part 5

10K 243 0
                                    

Setelah bersusah payah membopong vera ke dalam mobil, kini ellen memiliki tugas penting saat tiba di rumah.

Sekuat apapun ellen mengguncang tubuh vera, dia tetap tidak memiliki tenaga.

"Giliran kayak gini lemah, padahal aku awal minum dulu gak separah ini deh"

Ellen berhasil membawa vera ke dalam kamar tanpa dicurigai siapapun.

Saat dia akan beranjak pergi, ellen kembali teringat sesuatu, di malam hari setiap ibunya pulang kerumah, dia akan memasuki kamar vera untuk mengecek apakah dia sudah ada dirumah atau masih diluar.

Maklum vera adalah anak kesayangan sang ibu, dia anak satu-satunya yang memiliki masalalu kelam.

"Kalau ibu ngecek, terus dia sadar vera masih pakek seragam, pasti ibu curiga, terus nyamperin vera dibangunin buat mandi saka ganti baju, bisa bisa ketahuan entar, mati aku" berbicara sendiri.

Ellen mulai was was mulai menggigit kuku jari telunjuk.

Kemudian terfikir bahwa dia harus mengganti pakaian vera.

Ellen mengambil sebuah piyama yang ada di dalam lemari. Dengan perlahan melepas kancing kemeja putih vera.

"Hufffttt" ellen berhenti.

Suasana terasa sedikit panas, padahal Ac menyala. Ellen mematikan lampu, entah karena alasan apa, dia merasa bahwa gelap lebih baik.

Perlahan ellen membuka kemeja ke arah samping berlawanan.

Disitulah, mata ellen bisa melihat, leher jenjang Vera, walaupun masih menggunakan tanktop tipis, ellen bisa melihat sedikit belahan dada Vera dan lekukan tubuhnya.

Dia tercengang jauh dari bayangan Ellen, yang masih menganggap bahwa anak SMA hanyalah seorang gadis kecil menginjak remaja yang mencoba untuk menjadi dewasa.

Ellen menelan ludahnya sendiri, tanpa dia sadari tangannya meremas kemeja ellen

"Kak, apa yang kamu lakukan" sambil menatap sayu ke arah ellen

Ellen langsung mengalihkan pandangannya, dia segera memasangkan piyama tidur itu tanpa melirik ke arah Vera, setelah itu segera memasangkan selimut sebelum akhirnya melarikan diri menuju kamarnya sendiri.

Ellen berkeringat dingin, dia menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan.

"Apa ini" sambil memegang jantungnya yang berdegup kencang.

Bayangan akan tubuh vera terus melayang di fikiean Ellen.

Ellen menggelengkan kepala berberapa kali "sadar elll... apa yang kamu fikirkan"






My SIN (GXG iam Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang