kiw, aks balik lagi nie 😁
34. Tidak tenang
Beberapa jam setelahnya, mereka pun melaksanakan meeting disana untuk membahas hal-hal penting seperti membuat puluhan gedung atas kerjasama.
"Oke, apakah ada tambahan lain atas kerjasama dengan kami?" tanyanya dari perusahaan mereka yang menggunakan bahasa Inggris itu.
Mytha yang mendengar dan memperhatikan meeting hari ini cukup bagus, dan tidak perlu ada tambahan lagi darinya. "Saya rasa sudah cukup untuk meeting kali ini, karena presentasi dari perusahaan anda sudah cukup menarik bagi saya. Mungkin ada tambahan lain dari pak Altezza?!" ujar perempuan itu, dengan menekan omongannya dibagian akhir menyebut nama Altezza.
Altezza yang dari tadi tidak begitu memperhatikan ia hanya terdiam menatap Mytha dari kursi yang berjauhan. "Bagaimana dengan pak Altezza?" tanyanya dari perusahaan mereka.
Diam tidak menjawab, membuat Jovan yang disampingnya langsung kembali bertanya. "Bagaimana pak?"
"Hm?"
"Hm?" Jovan yang kebingungan mengikut mendehem.
"Hoh? Saya? Ekhem, untuk kerjasama kali ini sangat bagus dan menarik, yeah saya sangat suka." jawabnya setelah sadar.
Perusahaan mereka yang mendengar itu pun ikut senang karena karya atas kerjasamanya diterima dengan baik. "Baik, terimakasih atas kerjasamanya pak Altezza dan nona Mytha." lalu mereka semua bersalaman selesai mengikuti meeting hari ini.
*****
"Jadwal meeting kita disini berapa hari lagi?" tanyanya ketika keduanya berada dilobi hotel.
"Sudah selesai nona."
"Oh ya?"
"Iya nona, karena kita hanya melaksanakan meeting sehari disini, lalu setelah itu nanti malam keberangkatan kita untuk pulang ke Jakarta." jelas Faniya.
"Baiklah, kalau begitu saya kembali kekamar, dan untukmu juga jangan lupa beristirahat!"
"Baik nona."
*****
Sore hari, baru saja keluar dari pintu kamar ia dikejutkan dengan Altezza yang bertelanjang dada berlari teriak kearahnya. "Mytha?!" teriaknya membuat Mytha memutar badan kearah belakang.
Dengan cepat ia memeluk perempuan itu dan berkata, "Bilang kalau gua punya lo!" ujarnya ditelinga Mytha.
"Apa maksud lo?!"
"Gua punya lo!"
"What?! Lepas Altezza!" pelukan itu sangat kencang membuat Mytha susah untuk bergerak.
Dari kejauhan datanglah seorang waria berlari kecil mendekat kearah mereka berdua. "Omaigat baby?!" teriak waria itu.
Altezza yang ketakutan langsung beralih memeluk Mytha dari belakang tubuh perempuan itu. "Bilang kalau gua punya lo tha!" bisiknya.
Mytha yang langsung paham jika Altezza dikejar dengan seorang waria yang sudah ada dihadapan mereka berdua.
"Heh! Lo siapa?!" marah waria itu, yang menggunakan bahasa Inggris.
Diam tidak menjawab, lagi-lagi membuat Altezza memaksa Mytha untuk bicara. "Cepat bilang!"
"Enggak akan! Lepasin gue!"
"Gua juga enggak akan ngelepasin lo sebelum lo bilang kalau gua punya lo! Cepat bilang ke dia!"
Berusaha menahan emosi sambil menarik nafas panjang. "Dia milik gua dan lo ga berhak untuk berpelukan sama—"
"Dia punya gue!" ujar Mytha membuat waria itu tiba-tiba terdiam sementara.
"What?! Lo? Mana mau dia sama lo?" ujar waria itu dengan wajah sok cantik.
"Dasar bencong! Ni cewe walaupun dingin, galak, jutek, gua mau bangetlah sama ni cewe." batin Altezza menatap wajah Mytha dari samping.
"Lepasin cowo gue!" marah waria itu yang ingin menyentuh Mytha, tetapi tidak bisa karena Mytha sudah menendang kaki waria itu duluan.
"Aw! Dasar cewe jelek!" kesal waria yang terjatuh itu.
Mytha terlepas dari pelukan Altezza yang kuat tadi, dan mendekati waria itu. "Pergi atau lo mati disini!"
Waria itu pun lari pergi meninggalkan mereka berdua dilorong hotel.
Mytha memutar tubuhnya kebelakang, ia melihat Altezza yang tersenyum-senyum sendiri melihat kearahnya. "Crazy?"
Mendengar ucapan Mytha, seketika Altezza menghilang senyuman itu. "Enak aja! Mana ada orang ganteng kaya gini dibilang orang gila."
Mytha melihat bentukan tubuh Altezza dari atas sampai bawah. "Kalau suka bilang!" ujar Altezza lalu Mytha kembali menatap ke wajahnya.
"Ga mampu?" ujar Mytha tiba-tiba membuat Altezza kebingungan.
"What?"
Smirk Mytha, "Kasian ya? Beli satu baju aja ga bisa." pedas omongan perempuan itu lalu pergi meninggalkan Altezza sendiri disana.
"Ck, dia ga tau aja blackcard gua ada banyak sampai ga terhitung." batinnya, sambil menatap perempuan itu yang mulai menjauh.
"Emang gua keliatan ga mampu apa?, gua ga pake baju karena tadi lagi ngegym. Tiba-tiba aja tuh tadi bencong dateng deketin gue, makanya gue lari." monolognya yang kesal sendiri.
*****
Perempuan itu keluar dari hotel lalu dipergi kearah bibir pantai. Ia menghirup udara segar sore itu yang membuatnya sangat tenang.
Baru saja duduk disana pasir sana, Altezza pun datang membawa kelapa ditangannya. "Huh, enak banget ya? Minum kelapa sambil ngehirup udara segar juga, rasanya tuh mantep banget." ujarnya melirik kearah Mytha.
Mytha tidak mementingkan itu, ia hanya tetap diam menyamankan dirinya sore ini. "Mau gak?" tawar Altezza.
Diam dan tetap tidak menjawab. "Kasian ya? Ga punya mulut, makanya ga bisa jawab." sindir balik Altezza.
"Bisa gak? Sehari aja bikin orang tenang?!"
"Loh? Gua? Emang gua ngapain sampai bikin lo ga tenang? Niat gua baik menawarkan seseorang yang ada di terdekat gua." ujar jelasnya.
Beberapa menit keduanya saling diam, " Meeting berapa hari lagi?" tanya Altezza disela-sela makan kelapa.
"Memangnya Jovan tidak memberitahu anda?"
"Seingat gua dia kasih info, tapi gua ingat."
Melirik sekilas kearah laki-laki disampingnya itu. "Kenapa lirik-lirik?, mau?"
"Tidak, terimakasih."
"Iya sama-sama."
Masih saja dijawab dengan random membuat Mytha tidak bisa menahan emosi, perempuan itu berdiri ingin pergi. Namun, lengannya ditahan oleh Altezza. "Jawab dulu!"
"Sudah selesai!"
"Apanya selesai?"
"Altezza?!"
"Hm?"
"Gua mau istirahat!"
"Yaudah istirahat aja."
"Ck, meeting hari ini sudah selesai, dan untuk keberangkatan pulang ke Jakarta nanti malam!. Jadi, bersiaplah!" setelah mengucapkan itu lalu ia pergi dari sana.
Altezza hanya tersenyum sendiri, sangat menyukai jika ia bersama Mytha dan menjahili perempuan itu.
Minggu, 19 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru)
Fiction généraleJudul Awal/Versi Lama : CGMBB Ini tentang gadis dingin yang bertemu dengan laki-laki nakal, awalnya saling membenci dan di akhiri dengan saling mencintai. Mytha adalah anak tunggal kaya raya, gadis dingin yang mempunyai wajah berparas cantik, karen...