part 59 terganggu

1.9K 90 6
                                    

Waktu terus berlalu, tak terasa viola sudah menjadi anak remaja yang cantik dan tinggi, saat ini dia duduk di bangku SMA.

Suatu hari mereka bertiga bersama 2 Art yang sudah mereka pekerjakan selama 1 tahun makan disebuah restoran yang sudah di sewa penuh di malam ulang tahun vera. Restoran itu milik teman bisnis ellena,  Usianya semakin bertambah namun kecantikannya tidak berkurang sedikitpun, vera terlihat jauh lebih muda.

Setelah makan ellena meminta vera untuk mengambilkan sesuatu yang tertinggal di mobil. Tanpa rasa curiga ellena bergegas keluar dari restoran.

Dan langkah vera terhenti, melihat kenza berdiri di tengah halaman restoran dengan sebuah buket bunga berukuran sedang ditangannya.

Sementara di belakang kenza, ada sekitar 11 orang pegawai kantor vera yang merupakan teman kenza datang untuk ikut memeriahkan.

Kenza melangkah maju, disetiap langkahnya satu persatu lampu menyala dengan indah. Vera bingung dengan suasana ini, bagaimana kenza bisa berada disana.

"Apa ini" tanya vera ketika kenza berada tepat di hadapannya.

"Aku tidak ingin lagi menundanya, aku melamarmu"

"Kamu gila?"

"Benar"

"Bagaimana bisa kamu seberani ini pada atasanmu"

"Karena aku gila, seperti katamu tadi" sambil tersenyum lebar.

Kenza berlutut, menyodorkan bunga dengan tangan kiri dan mengeluarkan sebuah cincin dari tangan kanannya.

"Bukankah aku sudah bilang, aku tidak tertarik pada.."

"Kalau begitu dimana kekasihmu, jika kamu seorang lesbian, kamu harus memiliki ke kasih bukan?"

"Aku punya"

"Bertahun tahun aku mengenalmu, sekalipun tidak melihatnya"

"Dia tidak harus menampakkan diri di hadapanmu"

"Lalu? Apa dia bersembunyi? Kenapa? Apakah karena dia tidak percaya diri dengan hubungan kalian?"

"Bukan urusanmu"

"Jika dia tidak cukup berusaha, berarti dia tidak cukup mencintaimu. Aku selalu memperjuangkan cintaku, aku berjanji akan berusaha menjagamu dan membuatmu perlahan mencintaiku, menikahlah denganku" seakan menyindir seseorang.

Vera tidak luluh sedikitpun, harus berapa kali lagi dia menolak kenza agar pria itu menyerah, sejak awal harusnya vera tau bahwa kenza akan tertarik padanya. Jika dia tau, dia tidak akan memilih kenza sebagai fotografernya.

Kenza terlihat sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, mulai dari lampu-lampu, bunga bahkan cincin. Bahkan seharusnya kenza tidak memiliki akses masuk ke dalam restoran yang sudah di sewa penuh oleh vera dan ellena.

Vera mundur 2 langkah dengan cepat berjalan masuk kembali ke dalam restoran.

"Kamu memberinya akses masuk?" Pada ellena

Ellena mengangguk pelan "dia memohon meminta tolong"

"Jadi kamu dengan sengaja memberinya kesempatan untuk melamarku disini?"

Untuk pertama kalinya viola melihat vera begitu marah kepada ibunya.

"Aku.."

"Kamu seperti ini, sama saja dengan menginginkanku menjadi istrinya, apa kamu sudah tidak......" kalimatnya terhenti, vera masih cukup sadar menyadari keberadaan viola dan orang lain disana. "Sungguh, ini kado terbaik sepanjang hidupku"

Vera langsung mengambil tasnya dan pergi. "Aku akan menusuk leherku, Jika kamu mencoba mengikutiku" mengancam dengan sebuah tusuk rambut. Alhasil kenza tidak bisa berbuat banyak.

Ellena keluar dari restoran "aku akan mengejarnya" ucap kenza.

"Kamu tidak sadar bahwa rencanamu telah membuatnya marah padaku?" Ucap ellena yang berhasil membuat kenza terdiam.

Ellena segera kembali mengejar vera yang masih cukup dekat, ellena melepas highhell yang menghambat langkahnya lebih cepat.

"Vera... dengarkan aku"

Vera menepis tangan ellena, namun ellena tetap berusaha menghentikannya.

"Vera, dengarkan aku"

"Apa yang perlu kudengarkan"

Saat mata mereka bertemu, ellena bisa melihat wajah vera yang basah oleh air mata.

"Kamu sudah tidak menginginkanku?"

"Apa maksudmu vera, kenapa kamu berfikir sejauh itu?"

"Apa lagi alasannya? Kekasihku ikut membantu seseorang untuk melamarku.. apa itu masuk akal? Aku juga sudah cukup frustasi dengan orang orang yang membicarakanku karena belum menikah, kenapa kamu ikut-ikutan memperumit semuanya?"

"Aku juga bingung, viola bertanya padaku, apakah kamu memiliki kekasih, dia mulai penasaran mengapa kamu tidak pernah pergi dengan pria manapun, dan mungkin pada akhirnya dia akan menemukan rahasia kita"

Vera melihat dari sisinya, bahwa ellena jauh lebih takut viola akan mengetahui rahasia status hubungan mereka dibandingkan kehilangan dirinya.

"Jika kamu terlalu takut, kamu bisa mengakhirnya"

"Apa maksudmu"

"Sepertinya hubungan ini hanya membuatmu was was, takut dan stress, sepertinya kamu tidak bahagia.."

"Vera bukan begitu maksudku"

"Benar kata mama, keberadaanku pada akhirnya hanya akan menyengsarakanmu"






My SIN (GXG iam Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang