part 50 bersama

2.1K 92 4
                                    

Setelah itu perasaan keduanya semakin berkembang, mereka terus bertemu secara diam diam mengambil celah di jam kerja masing masing.

Kali ini mereka kembali bertemu namun di moment yang berbeda. Tanpa sengaja ellena yang sedang menemui pelanggan penting di sebuah restoran, melihat vera dengan makan bersama sean.

Ellena harus tetap focus berdiskusi dengan pak erik, salah satu reseller terbesarnya, mereka sedang bernegosiasi tentang pembelian furnitur. Sekitar 30 menit kemudian diskusi selesai, mereka akhirnya menjalin kerjasama.

Pak erik pulang sementara ellena tetap di posisi semula. Vera tidak menyadari keberadaan ellena karena jarak tempat duduk mereka cukup jauh, dan sedikit tertutup pot dengan tanaman besar.

Ellena memperhatikan vera yang terus tersenyum bahkan tertawa lepas saat bersama Sean. Ini sedikit membuat ellena khawatir dan mulai cemburu.

Bahkan saat vera dan sean pergi dari restoran, ellena langsung mengikuti dari belakang. Entah apa yang dia fikiran hingga tanpa sadar dia terus mengikuti mereka berdua.

Semakin panas, semakin cemburu, itu yang dirasakan ellena hingga dia tidak sabar terutama ketika melihat Sean mengecup kening vera.

Vera dan sean berada di sebuah toko kue, sean keluar seorang diri terlihat mengangkat telfon penting membelakangi toko.

Saat itu juga ellena turun, ellena menarik tangan vera.

"Ellena?" Vera kaget.

Ellena langsung membawa vera ke dalam mobil, dan membawanya pergi.

"Kita mau kemana? Sean gimana?"

"Jangan memperdulikan pria itu"

Namun vera merasa tidak enak "jangan gitu, biar aku bilang dulu kedia"

Namun ellena tidak menghiraukan, vera akhirnya mengirim pesan kepada sean dan meminta maaf, bagaimanapun tidak sopan meninggalkan sean begitu saja.

Vera melihat wajah ellena terlihat kesal.  "Ada masalah?"

"Tidak"

"Kamu terlihat kesal"

Benar saja, mereka hampir saja menabrak pengendara sepeda yang hendak menyeberang.

Beruntung ellena mengerem tepat waktu.

"Ellena... kamu nggak fokus"

Ellena memejamkan mata, dia masih merasa jengkel.

"Ada apa sayang" tangan vera lagi, kali ini dengan nada selembut mungkin.

Namun ellena tidak bisa mengatakan apapun, lebih tepatnya dia tidak tau harus berkata apa.

Kemudian seorang pria mengetuk jendela mobil, saat ellena membukanya pria itu langsung mengomel, dan marah.

"Lo gak punya mata? Kalo buta jangan nyetir goblok, gimana kalo gua mati"

Bukannya meminta maaf ellena malah mengeluarkan kalimat menyebalkan.

"Mau minta uang berapa buat damai? Intinya aja"

Lantas pria itu semakin mengamuk dan menendang mobil ellena. Vera segera keluar dari mobil, dia mewakili ellena meminta maaf dan berkata bahwa ellena dalam kondisi buruk.

Walau pria itu terus marah vera terus meminta maaf dan memberikan sejumlah uang dengan sopan sehingga tidak menyakiti perasaan pria itu. Selanjutnya vera meminta bertukar tempat, lebih baik dia yang menyetir, mereka berhenti disebuah taman di dekat rumah, saat dirumah pasti mereka tidak punya kesempatan bagi mereka untuk berbicara.

Mereka duduk di sebuah kursi taman yang sangat sepi, karena sudah sangat malam.

"Ada apa katakan"

Ellena hanya menunduk, kemudian mengecup bibir ellena.

"Sayang, ini tempat terbuka"

"Gak ada orang, udah malem"

"Jangan kakakku sayang, tetep aja sapa tau ada orang lewat" berbicara selembut mungkin.

"Kenapa? Giliran keningmu dicium sean ditempat terbuka gak paapa?"

Kini vera tau pokok permasalahannya.

"Kamu mengikutiku?"

Bukannya menjawab ellena kembali mencium bibir vera.

####

(Pagi hari)

Vera bangun saat alarm berbunyi, dia mandi dan menyikat gigi. Vera merasa bibirnya sedikit perih, dia melihat bibirnya sedikit terluka di kaca, sepertinya karena ellena menciumnya cukup kasar semalam.

"Duk duk duk Vera... buka pintu" terdengan suara ketukan dan panggilan ibunya sangat keras.

Vera segera membuka pintu, dia sangat kaget ketika sang ibu menampar pipinya dengan kuat.

"Plak"

"Anak tidak tau diuntung" dengan bibir gemetar saking marahnya.

Vera belum tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Bisa bisanya kamu mempermalukan ibu? Harus seberapa sabar lagi ibu menghadapi tingkahmu?"

Sang ayah datang berusaha menenangkan sang ibu, sementara vera masih syok, bekas tamparan di pipinya semakin memerah.

"Apa salahku?"

"Apa salahmu? Sang ibu langsung memperlihatkan sebuah vidio yang di posting di grup perumahan"

Vera kaget melihat vidio saat ellena menciumnya di taman tersebar luas.

"Sudah cukup ibu selalu memahamimu"

"Tenanglah" ucap sang ayah

"Bagaimana aku bisa tenang?? Apa kamu tidak marah?? Lihatlah, Anakku menyeret anakmu dalam masalah ini.. pasti kamu memaksa kakakmu untuk melakukannya kan? Kakakmu tidak akan pernah berbuat seperti itu" kepada  suaminya

Bahkan ibu kandungnya lebih memojokkan dan menyalahkannya.

My SIN (GXG iam Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang