"Vera.. tenangkan dirimu" menahan tangan ellena. Tanpa disadari mata pisau tajam itu sedikit melukai leher ellena.
Sang ayah datang, segera mendekati suara keributan di lantai atas, saat melihat posisi ellena yang terancam, sang ayah segera memisahkan keduanya. Memisahkan vera jauh jauh dan segera mengunci vera di dalam kamar dianggap membahayakan.
Tidak ada yang berfikir jauh mengenai fenomena ini, terutama bagi ibu vera yang memang sering melihat vera mengamuk, mereka menganggap vera yang memang memiliki emosi tidak stabil marah karena takut kehilangan sosok sang kakak setelah menikah, mereka menganggap ini sebuah kecemburuan.
Tidak ada yang mengerti bagaimana perasaan vera, mereka tidak punya solusi selain mendatangkan dokter psikolog.
Hal itu menambah luka bagi vera saat pintu terbuka dan seorang wanita berpakaian rapi datang, dia tau bahwa itu adalah dokter kejiwaan.
"Oh jadi mereka menganggapku gila" ucap vera yang terdengar oleh sang dokter.
"Dokter psikolog bukan hanya dokter orang gila.. gangguan kesehatan mental bukan berarti gila"
Vera tersenyum kecut, dia tau apapun jawaban yang akan dia berikan selanjutnya hanya akan menjadi bahan penilaian. Karena itu vera memilih untuk terus bungkam.
Berhari-hari vera hanya berdiam diri di kamar, beruntung dia sudah dinyatakan lulus hanya menunggu jadwal wisuda kelulusan.
Sementara semua orang sibuk dengan persiapan pernikahan, mulai dengan mencetak undangan.
Setelah hampir 1 minggu vera berdiam diri di kamar pada akhirnya pintu kamar terbuka, dari cermin vera melihat kedatangan ellena sejak saat itu, ekspresi vera yang lesu berubah.
Dia berlutut di depan ellena "kumohon jangan tinggalkan aku"
Ellena berjongkok "dek aku tidak pernah meninggalkanmu, aku tetap kakakmu"
Mendengar panggilan itu, vera menjadi semakin kecewa, air matanya mengalir "jika kamu menghianatiku tidak akan ada lagi orang yang bisa kupercaya didunia ini"
"Kumohon... jangan seperti ini" ucap ellena.
Vera terus menangis "apa salahku?? Apa aku sudah tidak menarik lagi?"
"Vera aku tidak pernah berkata seperti itu"
"Apa karena aku sering menolak berhubungan sex denganmu? Jika karena itu, aku berjanji tidak akan menolak lagi.."
Ellena langsung memeluk vera "tidak ada alasan apapun, aku hanya ingin menikah dengannya, hanya dengan dia itu saja.."
Kalimat itu membuat vera terdiam, dia merasa sakit hati, terhianati dan kecewa, melebihi batas. Vera mendorong ellena menjauh "kupastikan kamu akan menyesal, kupastikan kamu tidak akan pernah bahagia dengan pilihanmu"
Selanjutnya vera mendorong ellena keluar dan kembali menutup pintu. Kali ini bukan hanya cinta yang ada di hati ellena. Cinta, Obsesi dan benci bertumpuk jadi satu.
###
Tepatnya setelah acara wisuda selesai, ayah dan ibu vera datang menghampiri anaknya.
"Kerja bagus nak" ucap sang ayah bangga karena vera meraih 2 besar sebagai siswi lulusan terbaik di sekolah.
Tak lama ellena datang dengan sebuah buket mengucapkan selamat kepada vera. Kali ini sama seperti hari-hari sebelumnya, vera tidak pernah menganggap ellena ada dia akan berpura-pura tidak melihat ellena.
"Aku akan meletkkan buketnya disini, selamat untukmu, dan.. maaf kakak besok tidak bisa mengantarmu pergi"
Kali ini vera tidak menghindar, dia menerima buket itu kemudian memeluk ellena "tunggu aku, aku akan kembali untuk meruntuhkan istana yang sedang kamu bangun dengan menginjak perasaanku" dengan suara pelan hingga tidak terdengar oleh orang lain.
Ellena tidak bisa berkata apapun untuk menjawab ancaman yang baru saja dia dengar, Lantas kedua orang tua mereka bahagia mengira kedua anak mereka telah akur kembali.
Vera mendapat biasiswa di canada, masih cukup lama jadwal perkuliahan dimulai, namun vera bersikeras untuk berangkat besok.
Itu semua demi menghindari pernikahan ellena yang akan diadakan lusa.
Dirumah vera sudah menyiapkan semua hal yang perlu dia bawa. Kedua orang tua vera mengira bahwa anaknya sudah membaik.
Padahal vera masih kerap kali menangis di malam hari, dan ellena tau akan hal itu, dia hanya bisa berdiri di depan pintu kamar vera mendengarkan tangisannya setiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SIN (GXG iam Lesbian)
PoetryKami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan.. Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang.. CERITA DEWASA 21+