Hari ini hari penting bagi ayah ellena, saudara sang ayah atau paman ellena mengadakan acara pertunangan yang sangat mewah untuk anak semata wayangnya.
Tentu vera dan ellena harus datang ikut memeriahkan acara tersebut, sang paman selama ini sudah cukup membantu keluarga mereka saat dalam keadaan sulit.
Vera masih sibuk di salon untuk mempersiapkan diri, karena dia menjadi MC diacara itu.
Ellena datang dengan barra, mereka menggunakan warna pakaian yang sama.
Beberapa orang langsung menyapa ellena, mereka memuji ketampanan Barra dan betapa menggemaskannya viola.
Ellena melihat keberbagai sisi, mencari keberadaan vera karena sejak awal datang dia tidak melihat keberadaan sang adik.
"Kamu sudah datang?" Ucap ayah dan ibunya.
"Udah dari tadi kok"
"Acaranya dimulai bentar lagi, cari tempat duduk aja nak" ucap sang ibu.
"Vera, nggak dateng ma?"
"Datang, dia lagi nemuin ely (calon tunangan wanita) sama Sean"
Ellena langsung berjinjit agar bisa melihat lurus di balik orang orang yang berdiri menutupi pandangan mata. Namun begitu banyak wanita yang mendadak tinggi diacara itu setelah menggunakan high hels sementara ellena yang sudah tinggi tidak perlu menggunakannya.
Hingga pada akhirnya tanpa disadari ellena melihat vera tepat diarah samping dengan jarak sekitar 5 meter.
Pupil mata ellena membesar, jujur dia cukup kaget, terkesima dan tidak menduga.
Vera datang dengan rambut panjang kecoklatan. Sepertinya vera menggunakan hair extensions agar rambutnya menjadi panjang.
Anggun dan menawan, itulah vera di mata ellena saat ini, dia teringat pertemuan pertama mereka, vera tampak seperti saat dulu, hampir tidak berubah sedikitpun.
Vera tersenyum kearahnya saat mata mereka tidak sengaja bertemu. Tak lama seorang pria datang mendekati Vera.
Sean adalah pria yang dijodohkan dengan vera sebelumnya. Pakaian mereka juga tanpak serasi layaknya sepasang kekasih.
Lengkap sudah keluarga mereka, sang ibu dan ayah mereka terlihat bahagia dan bangga, kedua putri mereka sudah mendapatkan pasangan yang baik.
Sepanjang acara ellena tidak bisa mengalihkan pandangannya dari vera.
"Uwaahhh tante vera sangat cantik" puji viola yang sangat jujur.
"Benarkah? Cantikan mana sama mama"
"Mmmmm" viola berfikir sejenak "mama cantik, tapi mama tidak seperti boneka barbie"
Ellena tersenyum sambil mengelus rambut anaknya.
Sesekali ellena merasa cemburu di beberapa moment, saat vera tertawa setelah sean membisikkan sesuatu, saat keduanya bergandengan. Ellena berfikir apakah ini yang dirasakan vera sejak dulu ketika melihatnya bersama Barra. Rasa tidak nyaman, tidak tenang dan gelisah tanpa sebab.
Saat acara inti selesain Sean datang ke meja dimana keluarga vera berada.
"Selamat siang, aku belum sempat memperkenalkan diri"
Barra langsung menjabat tangan Sean "barra"
"Sean" memperkenalkan diri dengan santai mengingat mereka seusia.
Mereka menikmati makanan yanh disajikan sambil mengobrol, sean lebih energik dan sering melontarkan candaan yang berhasil mencairkan suasana.
Vera berpamitan untuk ke kamar mandi, tak lama disusul olleh ellena.
Ellena datang saat ellena tengah memperbaiki makeup di depan kaca kamar mandi.
"kamu sangat cantik hari ini"
"Kamu terpesona?" Tanya vera.
"Aku selalu terpesona denganmu"
"Kalau begitu, sempatkan banyak waktu untuk menemuiku kakakku sayang"
Nampaknya tidak ada siapapun di kamar mandi, karena itu vera bisa berbicara dengan leluasa.
"Aku cemburu" berterus terang.
"Dengan sean?"
Ellena mengangguk, ekspresinya tidak bisa berbohong.
"Kalau begitu rasakan, itu hukumanmu"
"Jangan terlalu mesra dengannya"
"Aku pertimbangkan" canda vera.
Ellena mendekat dengan kedua tangan di pinggang vera.
"Lipstikku bisa berantakan" ucap vera.
"Tinggal memperbaikinya lagi" kemudian langsung mencium bibir vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SIN (GXG iam Lesbian)
PoetryKami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan.. Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang.. CERITA DEWASA 21+