedalam rumahnya. "Masuk!"

Wanita itu mulai menceritakan hidup awalnya semenjak ia sudah tidak ada hubungan kekasih lagi dengan Altezza. "Semenjak aku sudah ga sama kamu, disitulah mama sama papa mulai ada keributan. Aku capek dengan semuanya, sampai akhirnya aku lebih memilih jarang pulang kerumah. Tapi, pada suatu hari aku pulang kerumah, aku lihat mama dikamar sudah tidak sadarkan diri. Detektif mencari tahu tentang kematian mama, dan ternyata mama bunuh diri dikamar dengan minum obat-obatan beracun," ceritanya membuat wanita itu menangis.

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang