Part 02

355 13 0
                                    

Kesel banget kalo lagi nanya serius malah di jawab
'kamu nenyekk?'
'kamu bertenye-tenye?

Rasanya pengen jait tu mulut.








02. Preman

Karena jalanan yang di lewatinya sepi, tiba-tiba saja di depannya ada 9 preman yang menghalangi jalannya.

"Gila tuh preman?, biar apa mereka pake halangin jalan orang." monolog Lia kesal.

Mytha mengambil masker hitam dan topi untuk menutupi wajahnya. "Jangan kemana-mana!" ujapnya dan langsung keluar dari mobil.

Mytha pun menghampiri preman itu. "Minggir atau tulang kalian bakalan patah!" ujarnya dengan nada rendah tapi mematikan.

"Ihh atut ih." drama preman salah satu di antara mereka, dan yang lainnya hanya ketawa.

"Kita ga bakalan minggir kalo lu belum kasih mobil itu ke kita dan uang sebanyak 5M" ujar preman yang botak.

Mytha hanya tersenyum miring di balik maskernya. "Mau taruhan?"

Para preman preman yang lain hanya tertawa mendengar ucapan Mytha. "siapa takut, kalo lu kalah kasih mobil itu ke gua, gimana?" ujar salah satu preman itu.

Mytha hanya membalas senyum smirk dibalik masker. "Begitu pun sebaliknya, kalau kalian kalah motor kalian semua gua ambil!."

"Oke!, tapi yakin nih harus taruhan dulu, mumpung gua masih baik belum bogem lu, karena lu cewe."

Tanpa basa-basi Mytha langsung menonjok rahang preman yang botak itu.

Bugh

Preman itu pun terjatuh karena tonjokan Mytha memang tidak main-main.

"Woy kenapa lu semua diem aja?!, serang dia!" teriak si botak.

Semua preman itu pun maju satu-satu dan ingin menonjok Mytha tapi tidak bisa, karena Mytha sudah menonjoknya duluan.

Bugh

Bugh

Srek

Lagi-lagi Mytha menonjok, menendang, dan mencakar wajah preman itu.

Bugh

Bugh

Bugh

Srek

Srek

"AMPUN" teriak salah satu preman karena wajahnya di cakar dengan kuku lentik tajam Mytha.

"AAAAA" teriak preman yang rambutnya gondrong karena Mytha menjambaknya.

"AMPUN, GUA GA LAGI HALANGIN JALAN LO!" teriak si gondrong dan Mytha melepaskan jambakannya dengan kasar.

"GIMANA MASIH MAU BERHADAPAN SAMA GUA?, JAWAB!" bentak Mytha

Mytha mendekat kepada preman yang botak, preman itu hanya memundurkan tubuhnya yang terjatuh di aspal jalanan.

"Ma-mau apa lo?" tanya si botak dengan gemeteran.

Mytha mendekati preman itu dan membisikkan. "Taruhan kita selesai, karena gua menang motor lo semua gua ambil!, MANA KUNCINYA!"

Preman botak itu langsung memberi kuncinya dengan gemeteran. "I-ini."

Mytha mengambil kunci motor itu secara kasar dan membisikan sesuatu lagi. "Satu lagi, kalo lo masih ketemu ada di hadapan gua, tanpa rasa kasihan gua bikin lu mati di tangan gua, ingat itu!" dengan tatapan yang ingin membunuh.

Mytha pun berdiri dan berjalan ke arah mobil, karena belum jauh dari preman-preman itu yang masih tergeletak di jalan ia pun membalikkan tubuhnya ke arah preman botak.

"RALAT!, KARENA GUA MASIH BAIK, NIH LU AMBIL LAGI KUNCI MOTOR BUTUT LO, GUA GA BUTUH AMBIL MOTOR BUTUT PUNYA MILIK LO ITU!" langsung melempar kuncinya ke arah aspal yang tidak jauh dari preman itu.

"CEPAT PERGI!"

Preman-preman itu langsung pergi dengan buru-buru.

Sekarang ia masuk ke dalam mobil. "Lu gapapa kan Myth?" tanya Lia dengan khawatir.

"It's oke."  jawabnya lalu mengendarai mobil kembali pergi dari tempat itu.

*****

Sesampainya di cluster, mytha dan Lia langsung masuk ke dalam kamar Mytha untuk beristirahat.

Beberapa menit kemudian.

Sekarang waktu sudah siang, lia yang sedang duduk disofa sambil menonton drakor dilaptop Mytha, ia melihat Mytha yang sedang tertidur di kasur dengan pulas. "Mungkin dia lelah." batin Lia

Lia mematikan laptop itu lalu berjalan kekasur lalu membaringkan tubuhnya disamping mytha, karena mengantuk ia juga ikut tertidur.

Sore hari Mytha sudah terbangun duluan lalu masuk kedalam kamar mandi.

Lima menit Mytha di dalam kamar mandi, Lia pun terbangun langsung menoleh ke samping kanan sudah tidak ada Mytha di sebelahnya.

Lia yang tadinya tiduran langsung duduk. "Es batu?" monolognya, menguap bibirnya.

Mendengar ada suara air dari kamar mandi Lia pun sudah paham kalau Mytha ada didalam sana. "Laper lagi." gumam Lia sambil memegang perutnya.

Beberapa menit kemudian.

Ceklek

Mytha keluar kamar mandi dengan menggunakan bath robe berwarna putih.

"Myth?" panggil Lia

"Hm?"

"Gua laper."

"Makan!"

"Ayo! sama lo."

"Duluan!"

"Yaudah gua duluan ya."

"Hm."

Lia pun keluar dari kamar Mytha, berjalan ke arah dapur.

"Waw, enak banget bau masakannya, lagi masak apa bi? " tanya Lia yang baru saja datang.

"Saya masak ikan goreng sama sayur non."

"Mytha yang minta bi?"

"Ngak non, malah tadi non Mytha bilang terserah mau di masakin apa saja, asalkan bisa di makan."

Bibir Lia membentuk O seakan akan mengerti.

"Non Lia tunggu dulu ya, saya mau bikin sambalnya dulu."

"Iya bi gapapa." Lia langsung duduk di kursi meja makan.

Mytha pun datang dan duduk. "Ga makan?"

"Lagi nungguin sambal." Lia sambil memainkan ponsel.

"Ini non ikan, sayur, sama sambalnya, silahkan di makan ya non, kalo gitu saya permisi."

Mytha pun menahan lengan bi Asri. "Mau kemana bi?"

"Saya juga mau makan non."

"Iya saya tau, mau makan di mana?"

"Saya mau makan dibelakang non."

"Gunanya meja disini untuk apa ya?" tanyanya dingin.

"Hampir setiap hari jika saya ada dirumah selalu berkata bergabunglah dimeja ini, kenapa masih tidak mau bi?"

Bi Asri hanya diam tidak enak dengan suasana ekspresi Mytha. "Maaf non bukanny—"

"Bergabunglah!"

"Jangan non!, non Mytha sama non Lia saja makan berdua saya di—"

"Potong gaji." ancaman singkat dari Mytha.

"Es batu parah banget kalau ngancem" batin Lia yang dari hanya memperhatikan keributan kecil didepannya.

"Ya ampun jangan non." mohon Bi Asri.

"Gabung bi!" suara Mytha yang mulai meninggi.

Perintah dari anak majikan akhirnya bi Asri langsung duduk diantara kursi salah satu itu.








Selasa, 29 November 2022

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang