Hari panjang yang melelahkan, rasanya marah kecewa dan frustasi.
Ellena terus meneguk minuman keras yang sudah lama tidak dia sentuh, banyak hal yang dia sesalkan, andai waktu bisa terulang kembali mungkin ellena akan memilih jalan yang berbeda.
Sisi lain barra akhirnya keluar setelah puluhan tahun dia hidup di belakang topeng berkedok pria baik dan sabar.
Ayah dan ibu ellena tidak kalah kaget, mereka juga tertipu dengan wajah dan sikap polos barra.
Mulai hari ini detik ini ellena tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di rumah barra, bahkan enggan melihat pria gila itu, ellena sudah siap mengajukan gugatan cerai.
Dengan jalan sempoyongan ellena tiba di depan pintu kamar vera, walau dia sempat kesulitan memencet angka tombol lift.
Tok tok
"Sayang..." panggil ellena bersemangat.
Vera segera membuka pintu, disambut pelukan ellena. Bau menyengat alkohol tercium, vera langsung membantu memapah ellena yang kesulitan menyeimbangkan tubuh.
"Duduklah dulu, aku ambilkan minum"
Ellena menahan tangan vera dan kembali memeluknya.
"Kangen.." ucap ellena.
Vera memegang pipi ellena "kamu pasti kesulitan.. apa ini karenaku?"
Ellena menggeleng, melihat wajah vera cukup mengurangi beban yang dia tanggung.
"Aku, meninggalkanmu, karena tidak ingin membuatmu sulit, aku ingin kamu bahagia. Saat itu aku merasa diriku bukan lagi tempat yang bisa membuatmu nyaman, kehamilanku membuat diriku kehilangan kepercayaan diri, dunia seperti akan berakhir"
Vera mendengarkan sambil terus mengelus rambut ellena dengan posisi tiduran berhadapan. Sesekali menghapus air mata ellena yang sesekali mengalir.
"Kufikir itu adalah keputusan terbaik yang aku pilih.. aku tidak menyangka bahwa kamu akan terus mencintaiku hingga saat ini, kufikir penderitaanmu hanya sementara seperti pelangi yang muncul setelah hujan reda. Hingga aku sadar bahwa keputusan yang ku buat sendiri malah membuat kita terus saling menyakiti"
Vera menjawab "Kali ini pelangi benar benar muncul, jauh lebih cerah, lebih indah setelah hujan yang sangat panjang, semua tidaklah sia sia, karena pelangi itu sepertinya akan bersinar jauh lebih lama"
Ellena memberanikan diri untuk membuka masa kelam yang ingin dia lupakan.
"Malam itu, jalanan sangat sepi, aku keluar rumah untuk membeli sesuatu, di tengah perjalanan ada 2 orang pria yang menghentikanku. Mereka membawa pistol, aku segera berhenti, tanpa melawan aku memberikan tas, dompet bahkan kunci mobil. Namun hal buruk lain tetap terjadi, salah satu dari pria itu..." berhanti dengan nafas berat air mata semakin mengalir deras "mereka memperkosaku, lalu beberapa bulan setelahnya aku hamil tanpa tau siapa pelakunya"
Kali ini air mata vera ikut mengalir, dia tidak menyangka bahwa yang terjadi pada ellena jauh lebih buruk, dia tidak tau apapun tentang insiden itu, ellena menyembunyikannya sangat rapat.
"Dan kamu tau hal terburuknya lagi? Aku sudah tau siapa pria itu"
"Siapa"
"Barra, dia menyusun semua rencana itu, dia dengan salah satu temannya berpura-pura merampokku, memperkosaku, kemudian saat aku hamil dia bertindak sebagai penyelamat, sebagai pria baik yang bersedia menjadi ayah angkat anak yang akan kulahirkan, saat kejadian kedua pria itu menggunakan full penutup kepala dan memaksaku menunduk mengancamku dengan pistol hingga aku tidak mengenali keduanya"
Tangan vera mengepal "brengsek" sejak awal vera membenci Barra "lalu, mama sama ayah?"
"Mereka awalnya tidak tau, aku tidak mengatakannya pada siapapun, aku takut, khawatir dan trauma"
Vera langsung memeluk ellena "mengapa menyimpannya sendiri, harusnya kamu memberitahuku, harusnya aku lebih peka dan mencari tau apa yang terjadi padamu, aku sangat buruk"
"Kamu sudah berusaha mempertahankan hubungan kita, kamu bahkan memohon, namun saat itu bagiku meninggalkanmu adalah pilihan terbaik"
"Aku tidak pernah ada saat kamu sulit"
"Aku juga, aku membiarkanmu kesulitan, membuatmu marah kecewa dan patah hati dalam waktu lama"
KAMU SEDANG MEMBACA
My SIN (GXG iam Lesbian)
PoetryKami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan.. Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang.. CERITA DEWASA 21+